Banjir dan Kepemimpinan
Oleh
Rachmat Manullang
STT LETS
Banjir besar atas Jakarta dan sekitarnya sudah terjadi dan akan terjadi kembali bahkan akan terjadi dengan luasan dan korban yang lebih besar. Banjir saat ini unik bukan hanya mengatasi korban banjir saat ini, tetapi bagaimana mencari solusi bersama kedepan di semua level kepemimpin dengan pola pikir, strategi bersama mulai dari presiden dengan mentri dan Gubernur, Walikota dan Bupati yang terkait. Sampai Saat ini masih terus jadi perdebatan normalisasi dan naturalisasi jika tidak ada kesepakatan, maka kita akan kalah melawan kekuatan air yang dapat mendatangkan bencana malapetaka banjir, longsor dan lainnya yang lebih besar. Tetapi aliran air akan bisa mendatangkan hal yang baik yaitu energi, minuman dan yang lainnya kalau kita memahami cara mengelolanya. Dari air kita belajar mengenai kepemimpinan. Air memiliki sifat akan mengalir bersama, terus bergerak, mencari tempat yang lebih rendah, tidak bisa dihentikan oleh apapun.
Prinsip yang Yesus berikan tentang Kepemimpinan dan tidak pernah usang tentang Pemimpin adalah tertulis di Firman Tuhan, dalam: Matius 20:26-28 (TB) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Ayat di atas adalah seperti sifat air yang harus nya dimiliki dalam Kepemimpinan, yaitu berkorban, menjadi hamba dan menjadi pelayan, sehingga semua pihak mencari yang terbaik dan mau merendahkan hati untuk menemukan strategi bersama bagi kepentingan rakyat. Semoga Tuhan membelaskasihani kita semua.
Referensi:
Alkitab . (2011). Matius 20:26-28. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia