Bertanding Sampai Akhir
Oleh
Sudrianus Laia
Sekolah Tinggi Teologi Imanuel Nusantara
Setiap orang pasti mempunyai argumen atau pendapat yang berbeda tentang arti hidup. Bisa jadi seseorang mendefinisikan atau mengartikan arti hidup berdasarkan dengan pengalaman hidupnya yang ia alami. Cantohnya seseorang berkata bahwa hidup itu penuh dengan penderita, kenapa? Karena yang ia alami dalam setiap kehidupannya adalah penderitaan, seperti menderita sakit, menderita dalam keluarga terhadap tekanan dari suami, anak-anak, saudara-saudaranya, menderita dalam pekerjaan terhadap tekanan dari atasan maupun rekan kerja dan juga ada yang mengartikan bahwa hidup itu adalah membosankan, ibaratnya ia akan berjanji kepada seseorang namun orang tersebut tidak muncul-muncul juga. Atau dengan kata lain seorang pemuda yang sekian lama menantikan atau mencari seorang kekasih untuk mendampingi hidupnya namun tidak ketemu juga dan akhirnya dengan patah semangat dia menganggap bahwa hidup itu membosankan. Akan tetapi setiap orang yang bersandar pada Tuhan mengartikan bahwa hidup itu adalah suatu Anugerah karena setiap yang ia dapatkan dalam hidupnya semata-semata karena kasih karunia dari Allah.
Berdasarkan firman Tuhan dalam I Korintus 9:24-27 Rasul Paulus berkata bahwa hidup itu penuh dengan pertandingan, dengan mengumpamakan seorang olah ragawan yang sedang beretanding dan semua perserta turut berlari hanya untuk memperoleh hadiah. Relevansinya bagi orang Kristen saat ini apa yang harus dipertandingkan? Mempertandingkan kekuatan, atau otot, mempertandingkan kemewahan harta dan kekayaan, atau mempertandingkan jabatan.
Akan tetapi dalam firman Tuhan tersebut Paulus tidak bermaksud demikian, bukan mempertandingkan otot, yang dalam arti kekuatan dan kehebatan, kemewahan harta dan kekayaan, tetapi yang dimaksudkan adalah mempertahankan atau mempertandingkan iman. Dalam mengikuti suatu pertandingan tentunya ada persiapan atau latihan yang dilakukan oleh setiap peserta yang ikut bertanding, supaya nanti bisa mengikuti pertandingan dengan baik dengan mengakhirinya dengan memperoleh kemenangan.
Banyak orang yang mengikuti perntandingan namun pada akhirnya tidak bisa menyelesaikan pertandingan sampai akhir, mungkin karena kurang kesiapan, melakukan pelanggaran atau mungkin karena banyak masalah. Demikian juga dalam setiap kehidupan orang kristen tidak tertutup kemungkinan akan terjadi hal demikian, ibaratnya dari awal menjadi pengikut kristus yang setia rajin ke Gereja, ikut persektuan bahkan mendukung adanya kegiatan yang dilaksanakan dalam Gereja, namun ketika adanya persoalan yang terjadi dalam hidupnya, baik itu persoalan atau permasalahan dalam rumah tangganya, dalam pekerjaannya, bahkan dalam gereja, dan pada akhir ia mengambil jalan pintas dengan mengandalkan pikiran dan kekuatan sendri dengan melakukan tindakan diluar kehendak Tuhan. Dan pada akhirnya kerajinannya mulai kendor, bahkan lama-kelamaan meninggalkan Tuhan dengan kata lain meninggalkan kepercayaannya hanya karena masalah yang menghimpitnya.
Maka berdasarkan Nats Alkitab dalam Matius 22:14 “Sebab banyak yang di panggil tetapi sedikit yang terpilih” maka hal itu merupakn suatu renungan bagi umat kristen apakah diantara yang telah terpanggil termasuk kah saya dan saudara yang terpilih…?
Dengan demikian untuk mengakhiri pertandingan sampai akhir maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang petanding yaitu:
- Menguasai diri
Dalam pertandingan, yang dibutuhkan bukan hanya kekuatan fisik dan kelincahan atau dengan kesiapan yang telah di siapkan, namu yang terpenting adalah kesabaran dan penguasaan diri. Pentingnya kesabaran dan penguasaan diri dalam suatu perandingan adalah gununya untuk bisa mengakhiri pertandingan itu sampai Akhir dan memperoleh kemenangan, tetapi jika tidak memiliki kesabaran dan penguasaan diri maka yang terjadi adalah kegagalan. Hidup orang kristen harus memiliki sifat kesabaran dan penguasaan diri supaya supaya dalam menghadapi segala persoalan dan tantangan hidup beroleh suatu kemenangan. Seorang petanding tentunya memiliki Tujuan untuk bertanding yaitu untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi orang yang bertanding dalam iman untuk memperoleh suatu mahkota yang Abadi, kehidupan yang kekal dan damai sejahtera yang berasal dari Allah bapa Putra dan Roh kudus.
- Melatih tubuh
Dalam kamus bahasa indonesia (KBBI) melatih artinya mendisplinkan diri, dengan demikian belajar untuk berdisplin dalam mengatur waktu baik dalam belajar maupun dalam persekutuan dengan Tuhan. Dengan demikian akan senantiasa memiliki kerinduan untuk bersekutu dengan Allah.
Referensi:
Alkitab. (1974). 1 Kor 9 : 24-27 dan Mat 22 : 14 . Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.
KBBI. (2005). Pengertian Melatih. Jakarta: Balai Pustaka.