Awali Natal Masa Pandemi Dengan Tobat

253 views

Awali Natal Masa Pandemi Dengan Tobat

Dr. Antonius Natan M.Th

Dosen STT LETS Bekasi

 

Lukas 2:11-14 (TB)

Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.”Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”

 

Umumnya Setiap tahun umat Kristiani merayakan kelahiran Kristus. Gereja mempersiapkan diri dengan memberikan hiasan, ada pohon natal hanya tampak semakin modern dengan pernak-pernik yang baru. gereja semakin meriah dengan penambahan tenda dan kursi. Mungkin tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena pandemi. Situasi lain di jemaat tak kurang keluarga-keluarga sibuk berburu di dept store mencari pakaian apa yang pantas digunakan, ibu-ibu sibuk mempersiapkan makanan yang akan dihidangkan. Apakah tetap demikian di masa pandemi ini?. Natal identik dengan pesta yang tidak boleh dilewatkan.

Kelahiran Juruselamat di kota Daud ditandai oleh fenomena alam yang berbeda, bintang bersinar sedemikian rupa memberikan jalan bagi orang Majus, penampakan malaikat dan bala tentara Sorga menunjukkan suasana Sorga ada di bumi, tentunya keadaan padang gembala yang luas menjadi terang benderang, dan dipenuhi dengan suara musik dan alunan lagu yang merdu oleh para malaikat, suasana pesta dan sangat meriah, buktinya para gembala berbondong bondong datang kepalungan Yesus, mereka dengan polos turut bersukacita dan merasakan damai sejahtera, padang gurun yang dingin diwaktu malam berubah menjadi hangat, udara yang dingin membeku menjadi cair dan mengalirkan gelora panas memuliakan keagungan Tuhan.

Berbeda dengan keadaan di istana Herodes, sang Raja dan politikus memaknai kehadiran Juruselamat sebagai petaka, berakhirnya masa kekuasaan, adanya persaingan, adanya perebutan kekuasaaan, kehancuran terbayang sehingga perlu disiasati dengan membunuh bayi Yesus dengan mengerahkan tentara yang besar. Disatu sisi peristiwa kelahiran Yesus adalah peristiwa berdarah sepanjang masa, anak anak usia 2 tahun kebawah harus dibunuh! Ibu-ibu mengalami kesedihan yang luar biasa, keluarga kehilangan bayi-bayi laki, peristiwa mengerikan dan mengharukan!. Apa makna Natal sesungguhnya bagi kita? sekedar peringatan sejarahkah? atau sekedar perayaan liturgi yang berbedakah? atau mungkin perayaan menuju liburan panjang akhir tahun? Walau pemerintah telah menyatakan pembatasan secara nasional dan “hindari” open house.

Sadarkah kita bahwa kelahiran Juruselamat diperingati sebagai cerminan bahwa apakah Yesus masih lahir dalam hidup kita manusia? bahwa manusia diselamatkan dan ada hidup setelah kematian, bahwa ada penghakiman terhadap sikap dan perilaku manusia. Saat Natal adalah saat melakukan kontemplasi, melakukan koreksi atas pertumbuhan iman, koreksi terhadap sikap dan perilaku, apakah perbuatan selaras dengan hukum cinta kasih, dengan rela memberitakan kabar keselamatan bagi orang lain, Rasul Paulus memberikan pengajaran tertuang di Galatia 5, bahwa kita manusia merdeka sehingga tidak terikat dengan dosa, pola hidup mengikuti kehendak Tuhan sehingga memiliki buah Roh.

Sesungguhnya hanya orang benar dan saleh yang pantas merayakan kedatangan Juruselamat, akan menjadi aneh jika manusia berdosa merayakan kedatangan Juruselamat yang akan menghakimi orang berdosa. Hari ini kita masih hidup, terhindar dari Virus Covid atau sebagai penyintas. Artinya kesempatan hidup masih nyata.

Mari gunakan waktu sejenak merenungkan makna Natal. Apakah kita berkenan kepada-Nya? awali Natal dengan pertobatan dan tidak berbuat dosa lagi, sehingga setiap tahunnya didapati iman kita bertumbuh dan karakter semakin positif. Dan melaksanakan tugas memuridkan, turut serta dalam karya keselamatan.

 

Daftar Pustaka

Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2017

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!