PERUBAHAN CARA PANDANG DALAM KEHIDUPAN

1.353 views

PERUBAHAN CARA PANDANG DALAM KEHIDUPAN

Bagian 1

Oleh : Dr. Yandry Manoppo.,M.Th.

Dosen STT LETS Bekasi

A.  PENDAHULUAN

Bagaimana kita bersikap atau merespon sesuatu, selalu berdasarkan pandangan yang kita lihat. Dan kalau kita meihat sesuatu dengan cara asal-asalan saja maka cara penilaiannya terhadap segala sesuatu bisa mengalami kesalahan demi kesalahan. Jadi untuk kita menilai segala sesuatu tentunya kita butuh fokus, tentunya fokus yang benar. Jadi jika selama hidup kita fokusnya benar maka kita berada di jalan yang benar. Keputusan untuk fokus pada yang benar tergantung pada kita.  Dan dalam hal melihat segala sesuatu tentunya dimulai dari mata, mata adalah salah satu panca indera manusia yang penting untuk melihat dan melalui mata dapat mempengaruhi pikiran dan tindakan kita.

B.  PEMBAHASAN

Dalam Firman Tuhan Matius 6:22-23 mengatakan :

Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Firman Tuhan diatas, menyatakan bahwa mata adalah pelita tubuh. Mengapa pelita tubuh? Tubuh kita adalah rumah Tuhan atau Bait Allah. Ini adalah rumah maka dari itu rumah ini akan menjadi gelap tergantung dari mata kita. Dan ketika tubuh gelap maka hati kita juga akan menjadi gelap.

Mata berbicara tentang imajinasi atau pola pikir yang akan membentuk pandangan dan dapat menentukan kehidupan seseorang. Dalam menilai apapun juga respon kita akan menentukan sikap kita terhadap sesuatu atau seseorang. Contoh ketika seseorang melihat orang lain yang badannya berotot, wajahnya garang, lalu dalam imajinasinya akan menilai dan menentukan sikap dan tindakannya kepada orang yang dia lihat tersebut. Sikap seseorang ini pasti penuh dengan hati-hati dan bisa berpikir jangan-jangan dia galak atau jangan-jangan dia pemarah. Pada hal belum tentu orang tersebut demikian.

Ada dua pandangan yaitu pandangan yang baik dan pandangan yang jahat. Cara pandang kita menentukan keputusan kita memilih yang baik atau yang jahat. Tergantung dari motivasi kita yang dapat mempengaruhi pola pikir kita. Ada contoh dalam Firman Tuhan, yang dipengaruhi oleh motivasi yang tidak baik atau jahat, yaitu antara Abraham dan Lot,  dimana Lot memilih lembah Jordan.

Kejadian 13:10-11

Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.

Akibat cara pandang yang salah dengan kemauan diri yang salah dari Lot, ternyata Lembah Jordan adalah lembah kehancuran.

Tetapi Abraham cara pandangnya benar dengan motivasi yang benar serta hasil respon yang benar yaitu penuh dengan rendah hati, kesabaran, selalu mengharapkan dan mengandalkan Tuhan, akhirnya semakin mengalami berkat Tuhan. Itu sebabnya pandangan kita harus dipengaruhi oleh  Firman Tuhan dari waktu ke waktu.

Manusia adalah makhluk penyembah. Dan penyembahan membawa keintiman. Apa yang kita lihat, dan kita fokus begitu rupa, tanpa kita sadari itu akan masuk ke dalam hati kita dan itu bisa menguasai hati kita, dan akan menentukan segala sesuatu serta mengikat hati kita. Ketika mengikat maka akan menjadi berhala yang kita sembah. Berhala yang kita sembah dalam hati kita itu bisa menggeser posisi Tuhan dalam hati kita, karena berhala itu meduakan Tuhan.

Berhala dalam Bahasa Yunani adalah “Idololatres”, berkaitan erat dengan pengabdian atau pelayanan. Jadi berhala adalah sesuatu yang menggerakkan seseorang untuk melakukan pengabdian atau pelayanan terhadap sesuatu obyek tertentu, selain daripada Tuhan. Dari kata “Idololatres” keluarlah kata “Idola”. Segala sesuatu yang kita idolakan dan itu mengikat, tanpa kita sadar itu menjadi berhala kita. Manusia adalah makhluk penyembah, dan kita akan begitu melekat kepada apa yang kita sembah. Itu sebabnya pola pikir kita harus diperbaharui oleh Firman Tuhan dari waktu ke waktu.

Siklus Kehidupan

Dalam bukunya Edwin Louis Cole, Menjadi Pria Sejati, menulis tentang siklus kehidupan yang harus diperbaharui. Jika tidak segera di perbaharui maka akan berakibat kepada kristalisasi yang berujung pada kembali kepada kehidupan semula atau kehidupan lama seseorang.

Ada 6 siklus :

1. Pewahyuan/Pencerahan : Memahami / menemukan Firman Tuhan.

2. Inspirasi : Kekuatan untuk mendorong perubahan

3. Formalisasi : Mengembangkan dan merumuskan

4. Institusional : Kebiasaan dan gerakan tanpa emosi.

5. Kristalisasi : Tidak mau berubah

6. Sekularisasi : Kembali lagi ke keadaan semula sebelum pencerahan atau pewahyuan.

Contoh, ketika awal kita yang belum mengalami Tuhan menemukan pewahyuan/pencerahan kemudian kita sungguh-sungguh mengalami Tuhan : lahir baru. Kemudian kita masuk pada siklus Inspirasi yaitu mendorong kita berubah dalam hidup kita, sungguh-sungguh dengan Tuhan. Dan kemudian kita mulai masuk pada Formalisasi yaitu mulai berkembang, bertumbuh Iman kita dan mulai terlibat dalam melayani atau mulai rajin ikut pertemuan-pertemuan ibadah. Dan kalau tidak kembali kepada pewahyuan atau pencerahan yaitu menemukan Firman Tuhan atau kembali kepada kasih mula-mula kita kepada Tuhan, maka kita akan masuk pada siklus Institusional, yaitu sudah menganggap biasa dalam ibadah, sudah tidak semangat, sudah tidak ada antusias dalam Tuhan maka ini berbahaya, maka akan masuk ke siklus kristalisasi atau tidak mau berubah. Akhirnya ketika ada masalah, tidak kuat dan akhirnya akan kembali kepada kehidupan lama.

C.  KESIMPULAN

Siklus kehidupan ini bisa terjadi di segala bidang, itu sebabnya kita perlu menyadarinya bahwa kita butuh pewahyuan atau pencerahan yaitu Firman Tuhan dari waktu ke waktu untuk memperbaharui cara pandang dalam kehidupan kita. Jadi jika kita sudah masuk dalam silklus formalisasi, maka segeralah kita kembali kepada siklus pewahyuan atau pencerahan. Dengan menentukan cara pandang yang sesuai firman Tuhan dapat membawa kita memandang segala sesuatu dengan positif. Itu sebabnya semakin kita membangun kehidupan kita diatas prinsip Firman Tuhan dengan cara pandang sesuai firmanNya maka semakin luruslah jalan kehidupan kita.

Tuhan Yesus Memberkati

DAFTAR PUSTAKA

____ Alkitab Terjemahan Baru (TB). Lembaga Alkitab Indonesia, 1974.

____ Cole, Ed. Menjadi Pria Sejati. Jakarta: Metanoia Publishing, 2006.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!