https://sttlets.education/jurnal/index.php/pembaharu/issue/feedJurnal Pembaharu2022-08-23T07:50:40+00:00LETS STTsttletsbekasi@gmail.comOpen Journal Systems<p>Jurnal Pembaharu STT LETS</p> <p> </p>https://sttlets.education/jurnal/index.php/pembaharu/article/view/54KORELASI SPIRITUALITAS GURU DAN KURIKULUM BERBASIS ALKITAB TERHADAP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KEAGAMAAN KRISTEN DISEKOLAH DASAR TEOLOGI KRISTEN TUNAS PERTIWI BOGOR2022-08-23T07:50:34+00:00STT LETSsttletsbekasi@gmail.comObden Sumero Odohoobden@gmail.com<p>The quality of education in a country is a picture of the civilization of life of the people<br>in that country. Indonesia in terms of quality of education ranks 102 out of 174 countries in the<br>world according to Unesco in 2000 in the index ranking (Human Development Index). There<br>are several factors that cause the quality of education in Indonesia is still low. Among them<br>are the factors of teacher quality and curriculum. Spirituality A Christian teacher is someone<br>who already believes in Jesus, is born again and has a personal experience of faith. The<br>spiritual that needs to be ignited is the spirituality that is getting more mature and growing<br>towards the spirituality of the Lord Jesus Christ. The Bible-based curriculum is a curriculum<br>that is sourced from the Bible. The main source of the curriculum for each subject is trying to<br>form a worldview.</p>2022-08-23T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://sttlets.education/jurnal/index.php/pembaharu/article/view/55RELASI AGAMA DAN POLITIK DALAM PERSPEKTIF IMAN KRISTEN2022-08-23T07:50:35+00:00STT LETSsttletsbekasi@gmail.comJakoep Ezra Hariantosttlets.indonesia@gmail.com<p>Agama telah memainkan peran yang sangat penting dalam kancah kehidupan<br>berbangsa dan bernegara saat ini. Dunia politik dan kehidupan demokrasi turut mengalami<br>perubahan sejalan dengan peranan agama di dalamnya. Isu agama sering dijadikan sebagai<br>alat politik bagi sebagian pihak yang ingin memuluskan tujuannya. Agama di dalam dunia<br>politik tidak selalu berkonotasi negatif. Agama dapat dijadikan sebagai kekuatan besar bagi<br>kekuatan politik dalam memperjuangkan kesejahteraan atau kemakmuran bangsa.<br>Demikian pula dengan politik. Politik akan menjadi berguna atau bermanfaat jika<br>politik itu didasari oleh niat dan tujuan yang mulia. Oleh sebab itu dunia politik harus dijaga<br>dari pihak-pihak yang berusaha untuk mengotorinya sehingga politik akan tetap mulia<br>dihadapan Tuhan dan manusia.<br>Konflik atau peperangan yang dilatarbelakangi oleh faktor agama harus dihentikan<br>sebab beragama yang benar haruslah juga mampu memperlakukan memanusiawikan manusia<br>sehingga nilai-nilai kemanusiaan tetap terjaga. Para penganut agama harus bersikap rasional<br>dan tidak mudah bersifat fanatisme yang berlebihan. Sebab isu agama adalah isu yang sangat<br>sensitif dan dapat memecahbelah persatuan bangsa.<br>Atas dasar latar permasdalahan tersebut maka peneliti mencoba melakukan<br>memecahkan permasalahan bagaimana hubungan agama dan politik dalam perspektif iman<br>Kristen? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian, peneliti<br>menggunakan metode penelitian pustaka yaitu menggunakan buku,artikel dan jurnal sebagai<br>literatur pendukung.<br>Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa iman Kristen tidak pernah melarang para<br>umat untuk terjun dalam dunia politik.Iman Kristen memandang bahwa politik harus<br>mengagunggkan dan memuliakan Tuhan. Tujuan politik tidak hanya memperoleh kekuasaan<br>namun harus membawa kesejahteraan bagi banyak orang.<br>Pemerintahan yang ada di dunia ini harus tunduk dalam pemerintahan Allah.