Menjadi sahabat Tuhan
Oleh
Selviana
Fakultas Psikologi UPI YAI – STT LETS
Kepada siapakah Tuhan Yesus menyebut seseorang itu sahabat? Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi aku menyebut kamu sahabat (Yoh 15:15). Wow, suatu ini merupakan sebutan yang penuh kehormatan yang Tuhan berikan bagi anak-anak yang dikasihiNya. Dari sisi kita, kita harus menempatkan diri sebagai hamba Tuhan. Tidak mungkin Tuhan mau bersahabat pada orang yang suka membangkang kepadaNya. Tuhan hanya mau bersahabat kepada orang yang dengar-dengaran kepadaNya, orang yang mencintai Tuhan, dan segera mentaati Dia. Ada orang yang begitu entengnya menyebut dirinya sebagai sahabat Tuhan Yesus, tapi pada prakteknya orang itu sama sekali tidak mentaati bahkan mempermalukan Tuhan melalui sikap, perkataan, dan juga karakternya.
Saudara ku, bukan hanya karena KTP kita tertulis beragama Kristenlah yang membuat kita menjadi sahabat Tuhan, bukan juga karena kita anak seorang hamba Tuhan atau pendeta sehingga secara otomatis kita disebut sahabat Tuhan, dan bukan pula karena kita hanya rajin ke gereja yang membuat kita menjadi sahabat Tuhan, tetapi ayat di atas ditujukan Tuhan pada orang-orang yang menyertai Dia dan mentaati Dia yaitu orang-orang yang memiliki hubungan karib dengan Tuhan, keintiman dengan Tuhan, orang yang hidupnya melekat dihati Tuhan, yang mampu merasakan detak jantungnya Tuhan, yang hidup seirama dengan Tuhan, dan memiliki ketaatan seperti Abraham yang disebut sahabat Tuhan karena ketaatannya, dan yang membuat Allah tidak menahan berkatNya atas kehidupan Abraham adalah sekali lagi karena iman dan ketaatan Abraham kepada Tuhan. Ketika kita memutuskan mentaati Tuhan di atas segalanya, artinya kita menjadikan diri kita hamba atau pelayan Tuhan Yesus, maka Tuhan akan memberitahukan kita banyak hikmat dan wahyuNya serta Dia menyatakan kepada kita rahasia-rahasia kerajaanNya, itulah sebabnya Dia menyebut kita sebagai sahabat-sahabatNya. Orang yang menjadi sahabat Tuhan, akan membuatnya memiliki kedekatan dengan Tuhan dan Tuhan sendiri akan mencurahkan isi hatiNya kepada sahabat-sahabatNya. Karena itu saudara-saudariku, marilah kita semakin bergiat lagi untuk senantiasa mendekat kepada Tuhan, sehingga kita pun bisa menjadi sahabat-sahabat Tuhan yang mengenal isi hati Tuhan dan kehendak Tuhan kita Yesus Kristus dalam hidup kita. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita sahabat-sahabatNya. Amin.
Pertanyaan:
- Apakah anda rindu untuk benar-benar menjadi sahabat Allah?
- Apa yang akan anda lakukan untuk benar-benar menjadi sahabat Allah?
Kejarlah untuk hidup sebagai sahabat-sahabat Tuhan, sehingga kita bisa mengerti isi hatiNya dan Tuhan senantiasa mencurahkan berkat-berkatnya atas hidup kita.
Referensi
Alkitab. (1974). Yoh 15 : 15. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.