Bersama Membangun Rumah Tuhan

1.420 views

Bersama Membangun Rumah Tuhan

Oleh

Eduar J. Moniyong

STT LETS

Bangsa Israel mengalami kesulitan ketika Bait Allah dihancurkan oleh musuh. Mereka alami hari-hari yang gelap, sangat menyedihkan, tanpa Bait Suci tidak ada ibadah raya yang biasanya rutin mereka lakukan. Penyembahan pujian kepada TUHAN yang kerapkali dilakukan dalam ibadah raya di Bait Allah tidak ada lagi, tiada korban persembahan yang biasanya dipersembahkan di Bait Allah. Keindahan persekutuan dengan Allah telah tiada, umat Israel alami kekeringan rohani, tiada sukacita dan damai sejahtera. Bangsa Israel memang sudah lama meninggalkan TUHAN, jauh sebelum Israel diserang oleh bangsa Asyur dan bangsa Babel. Mereka masih beribadah kepada TUHAN, namun juga menyembah berhala di sekitar mereka. Setelah 70 tahun dalam pembuangan di Babel mereka kembali sesuai janji TUHAN, ke tanah Kanaan. Mereka diberi fasilitas oleh Raja Media Persia untuk kembali, membangun kembali reruntuhan Bait Allah dan kota Yerusalem.

Bangsa Israel mengalami pembaharuan kembali ketika mereka mulai membangun kembali Bait Suci yang telah bertahun-tahun runtuh dan tidak dapat digunakan,

Ezra 3:10-13 (TB)  Pada waktu dasar Bait Suci TUHAN diletakkan oleh tukang-tukang bangunan, maka tampillah para imam dengan memakai pakaian jabatan dan membawa nafiri, dan orang-orang Lewi, bani Asaf, dengan membawa ceracap, untuk memuji-muji TUHAN, menurut petunjuk Daud, raja Israel. (11) Secara berbalas-balasan mereka menyanyikan bagi TUHAN nyanyian pujian dan syukur: “Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya kepada Israel!” Dan seluruh umat bersorak-sorai dengan nyaring sambil memuji-muji TUHAN, oleh karena dasar rumah TUHAN telah diletakkan.  (12) Tetapi banyak di antara para imam, orang-orang Lewi dan kepala-kepala kaum keluarga, orang tua-tua yang pernah melihat rumah yang dahulu, menangis dengan suara nyaring, ketika perletakan dasar rumah ini dilakukan di depan mata mereka, sedang banyak orang bersorak-sorai dengan suara nyaring karena kegirangan. (13) Orang tidak dapat lagi membedakan mana bunyi sorak-sorai kegirangan dan mana bunyi tangis rakyat, karena rakyat bersorak-sorai dengan suara yang nyaring, sehingga bunyinya kedengaran sampai jauh.

Ketika Bait Suci dibangun terjadi revival, orang Israel mulai menyembah TUHAN, nyanyian syukur pujian mulai kembali dinyanyikan. Para imam menangis alami lawatan TUHAN, kembali mengingat betapa indahnya hidup bersama TUHAN. Terjadi pemulihan yang dipimpin hamba-hamba Tuhan (Ezra dll), mereka mulai meninggalkan dosa, perbuatan-perbuatan yang menentang Allah seperti penyembahan berhala, pernikahan dengan orang yang menyembah berhala, tidak menghormati hari Sabat, dan lain lain. Mereka mulai kembali mengadakan ibadah raya, memuji TUHAN, dan membaca firman Tuhan.

Saat ini kita juga sedang mengalami lawatan TUHAN yang dahsyat melalui pembangunan rumah Tuhan yang akan bisa dikerjakan dengan maksimal guna :

1. Mobilisasi Misi

2.  Pemulihan Keluarga

3. Teenager Revival, Youth on Fire

4.  Apostolic Ekonomi

Kita percaya pembangunan/pembelian bait suci Gedung ibadah akan membawa revival, perubahan besar dalam pelayanan. Pekerjaan Tuhan akan mengalir dengan dahsyat, gereja-gereja akan dimobilisasi, bangkit untuk menggerakkan misi bangsa-bangsa. Keluarga-keluarga akan dipulihkan dari keretakan, frustasi, perceraian dan menjadi keluarga yang indah dalam Tuhan, kota Jakarta diberkati. Teenager akan dilawat ada kebangkitan Youth On Fire yang cinta Tuhan dan mengubah sekolah-sekolah di Jakarta. Ada banyak muncul pengusaha baru, membuka usaha baru, membuka lapangan kerja , menjadi berkat bagi banyak orang, bahkan buka pabrik di bangsa-bangsa memberkati banyak bangsa. Hal ini juga menjadi terobosan untuk kemudian tahun-tahun kedepan kita mengalami terobosan demi terobosan secara rohani.

Referensi:

Alkitab. (2014). Ezra 3:10-13. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!