IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER TATA KRAMA DALAM KURIKULUM PROTOTIPE

272 views

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER TATA KRAMA

DALAM KURIKULUM PROTOTIPE

Di tulis oleh: Obden Sumero Odoh S.Th., M.Pd.K

Mahasiswa Pasca Sarjana MoU STT LETS – INSTITUT KRISTEN BORNEO

Program Doktor Teologi

1 Petrus 2:12 (TB)  Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka

1 Petrus 2:17 (TB)  Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!

 

PENDAHULUAN

Tata krama adalah perilaku atau cara hidup, sopan santun, aturan yang berlaku secara tertulis dan tidak tertulis dalam hubungan manusia. Alkitab mengajarkan supaya kita memiliki cara hidup yang baik, tata krama, sopan santun. Kualitas hidup diekspresikan dalam bentuk nyata. Menghormati dan mengasihi adalah gambaran kualitas dan karaktek hidup hidup orang beriman. Mengenal Kurikulum Prototipe 2022. Secara sederhana prototipe dapat diartikan sebagai model awal atau contoh yang dibuat untuk melakukan uji coba terhadap konsep yang sudah diperkenalkan. Prototipe biasanya dibuat untuk melakukan beberapa uji coba, seperti untuk mengetahui apakah konsep yang sudah dipaparkan bisa diimplementasikan ataupun untuk menguji selera pasar.

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kurikulum Prototipe

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI online), prototipe adalah model asli yang menjadi contoh. Bisa juga disebut sebagai contoh baku yang memiliki ciri khas. Namun jika kita lihat dari asal katanya, prototipe merupakan kata serapan Bahasa Inggris yakni prototype.

Kurikulum prototipe 2022 diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. podo 2034 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

2. Tujuan Kurikulum Prototipe

Kurikulum prototype bertjuan  mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar. Kurikulum prototipe 2022 memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran:

a. Pengembangan soft skills dan karakter (akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan, kemandirian, nalar kritis, kreativitas) mendapat porsi khusus melalui pembelajaran berbasis projek;

b. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi;

c. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

3. Karakteristik Kurikulum Prototipe pada jenjang pendidikan PAUD, SD, dan SMP (sederajat).SMA, SMK, dan SLB (sederajat)

a. Jenjang PAUD

  1. Kegiatan bermain sebagai proses belajar yang utama
  2. Penguatan literasi dini dan penanaman karakter melalui kegiatan bermain belajar berbasis buku bacaan anak
  3. Fase Fondasi untuk meningkatkan kesiapan bersekolah
  4. Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasia dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi local

b. Jenjang SMP

Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, Informatika menjadi mata pelajaran wajib Panduan untuk guru Informatika disiapkan untuk memban pemula, sehingga guru mata pelajaran tidak harus berla pendidikan informatikaPembelajaran berbasis projek untuk pen Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran. Lebih fleksibel untuk disesuaikan dengan minat siswa, karena pilihan pada level mata pelajaran (bukan program peminatan/ penjurusan)

c, Jenjang SMA

Di kelas 10 pelajar menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Mata pelajaran yang dipelajari serupa dengan di SMP. Di kelas 11 dan 12 pelajar mengikuti mata pelajaran dari Kelompok Mapel Wajib, dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat, dan aspirasinya

d. Jenjang SMK

Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar menulis esal ilmiah sebagai syarat kelulusan Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70% Penerapan pembelajaran berbasis projek dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan (1 semester). Pelajar dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya. Alokasi waktu khusus projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk peningkatan soft skill (karakter dari dunia kerja). Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan intelektual

e. Jenjang SLB

Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatan intelektual, capaian pembelajarannya sama dengan sekolah reguler yang sederajat, dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum. Sama dengan pelajar di sekolah reguler, pelajar di SLB juga menerapkan pembelajaran berbasis projek untuk menguatkan Pelajar Pancasila dengan mengusung tema yang sama dengan sekolah reguler, dengan kedalaman materi dan aktivitas sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pelajar di SLB

 

PENUTUP

Implementasi Pendidikan Karakter Tata Krama. Implementasi karakter tata krama dapat mulai di terapkan dalam keluarga, sekolah dan gereja.

  1. Keluarga Inti (nuclear family), yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak kandung, anak angkat maupun adopsi yang belum kawin, atau ayah dengan anak-anak yang belum kawin, atau ibu dengan anak-anak yang belum kawin.
  2. Keluarga besar (Inggris: Extended family) adalah satuan sosial yang terdiri dari keluarga inti dan saudara sedarah, sering kali mencakup tiga generasi atau lebih. Kerabat jauh juga bisa dimasukkan dalam anggota keluarga besar.
  3. Warga sekolah adalah bagian atau individu-individu yang berada di dalam lingkungan sekolah atau di luar lingkungan sekolah” (Syaiful Sagala, 2007: 269). Lingkungan sekolah adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program pendidikan dan membantu siswa mengembangkan potensinya.
  4. Warga gereja dalam bahasa Yunani “laikoi” yang berarti semua anggota dalam tubuh Kristus yaitu gereja secara Rohania yang telah menerima Kristus sebagai Juruselamat. Dengan demikain gereja merupakan suatu kesatuan dari semua orang mulai dari anak-anak sampai lanjut usia.

Tujuh Kualitas Karakter Tata Krama. Ada 7 kualitas karakter tata krama yang perlu dikembangkan dalam hubungan dengan sesama manusia yaitu:

  1. Biasakan menyapa dan memberi salam bertemu dengan sesama
  2. Katakan tolong disaat kita meminta bantuan kepada orang lain.
  3. Mengucapkan terima kasih saat menerima sesuatu pemberian dari orang lain
  4. Menatap mata ketika melihat lawan bicara
  5. Tidak memotong atau menyelah pembicaraan orang lain
  6. Mau berbagi dengan semua orang dan antri.

 

Daftar Pustaka

Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2017

Buku Karakter saat teduh, Sekolah SDTK Tunas Pertiwi, Bogor, 2022

Kamus bahasa Indonesia online, disadur 19 Februari. 2022 jam 20.00 wib

https://www.ainamulyana.com/2021/12/mengenal-kurikulum-prototipe-2022.html.  Disadur 17 Feb 2022

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/01/sekolah-penggerak-terapkan-pembelajaran-berbasis-proyek-dari-kurikulum-prototipe.   Disadur 18 Feb 2022

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!