IMPLEMENTASI KARAKTER KEARIFAN
DALAM KURIKULUM PROTOTIPE
BAGIAN 1
Di tulis oleh: Obden Sumero Odoh S.Th., M.Pd.K
Mahasiswa Pasca Sarjana STT LETS – IKB
Program Doktor Teologi
“Be very careful, then, how you live – not as unwise but as wise,” – Ephesians 5:15 (NIV)
Efesus 5:15 (TB) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
PENDAHULUAN
Meresponi kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bahwa mulai tahun 2022 sampai 2024, memberikan tiga opsi kepada sekolah dalam menerapkan kurikulum yang diterapkan satuan pendidikan dalam pembelajaran, yaitu pertama kurikulum 2013, kedua kurikulum darurat, ketiga kurikulum prototipe. Kurikulum darurat merupakan penyederhanaan dari kurikulum 2013 yang mulai diterapkan pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19.
Kurikulum prototipe merupakan kurikulum berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Pelaksana Tugas Kepala Pusat Perbukuan Kemendikbudristek, Supriyatno, mengatakan saat ini kurikulum prototipe sudah diterapkan di 2.500 satuan pendidikan yang tergabung dalam program Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan pada tahun 2021. Mulai tahun 2022, semua sekolah diberikan opsi untuk menerapkan kurikulum prototipe.
Supriyatno mengatakan, salah satu karakteristik kurikulum prototipe adalah menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila. Dalam kurikulum prototipe, sekolah diberikan keleluasaan dan kemerdekaan untuk memberikan proyek-proyek pembelajaran yang relevan dan dekat dengan lingkungan sekolah.
Pembelajaran berbasis proyek dianggap penting untuk pengembangan karakter siswa karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui pengalaman (experiential learning). “Mereka mengalami sendiri bagaimana bertoleransi, bekerja sama, saling menjaga, dan lain-lain, juga mengintegrasikan kompetensi esensial dari berbagai disiplin ilmu,” kata Supriyatno. Ada harapan besar tahun 2022 menjadi momentum transformasi bagi dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini tidaklah berlebihan mengingat setidak ada hal yang sangat signifikan yaitu kurikulum dan guru paradigma baru yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek beberapa waktu lalu.
KARAKTER KEARIFAN
Pengertian Karakter Kearifan
Kearifan berasal dari kata dasar arif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Arif memiliki arti bijaksana, cerdik, pandai, berilmu, paham, mengerti. Sehingga, kearifan adalah kebijaksanaan. Jadi, dengan kata lain kearifan dapat diartikan menjadi sikap mengerti dan memahami untuk melakukan hal yang bijaksana.
Kata bahasa Inggris untuk kearifan, discretion, berasal dari kata bahasa Latin dicretio, yang berarti “suatu pemisahan.” Kalau kita menerapkan kearifan dalam kehidupan kita sehari-hari, kita mampu “memisahkan perkataan, sikap dan tindakan yang akan mendatangkan konsekuensi yang tidak kita harapkan.
- kualitas yang menunjukkan sikap berhati-hati dalam berbicara;
- kemampuan untuk mengambil keputusan secara bertanggungjawab;
- pilihan atau penilaian pribadi;
- hikmat dalam menghindari kekeliruan dan dalam memilih cara-cara yang terbaik untuk menyelesaikan suatu tujuan. Kata Bijak:“Ilmu mengatur pengetahuan. Kearifan
Orang Majus dari Timur adalah contoh arif atau bijaksana dalam Alkitab seperti yang ditulis dalam Matius 2:1-12.
Dalam tradisi Kristen, Orang majus (dari bahasa Latin: magus) atau Orang Bijak juga Raja-raja dari Timur sering dianggap sebagai orang dari kerajaan Media, mungkin pendeta Zoroastrian, atau mungkin juga magi (bentuk plural dari magus) yang mengenal astrologi dari Persia kuno. Injil Matius menyatakan bahwa mereka datang dari timur ke Yerusalem untuk menyembah Kristus.
Menurut Matius mereka berjalan dengan mengikuti sebuah bintang yang datang dan dikenal sebagai Bintang Natal. Saat mereka mendekati Yerusalem, Herodes mencoba menjebak mereka untuk memberitahu keberadaan Yesus, supaya Yesus dapat dibunuhnya. Saat mereka menemukan Yesus, para orang bijak ini memberikan hadiah-hadiah, di antaranya adalah emas, kemenyan, dan mur. Ketiga jenis hadiah ini mengindikasikan bahwa ada tiga orang Majus yang mengunjungi Yesus, tradisi Barat mengenal mereka sebagai Gaspar, Beltsazar, dan Melkior.
PENUTUP
Sama seperti polisi mengendalikan keamanan dan keteraturan arus lalu lintas, kearifan mengendalikan keamanan dan keteraturan aliran perkataan, sikap dan perbuatan Pengemudi yang mengabaikan arahan polisi akan menanggung konsekuensinya. Anak-anak yang mengabaikan kearifan juga akan mendapatkan masalah. Saya akan mengajar anak-anak untuk menghindari perilaku yang berbahaya dan menggantikannya dengan perilaku yang membangun, temukan kegiatan yang mendukung kelima komitmen
Menyeimbangkan Kearifan berarti “memisah-misahkan perkataan, tindakan dan sikap yang akan mendatangkan konsekuensi yang tidak diharapkan. Hal ini tentu saja tidak perlu mendorong orang mengesampingkan setiap pilihan, atau sangat khawatir kalau-kalau mengambil pilihan yang keliru, sehingga mereka tidak bertindak sama sekali
Kearifan yang sukses memerlukan penerapan tiga kualitas karakter lainnya. Pertama, penguasaan diri menghentikan perkataan, tindakan dan sikap yang sesuka hati. Kedua, kreativitas mempertimbangkan semua alternatif yang ada. Dan ketiga, pertanggung jawaban memilih tindakan yang akan mendatangkan hasil terbaik bagi setiap orang yang terlibat.
Kearifan memperkuat karakter tepat waktu dengan menentukan bagaimana kita menggunakan waktu waktu dalam hidup kita. Karena detik yang hilang dapat segera bertumpuk menjadi jam, hari dan minggu, orang orang yang mencapai paling banyak hal adalah mereka yang menggunakan waktu mereka secara arif dan dengan sebaik-baiknya.Kebanyakan orang yang telah berperan menentukan sejarah dunia adalah orang-orang biasa
Hari-hari mereka masing-masing terdiri atas 24 jam – persis seperti kita masing-masing. Hal yang membuat mereka hebat adalah bagaimana mereka menggunakan waktu mereka. Mereka mengejar sasaran-sasaran mereka dengan tidak membiarkan “waktu luang” tersia-siakan, namun menggunakan setiap menit sebagai sumber daya yang berharga dan tidak ternilai.
Daftar Pustaka
Alkitab. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2017
Buku Karakter Kearifan Sekolah TK/SDTK Tunas Pertiwi, Bogor, 2022