Ada Jalan yang Disangka Lurus, namun Ujungnya Menuju Maut
Oleh
Selviana
Fakultas Psikologi UPI YAI – STT LETS
Jika saudara tinggal di Jakarta pasti saudara akan sering menghadapi kemacetan dijalan raya. Semakin hari penduduk di Jakarta semakin padat dan pengguna kendaraan bermotor juga semakin banyak. Luas wilayah Jakarta yang tidak sebanding dengan jumlah penduduknya dan sistem tata kota yang masih kurang beraturan membuat kota ini menjadi semakin padat. Secara pribadi saya pun mengalami padatnya jalan raya Jakarta, belum lagi polusi dan kemacetan. Salah satu hal yang menjadi transportasi umum di Jakarta adalah Bus Way dan yang terbaru adalah MRT. Awalnya bus way dan MRT ini di tujukan untuk mengurangi kemacetan dan polusi, tetapi karena padatnya jalan raya maka serasa kehadirannya pun belum bisa berbuat banyak. Banyak kendaraan bermotor yang terkadang melintasi jalur bus way sehingga membuat lalu lintas tetap saja tidak teratur. Salah satu hal yang akhir-akhir ini sering saya temui adalah adanya polisi di ujung-ujung jalan jalur bus way. Entah agar pengendara kendaraan bermotor bisa lebih tertib atau sekaligus juga agar polisi tersebut bisa menilang kendaraan yang melintasi jalur tersebut, yang pasti bagi pengendara yang melawati lintasan bus way harus berhati-hati dan bahkan jangan dilakukan.
Saya sendiri belum pernah ditilang karena hal ini, tetapi saya sering melihat bahwa di ujung jalur bus way ada polisi-polisi yang siap menilang pengendara kendaraan bermotor yang melanggar lalu lintas dan banyak juga pengendara kendaraan bermotor yang pada akhirnya kena tilang karena melintasi jalur bus way. Setiap kali saya melintasi jalan raya dan melihat peristiwa seperti ini terjadi, saya selalu berfikir bahwa terkadang manusia itu seringkali melewati jalan yang menurut mereka lurus dan tidak ada hambatan tanpa berfikir bahwa akan ada sebuah masalah yang terjadi di depan jalan itu karena mereka sedang melanggar sebuah ketertiban. Peristiwa ini hanyalah salah satu hal yang mewakili banyak peristiwa-peristiwa lainnya yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Firman Tuhan dalam kitab Amsal 14 : 12 mengatakan bahwa “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut”, orang-orang seperti ini seringkali tidak menyadari bahwa apa yang sedang dijalaninya itu sedang membuatnya menuju maut, tetapi karena mata mereka tertutup oleh hal-hal duniawi sehingga mereka tidak bisa melihat sesuatu yang sedang menjerumuskan.
Saudaraku, hanya ada satu jalan yang pasti yang membuat hidup kita tetap lurus dan tidak menuju maut, yaitu jalanNya Tuhan. Tuhan Yesus berkata bahwa Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Ini berarti bahwa tidak ada jalan menuju kehidupan yang sebenarnya diluar Tuhan Yesus. Biarlah kebenaran ini memerdekakan setiap kita dan membuat kita terus mengecek hidup kita apakah hidup kita saat ini sedang berada dalam jalan kebenaran dan hidup atau diluar jalurnya Tuhan, dan jika hidup yang kita jalani saat ini sedang berada diluar jalanNya Tuhan, segeralah bertobat dan kembalilah kepada Tuhan, karena semua jalan yang diluar Tuhan menuju maut. Tuhan Yesus memberkati!
Ayat Pendukung (Mat 7 : 12 – 14)
- Ambil waktu untuk merenungkan hidup saudara, apakah saat ini ada hal-hal tertentu yang membuat saudara sedang berada diluar jalan Tuhan?
- Komitmen-komitmen dan keputusan apakah yang akan saudara ambil untuk membuat hidup saudara tetap berada didalam Tuhan?
Hanya ada satu jalan pasti menuju kehidupan yang sebenarnya yaitu jalannya Tuhan,
Karena semua jalan yang diluar Tuhan ujungnya menuju maut.
Referensi:
Alkitab Terjemahan Baru. (2006). Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.