<br>Demikian juga politik harus sejalan dengan rencana dan ketetapan Allah. Umat Kristen harus<br>tunduk dan taat kepada pemetintahan, karena pemerikntah adalah representasi pemerintahan<br>Allah di muka bumi ini. Namun ketaatan kepada pemerintah bukanlah ketaatan yang<br>membabibuta. Ketaatan umat Kristen adalah ketaatan yang sesuai dengan firman Allah.</p>2022-08-23T07:42:01+00:00##submission.copyrightStatement##https://sttlets.education/jurnal/index.php/pembaharu/article/view/56KEPEMIMPINAN STRATEGIS BAGI GENERASI2022-08-23T07:50:36+00:00STT LETSsttletsbekasi@gmail.comRachmat Togarna Manullangsttlets.indonesia@gmail.com<p>Kepemimpinan strategis (Strategic Leadership) didefinisikan sebagai kemampuan<br>seseorang untuk mengantisipasi, membayangkan, mempertahankan fleksibilitas, berpikir<br>secara strategik, dan bekerja dengan orang lain untuk melakukan perubahan yang akan<br>menciptakan masa depan yang layak bagi organisasi (Irlandia & Hitt, 1999: 43). Strategic<br>leadership adalah kepemimpinan yang menggabungkan kepemimpinan manajerial<br>(Manajerial Leadership) dan kemampuan kepemimpinan visioner (Visionary Leadership).<br>Kepemimpinan Manajerial biasanya sangat peka terhadap masa lalu, memiliki sikap pasif<br>terhadap tujuan. Tujuan muncul dari kebutuhan daripada keinginan dan impian, didasarkan<br>pada mana organisasi telah datang dari dan tertanam dalam sejarah dan budaya organisasi.<br>Sedangkan kepemimpinan visioner adalah kepemimpinan yang selalu berpikir akan masa<br>depan, suka mengambil risiko, tidak bergantung pada organisasi, memiliki pertimbangan baik<br>sehingga bisa lebih kreatif dalam menerapkan visi. Esensi dari strategic leadership adalah<br>bagaimana seorang pemimpin memaksimalkan intellectual capital untuk menciptakan nilai<br>bagi perusahaan.</p>2022-08-23T07:43:23+00:00##submission.copyrightStatement##https://sttlets.education/jurnal/index.php/pembaharu/article/view/57HUBUNGAN KARAKTER DAN KETERAMPILAN PEMIMPIN TERHADAP KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF2022-08-23T07:50:37+00:00STT LETSsttletsbekasi@gmail.comRaymond Poltaksttlets.indonesia@gmail.com<p>Karakter dan keterampilan merupakan dua bagian penting dalam kepemimpinan.<br>Pemimpin yang efektif harus seimbang dalam karakter dan keterampilan. Karakter merupakan<br>landasan dalam kepemimpinan dan menjadi syarat utama membangun kepercayaan.<br>Begitupula dengan keterampilan, merupakan kemampuan utama yang harus dimiliki dan<br>dikuasai oleh pemimpin.<br>Namun dalam kenyataannya ditemukan sejumlah pemimpin yang memiliki masalah dalam hal<br>karakter serta keterampilan yang kurang memadai.<br>Dalam penelitian ini ada 6 kualifikasi utama karakter pemimpin, yaitu kualifikasi<br>sosial,moral, mental,kepribadian, rumah tangga , kedewasaan. Keterampilan pemimpin terdiri<br>dari 4 bagian, yaitu: keterampilan mengajar, membuat perencanaan, organisasi,<br>mendelegasikan tugas. Dan kepemimpinan efektif terdiri dari 12 bagian, yaitu: Pemimpin<br>yang bertanggung jawab, Pemimpin yang bertumbuh, Pemimpin yang menjadi teladan,<br>Pemimpin yang membangkitkan, Pemimpin efisien, Pemimpin yang memperhatikan,Pemimpin<br>yang berkomunikasi, Pemimpin yang berorientasi kepada sasaran, Pemimpin yang tegas,<br>Pemimpin yang cakap, Pemimpin yang mempersatukan dan Pemimpin yang bekerja.<br>Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan membagikan sejumlah<br>angket atau kuisoner kepada sejumlah pemimpin di gereja. Data yang diperoleh melalui angket<br>diolah menggunakan SPSS versi. Selain membagikan kuisioner, penelitian ini juga<br>menggunakan beberapa literatur untuk mendukung penelitian ini.<br>Hasil dari penelitian ini adalah terdapat korelasi antara krakter dan kepemimpinan<br>yang efektif dengan koefisien korelasi 0,779 atau 77,9 % dan terdapat korelasi antara<br>keterampilan dan kepemimpinan yang efektif dengan koefisien korelasi 0,777 atau 77,7 %<br>Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya korelasi yang signifikan antara karakter<br>pemimpin dengan kepemimpinan yang efektif. dan keterampilan pemimpin dengan<br>kepemimpinan yang efektif.