Jenis – Jenis Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen
Oleh
Sarah
STT LETS
- Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru secara terprogram agar peserta didik mampu belajar secara aktif dan efektif. Proses pembelajaran bukan hal yang sederhana yakni guru menyampaikan materi dan peserta didik mendengar kemudian mencatat. Melainkan proses pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan positif bagi peserta didik. Karena itulah pembelajaran harus menyentuh ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam proses pembelajaran peserta didik dibentuk menjadi pribadi yang berilmu, terampil, beriman, mandiri, terampil, bertanggung jawab, dewasa, dan kreatif. Melalui pembelajaran peserta didik dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan menjadikan peserta didik menjadi manusia seutuhnya.
Salah satu permasalahan yang masih dihadapi oleh dunia pendidikan kita adalah proses pembelajaran masih menempatkan peserta didik sebagai objek pendidikan. Yang seharusnya adalah proses pembelajaran mengacu pada student centered (berpusat pada peserta didik). Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan sebuah pendekatan dalam proses pembelajaran. Tujuannya agar materi yang disampaikan dapat dipahami oleh peserta didik, selanjutnya peserta didik dapat mengaktualisasikan dengan baik dalam kehidupannya. Pendekatan membelajaran bertujuan agar pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efesien. Pemilihan dan penggunaan pendekatan pembelajaran disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan.
Sanjaya (2008) mengartikan pendekatan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Rusman (2012) mengatakan pendekatan merupakan langkah awal pembentukan suatu ide dalam memandang suatu masalah atau objek kajian. Pendekatan ini akan menentukan arah pelaksanaan ide tersebut untuk menggambarkan perlakuan yang diterapkan terhadap masalah atau objek kajian yang akan ditangani.
Pendekatan (approach) dalam KBBI 2000 berarti proses, cara, perbuatan mendekati (hendak berdamai, bersahabat, dsb). Kemendikbud (2014) menjelaskan pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik yang digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan.
Melalui penjelasan penulis simpul bahwa; pendekatan pembelajaran adalah cara pandang dalam mengelola proses pembelajaran yang di dalamnya menginsiprasi, menguatkan dan menjadi rumusan dalam menurunkan atau melahirkan strategi dan metode pembelajaran. Di dalam pendekatan pembelajaran terdapat muatan-muatan psikologis dan pedagogis yang tampak dalam kegiatan proses pembelajaran yang berisi religius, spiritual, intelektual, emosional, psikomotorik, keteladanan, pembiasaan serta pengalaman.
Killen (1998) mengungkapkan terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approach) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approach). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.
Teacher centered approach adalah suatu pendekatan berdasar pada pandangan bahwa mengajar adalah menanamkan pengetahuan dan keterampilan. Terdapat beberapa ciri dalam proses menanamkan pengetahuan dan keterampilan, yaitu: 1) Guru menjadi pusat dalam kegiatan belajar mengajar. 2) Guru memegang peran sangat penting. 3) Guru penentu apa yang harus dilakukan dan dikuasai peserta didik. 4) Pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran. Keberhasilan proses belajar mengajar diukur dari sejuahmana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru.
Kelemahan dari pendekatan ini adalah peserta didik ditempatkan sebagai objek belajar, sehingga peserta didik dianggap sebagai organisme yang pasif, yang harus memahami apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini tentu saja kurang memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan potensi, bakat dan minatnya. Kelemahan lain bahwa proses belajar mengajar hanya akan berlangsung jika ada guru. Harus diakui bahwa pendekatan yang berpusat pada guru terkadang masih dipilih oleh guru dalam mengajar. Karena itu penting dalam pendekatan yang berpusat pada guru, guru atau pendidik hendaknya melakukan peran utamanya secara profesional yaitu sebagai perencana, sebagai penyampai informasi dan sebagai evaluator.
Dalam student centered approach pembelajaran ditentukan oleh peserta didik. Peserta didik dapat menentukan topik yang akan dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya. Tujuan utama student centered approach adalah membelajarkan peserta didik. Kriteria keberhasilan proses pembelajaran diukur dari sejauhmana peserta didik telah melakukan dan menguasai proses belajar. Dalam pendekatan ini guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator.
Student centered approach memiliki ciri: 1) Peserta didik sebagai subjek belajar. Peserta didik tidak dianggap sebagai organisme yang pasif (penerima informasi) tetapi dipandang sebagai organisme yang aktif, yang memiliki potensi, bakat dan minat yang harus dikembangkan secara optimal. 2) Proses pembelajaran berlangsung dimana saja. proses pembelajaran dapat terjadi di dalam maupun di luar kelas yang disesuaikan dengan materi pelajaran, 3) Tujuan pembelajaran merupakan proses mengubah tingkahlaku peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai hal ini tentu saja guru perlu menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran.
- Jenis-Jenis Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen
Ada beberapa pendekatan pembelajaran yang sering digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Yang perlu diingat pendekatan ini sifatnya fleksibel, maksudnya tidak ada prinsip baku. Setiap guru dimungkinkan menggunakan pendekatan tertentu dalam pembelajaran dengan menyesuaikan materi yang akan diajarkan. Jenis-jenis pendekatan pembelajaran tersebut adalah pendekatan konsep, proses, induktif, deduktif, kontekstual dan konstruktivisme. Pendekatan pembelajaran itu cocok diterapkan untuk menyampaikan materi Pendidikan Agama Kristen.
- Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep merupakan sebuah pendekatan klasik yang telah umum digunakan. Dalam pendekatan konsep guru menyampaikan konsep-konsep dan materi-materi pelajaran saja, kemudian peserta didik terdorong untuk lebih berpikir abstrak. Dalam pendekatan konsep peserta didik diarahkan agar dapat meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep.
- Pendekatan Proses
Pendekatan proses menekankan agar peserta didik diberi kesempatan untuk mampu memahami lebih mendalam tentang konsep-konsep dan materi pelajaran yang sampaikan oleh guru. Dengan begitu pemahaman yang dimiliki tidak hanya bersifat abstrak. Pendekatan proses berorientasi pada proses bukan hasil, dimana peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses.
Tujuan utamanya adalah mengembangkan kemampuan peserta didik seperti mengamati, merencanakan, menghipotesa, menafsirkan, sampai pada mengkomunikasikan. Jelas bahwa pada pendekatan proses adanya tuntutan keterlibatan peserta didik secara langsung dalam kegiatan belajar, yang akan memberikan pengalaman langsung atau pengalaman secara pribadi sehingga pendidikan menjadi bagian integral dari diri peserta didik secara utuh.
- Pendekatan Deduktif
Pada pendekatan deduktif, guru mengajar peserta didik untuk berpikir secara deduktif, yaitu berawal dari hal-hal umum, kemudian mengerucut pada hal-hal yang khusus. Pendekatan pembelajaran deduktif dilandasi paham bahwa proses pembelajaran akan berhasil jika peserta didik memahami konsep atau wilayah masalahnya terlebih dahulu. Karena itu penting mengawali pengajaran dengan menyajikan aturan, prinsip umum beserta dengan contoh-contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum ke dalam keadaan khusus.
- Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif kebalikan dari pendekatan deduktif, dimana peserta didik diajak berpikir hal-hal yang khusus mengerucut pada hal-hal yang umum. Pada pendekatan induktif, peserta didik diajak untuk bisa menarik suatu kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang sudah dipaparkan. Pembelajaran dengan pendekatan induktif diawali dengan cara melakukan pengamati pada hal-hal khusus, menginterpretasikan, selanjutnya menganalisisnya. Peserta didik dibimbing mengerti dan memahami konsep, aturan-aturan dan prosedur-prosedur berdasar pengamatannya sendiri. Kemudian membangunnya dalam suatu konsep. Pembelajaran dengan pendekatan induktif seperti dalam pembelajaran inkuiri, pembelajaran berbasis proyek, ataupun pembelajaran berbasis kasus.
- Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual yaitu mengaitkan antara materi yang ada dengan situasi dunia nyata. Landasan berpikir pendekatan kontekstual berdasarkan asumsi bahwa peserta didik belajar lebih bermakna apabila mereka melalui dan mengalaminya sendiri dalam lingkungan alamiah. Penekanannya tidak diutamakan pada penguasaan materi atau hasil belajar, melainkan bagaimana menanamkan dan membekali peserta didik agar memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai. Ini akan terlihat dari kemampuan peserta didik memecahkan masalah dalam kehidupannya. Dalam pendekatan kontektual tidak hanya mengembangkan ranah pengetahuan dan keterampilan proses, tetapi juga mengembangkan sikap, nilai, serta kreativitas peserta didik dalam memecahkan masalah yang terkait dengan kehidupanya. Dalam pengajaran kontekstual terdapat bentuk belajar yang penting, yaitu: mengaitkan, mengalami, menerapkan, kerjasama dan mentransfer.
- Pendekatan Konstruktivisme
Menurut teori konstruktivisme, konsep-konsep yang dibina pada struktur kognitif seorang akan berkembang dan berubah apabila ia mendapat pengetahuan atau pengalaman baru. Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran mengutamakan pengalaman langsung dan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan belajar. Mereka diberikan kesempatan untuk menyalurkan ide-ide baru yang berguna bagi pengembangan dirinya baik dalam lingkungan sekolah, gereja, masyarakat dan bangsa. Dalam pendekatan konstruktivisme guru berperan sebagai pembimbing yang mendorong keaktifan peserta didiknya.
Referensi
Kemendikbud. (2014). Permendikbud No. 103. Jakarta
Killen, R. (1998). Effective teaching strategies: Lesson from research and practice, second edition. Australia: Social Science Press.
Lembaga Alkitab Indonesia. (1987). Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab.
Pusat Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus besar bahasa Indonesia, edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Rusman. (2011). Model-model pembelajaran. Jakarta: Rajawali pers.
Sanjaya, W. (2008) Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana.
saya suka dengan konten yang disajikan. ijinkan saya untuk masuk