Kuasa Perkataan

213 views

Kuasa Perkataan

Oleh: Tumpahan Manik, SE., CBC., M.Th.

 

Kenapa Alkitab menaruh perhatian terhadap perkataan kita?

” Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. “

Amsal 18:21

Perkataan itu adalah benih. Apa yang sering diperkatakan dimasa lalu, akan dinikmati pada masa kini. Perkataan buruk akan menghasilkan keburukan, sebaliknya perkataan baik akan menghasilkan kebaikan.

Ungkapan “Mulutmu Harimaumu” adalah ungkapan yang sangat terkenal, karena hanya terdiri dari dua kata, namun memiliki arti yang mendalam. Ungkapan tersebut mengingatkan bahwa harus berhati-hati dengan perkataan yang diucapkan dari mulut, supaya efek dari apa yang diucapkan tidak berbalik menerkam seperti seekor harimau menerkam mangsanya. Alkitab menjelaskan bahwa manusia diciptakan sebagai bagian dari gambar dan rupa Allah yang menciptakan segala yang ada melalui PERKATAAN atau firman-Nya. Karena itulah, PERKATAAN kita memiliki kuasa yang nyata. 

Dr. Masaru Emoto, seorang ilmuwan dari Jepang, selama bertahun-tahun melakukan suatu riset atau eksperimen terhadap air. Hasil penelitian ini kemudian dipublikasikan dalam buku yang berjudul The Hidden Messages in Water. Dalam buku tersebut, ia menjelaskan bahwa ternyata air dapat menyerap, menyimpan dan bereaksi terhadap emosi manusia yang dipaparkan terhadapnya. Air yang kepadanya diucapkan PERKATAAN yang positif, kata-kata pujian atau suara musik yang indah, maka kristal-kristal molekul airnya ketika dilihat dengan mikroskop elektron akan menunjukkan suatu konfigurasi yang indah dan menakjubkan. Sebaliknya, air yang kepadanya diekspos PERKAATAAN yang negatif, kata-kata yang berisi ekspresi ujaran kebencian atau suara musik yang gaduh dan hingar-bingar, maka kristal-kristal molekulnya akan bereaksi dengan menampilkan konfigurasi yang berantakan, buruk, bahkan menakutkan. 

Sebagaimana kita ketahui, hampir 70% tubuh manusia terdiri dari unsur air. Karena itu waspadalah, karena PERKATAAN yang diucapkan terhadap diri kita maupun terhadap orang lain tanpa sadar akan diserap, tersimpan, dan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi atau berdampak terhadap kehidupan.

Menyadari pengaruh PERKATAAN terhadap kehidupan, maka pastikanlah PERKATAAN yang diucapkan adalah PERKATAAN yang positif, yang konstruktif atau membangun, dan bukan PERKATAAN yang negatif, yang destruktif atau menghancurkan. 

Pentingnya perkataan:

  1. Keselamatan itu dihubungkan dengan perkataan.

Roma 10:8-10

“Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Itulah firman iman, yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. 

  1. Menjalani hari-hari yang baik dan penuh berkat sangat ditentukan oleh perkataan.

1 Petrus 3:9-10

“dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab: “Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.”

  1. Perkataan sangat berdampak pada emosi orang lain.

Amsal 15:1

“Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.” 

  1. Perkataan yang baik dapat menyembuhkan penyakit tulang.

Amsal 16:24

“Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.” 

  1. Perkataan bisa menghadirkan malaikat.

Pengakuan iman merupakan inti kekristenan. Kekristenan sering disebut sebagai “Pengakuan Iman yang Dahsyat!”

Ibrani 10:23

“Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab, Ia yang menjanjikannya, setia.”

Yesus adalah Imam Besar bagi pengakuan iman kita.

Mazmur 103:20

Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya.

Setelah Daniel berdoa selama dua puluh satu hari, seorang malaikat datang kepadanya dan berkata,
“Aku datang oleh karena perkataanmu itu” (Daniel 10:12).

Para malaikat datang oleh karena perkataan kita.

Jika kita mengucapkan ketakutan, kemalangan, bencana, dan ketidakpercayaan, itu hanya akan membuat para malaikat melipat sayap mereka! Tetapi, apabila kita mengucapkan firman Allah dengan iman, para malaikat akan mendengarkan dan melakukan apa yang kita perkatakan.

 

 

  1. Perkataan bisa mendatangkan berkat dan kutuk.

Menyadari bahwa perkataan sangat berkuasa, baiklah kita berhati-hati dalam mengeluarkannya sebab firman Tuhan berkata: “Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah” (Yakobus 3:9)

Bagaimana agar perkataan kita berkuasa untuk membangun dan memberkati orang lain?

Cara menjaga perkataan:

  1. Jagalah hati, isi pikiran dengan Firman Allah.

Amsal 4:23

“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Apakah hubungan antara hati dan perkataan?

Hubungannya sangat dekat sekali, karena bila sedang marah, kecewa, kepahitan biasanya perkataan amarah, kekecewaan dan kepahitan pula yang keluar dari mulut bibir dan hal ini tentunya tidak menjadi berkat. Namun bila hati bersih, suci dan penuh sukacita maka perkataan juga suci, bersih dan memberkati. Bukankah dari dalam hati terpancar kehidupan?

Matius 12:33-35

“Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal. Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.” 

  1. Seleksi apa yang didengar.

Amsal 4:20-22

“Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah TELINGAMU kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.” 

  1. Berpikirlah sebelum berkata-kata.

Amsal 13:3

“Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.”

Amsal 4:24

“Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu.” 

Hal ini dilakukan agar perkataan yang dikeluarkan mengalami penyaringan/pemilahan terlebih dahulu. Oleh karena itu, baiklah mencoba untuk tenang dan berpikir terlebih dahulu akan perkataan yang hendak disampaikan agar perkataannya tidak salah/mengutuk sebab perkataan yang telah keluar tidak bisa ditarik kembali.

  1. Dapatkan kata-kata yang berasal dari Tuhan / Roh Kudus.

1 Kor 2:12-13

“Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.” 

  1. Perkatakan iman.

2 Korintus 4:13

“Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.” 

Markus 11:23,24

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini : Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percayalah, bahwa apa yang dikatakan baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu, apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” 

  1. Perkatakan kebenaran.

Amsal 12:19

“Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata”

1Petrus 4:11

“Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin” 

Untuk dapat memperkatakan kebenaran, orang percaya harus mengisi pikiran dan hatinya dengan kebenaran yaitu Firman Tuhan. Alangkah luarbiasanya orang percaya bila yang diperkatakan adalah Firman Tuhan, tentunya orang lain disekitar kita mengalami berkat dan kasih Allah.

Yosua 1:8

“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung” 

Manfaat perkataan:

Perkataan seharusnya:

  1. Mendatangkan damai sejahtera, bukan pertengkaran.
  2. Mendatangkan optimisme, bukan pesimisme.
  3. Mendatangkan kekuatan, bukan kekuatiran.
  4. Mendatangkan keberanian, bukan ketakutan.
  5. Mendatangkan kasih, bukan kebencian.

 

Matius 12:36-37

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” 

TUHAN YESUS MEMBERKATI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!