</p>2022-08-23T07:44:41+00:00##submission.copyrightStatement##https://sttlets.education/jurnal/index.php/pembaharu/article/view/58PENGARUH SUKSESI KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS MANAJEMEN DAN PERTUMBUHAN GEREJA di GEREJA BETHEL INDONESIA PONDOK GEDE RAYON 5 KOTA BEKASI2022-08-23T07:50:37+00:00STT LETSsttletsbekasi@gmail.comYandry Kopitoy Manoppomanoppoyandry@gmail.comTaufan Hunnemantaufanhunneman@yahoo.com<p>Leadership succession is a common occurrence in church organizations. Succession will<br>run well if it has been planned as well as possible. Problems that often occur in succession are<br>problems of competence and calling from successors. And this situation causes problems in the<br>effectiveness of church management and growth. Therefore, in this study, the researcher wants<br>to examine whether leadership succession has an effect on management effectiveness and<br>church growth? This study uses a quantitative method by distributing questionnaires to 100<br>respondents who are congregations who have been in congregation for at least 1 year.<br>Questionnaires were distributed using google forms and calculations using SPPS version 21.<br>In addition to distributing questionnaires, this study also used some literature to support this<br>research. The correlation test between variable X (leadership succession) and Y1 variable<br>(management effectiveness) is 0.724 (this correlation is included in a very strong correlation).<br>While in the regression test, it was found that the variable X (leadership succession) affected<br>the Y1 variable (management effectiveness) by 0.524 (52.4%) and the rest was influenced by<br>other factors. The correlation test between variable X (leadership succession) and Y2 (church<br>growth) is 0.628 (this correlation is included in the strong correlation). While in the regression<br>test, it was found that the variable X (leadership succession) affected the Y2 variable (church<br>growth) by 0.394 (39.4%) and the rest was influenced by other factors. From the results of this<br>study, it was concluded that leadership succession had a positive and significant effect on the<br>effectiveness of church management and growth at the Bethel Church of Indonesia Pondok<br>Gede Rayon 5 Bekasi city.</p>2022-08-23T07:46:02+00:00##submission.copyrightStatement##https://sttlets.education/jurnal/index.php/pembaharu/article/view/59INTERPRETING 1 JOHN 3:18 TO INCREASE THE ACT OF LOVE FOR OTHERS2022-08-23T07:50:38+00:00STT LETSsttletsbekasi@gmail.comJohan Biafsttlets.indonesia@gmail.com<p>Abstrakt-Doing good deeds and showing sympathy for others is a way of spreading His gospel<br>message to others. This will help believers build relationships with others, which can lead to<br>eternal life. This study aims to explore acts of love based on 1 John 3:18<br>The method used to explore 1 John 3 verse 18 through a narrative survey The results obtained<br>in the narrative exploitation of 1 John 3:18 that John explains that believers must show love<br>to others by doing good deeds and ensuring that believers care about the deeds of love in<br>concrete actions. Conclusion. The act of love for others is one of the meanings of 1 John 3:18.<br>By interpreting 1 John 3:18, believers have more concern for others.</p>2022-08-23T07:47:17+00:00##submission.copyrightStatement##https://sttlets.education/jurnal/index.php/pembaharu/article/view/60PERAN SERTA JEMAAT DALAM PELAYANAN YANG MENDUKUNG PERTUMBUHAN PADA GEREJA MULA-MULA MENURUT KISAH PARA RASUL 2:41-472022-08-23T07:50:39+00:00STT LETSsttletsbekasi@gmail.comEddy Sulopoeddy.slp@gmail.com<p>Pemahaman tentang pertumbuhan gereja yang seimbang belum sepenuhnya dimengerti oleh<br>semua gereja. Sehingga ada yang berpandangan bahwa gereja bisa disebut bertumbuh, meskipun<br>hanya bertumbuh secara kwantitas, sementara secara kwalitas tidak.Di sisi lain ada gereja yang<br>hanya memberi tanggung jawab pertumbuhan gereja hanya pada pendetanya saja, dan kurang<br>melibatkan jemaat-nya dalam pelayanan gerejawi, yangidealnya dapat memberi kontribusi dalam<br>pertumbuhan gereja. Fenomena inilah yang melatarbelakangi penulis mengadakan penelitian<br>dengan judul; “Peran Serta JemaatDalam Pelayanan Yang Mendukung Pertumbuhan Pada Gereja<br>Mula-Mula Menurut KisahPara Rasul 2:41-47” Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauhmana<br>keterlibatan atau peranserta jemaat dalam pelayanan sehingga memberikan kontribusi yang sangat<br>besar dalam pertumbuhan gereja mula-mula, yang nantinya dapat diterapkan pada gereja-gereja<br>masa kini.<br>Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan Metode Kualitatif, yaitu penelitian dengan<br>pendekatan analisa mendalam dalam penalaran induktif menggunakan tehnik analisis untuk<br>memahami suatu masalah secara subyektif. Dalam hal ini penulis menggunakan riset perpustakaan<br>atau riset literatur untuk membahas pokok-pokok yang berkaitan dengan Kitab Kisah Para Rasul<br>dan pertumbuhan gereja, dengan menggunakanbuku-buku yang dianggap berbobot dan dapat<br>dipertanggungjawabkan.<br>Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran serta jemaat dalam pelayanan sangat penting untuk<br>mendukung pertumbuhan gereja baik secara kwalitatif maupun kwantitatif.</p>2022-08-23T07:48:24+00:00##submission.copyrightStatement##https://sttlets.education/jurnal/index.php/pembaharu/article/view/61DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KEHIDUPAN ROHANI DAN TANGGUNGJAWAB KEUANGAN JEMAAT2022-08-23T07:50:39+00:00STT LETSsttletsbekasi@gmail.comTumpahan Maniksttlets.indonesia@gmail.com<p>Kehidupan rohani jemaat adalah kehidupan Roh yang bertumbuh dan berpusatkan Kerajaan<br>Allah yang dapat dilihat dari pertumbuhan iman jemaat terhadap kasih kepada Tuhan dan<br>sesama. Kehidupan rohani dan tanggung jawab keuangan jemaat merupakan kunci kemenangan<br>dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang terjadi sebagai dampak dari pandemi<br>covid-19 yang dialami dunia saat ini. Kehidupan rohani dan tanggung jawab keuangan jemaat<br>harus ditumbuhkan dan dilatih dengan menggali potensi yang dimiliki jemaat sehingga<br>memunculkan kreativitas-kreativitas usaha-usaha baru untuk memenuhi kebutuhan jasmani<br>maupun rohani dalam masa pandemi covid-19. Kehidupan rohani dapat ditingkatkan dengan<br>setia membaca, merenungkan, melakukan dan membagikan Firman Tuhan, berdoa dan<br>melakukan penyembahan kepada Tuhan melalui media yang ada. Kehausan akan Firman Tuhan<br>menjadi kunci kemenangan jemaat dalam menghadapi berbagai persoalan yang terjadi akibat<br>pandemi covid-19. Tuhan sedang menguji iman dan percaya jemaat dengan mengijinkan<br>pandemi covid-19 agar jemaatNya percaya dan berharap hanya kepadaNya dan tidak<br>mengandalkan apa yang dimiliki. Jemaat semakin menyadari bahwa diluar Tuhan manusia<br>tidak dapat berbuat apa-apa. Peranan gereja sangat menentukan agar jemaat tetap bisa<br>bertumbuh secara rohani. Gereja melakukan aktivitas-aktivitas atau kegiatan yang membawa<br>jemaat tetap punya kerinduan dan kehausan akan Firman Tuhan. Melalui kegiatan-kegiatan<br>tersebut jemaat diminta terlibat aktif dan mengalami pertumbuhan iman dan rasa percaya<br>kepada Tuhan pada masa pandemi covid-19. Gereja bersama-sama dengan pemimpin dan<br>anggota komunitas sel, menggali potensi jemaat sehingga dapat menciptakan usaha-usaha baru<br>dengan demikian jemaat mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tetap setia dalam<br>memberikan persembahan kepada Tuhan, sebagai rasa syukur dan mempertanggungjawabkan<br>uang yang dipercayakan Tuhan.</p>2022-08-23T07:49:27+00:00##submission.copyrightStatement##