Pentingnya Bimbingan Pra-Nikah dalam Membangun Rumah Tangga yang Maksimal dan Melayani Tuhan
Oleh
Meiti Pragiwati
STT LETS
Pernikahan adalah lembaga pertama yang diciptakan Tuhan. Kitab Kej 1:18 menuliskan: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia”.
Kepentingan dari pernikahan dan keluarga selalu ditekankan berulang-ulang dalam Alkitab baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Secara terbuka, Alkitab mengungkapkan kehidupan berkeluarga dari para pemimpin seperti Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, Daud, Priskila-Akwila dan yang lainnya. Allah sendiri yang mempersatukan suami-istri dan Allah sangat peduli tentang pernikahan bahkan Yesus mengadakan mujizat pertama saat pesta pernikahan di Kana.
Pada kenyataannya, hanya sedikit saja yang dapat menikmati anugerah ini. Sejak Adam dan Hawa, pasangan-pasangan suami-istri selalu menemui masalah- masalah dalam kehidupan pernikahannya, bahkan Alkitab mencatat tentang konflik-konflik yang dialami pasangan suami-istri dalam perjalanan kehidupan rumah tangganya. Saat ini di Indonesai angka perceraian semakin meningkat. Merujuk pada data Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkama Agung, sejak tahun 2009 hingga 2016, kenaikan angka perceraian mencapai 16-20%. Data tahun 2017 saja menyebutkan lebih dari 357 ribu pasang keluarga yang bercerai. Angka tersebut terjadi lebih banyak pada usia perkawinan di bawah 5 tahun dan dilakukan oleh pasangan beruisa di bawah 35 tahun. Meningkatnya jumlah pernikahan muda selama sepuluh tahun terakhir berbanding lurus dengan meningkatnya angka perceraian.
Perselingkuhan, perzinahan, ketidaksetiaan bahkan kekerasan dalam rumah tangga menjadi hal yang umum dan semakin hari meluas, sehingga banyak orang mengambil kesimpulan sendiri bahwa pernikahan yang seperti Allah rencanakan sejak awal tidak mungkin terjadi. Dalam konsep pernikahan Kristen, dikenal bimbingan pra-nikah sebelum memasuki pernikahan. Bimbingan pra-nikah bertujuan untuk mempersiapkan dan menolong individu dan pasangan-pasangan untuk menciptakan suasana pernikahan yang seperti Tuhan rancangkan sejak awal dan mengerti tujuan Allah dalam pernikahan yaitu agar mereka bermultiplikasi dan menaklukkan bumi. Kitab Kejadian 1:28 mengatakan:
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap dibumi.”
Melalui bimbingan persiapan pra nikah diharapkan akan:
- mencegah timbulnya kesulitan dalam kehidupan pernikahan,
- menolong membangun hubungan pernikahan yang sehat,
- mengetahui fungsi dan peran masing- masing sebagai suami dan istri,
- serta belajar bagaimana mempersiapkan diri dalam hal pendidikan mengasuh dan membesarkan anak (parenting).
Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Bilangan Research Center (2018) yang menyimpulkan bahwa:
- Sebagian besar responden anak muda berpendapat bahwa kedua orang tuanya sama-sama dominan di keluarga. Jika dibandingkan siapa yang lebih dominan, mereka yang memilih Ibu sebagai pihak yang dominan cenderung lebih besar (25,8%) dibandingkan Ayah (12,9%).
- Berbicara mengenai Ayah, hanya ada sekitar 3 dari 10 Ayah responden yang terlibat dalam pelayanan di gereja. Sebagian besar dari Ayah tidak terlalu aktif dalam pelayanan, bahkan sama sekali tidak pernah,
- Sementara itu 7 dari 10 orang tua dari anak muda merupakan pengikut Kristus yang sungguh-sungguh, sekitar 2 responden lainnya menyatakan ibunya merupakan pihak yang sungguh-sungguh menjadi pengikut Kristus dibandingkam Ayah. Beberapa indikasi mengenai Ayah yang ditemukan di survei ini, menunjukkan bahwa pelayanan kepada Ayah harus lebih fokus dan intensif.
Dalam bimbingan pra-nikah ada beberapa hal yang seharusnya dipelajari, antara lain:
- Setiap pasangan mengerti alasan untuk menikah
Alasan-alasan yang mendorong seseorang mengambil keputusan untuk menikah menjadi dasar dan sangat penting karena akan mempengaruhi bagaimana jalannya kehidupan mereka. Alasan menggenapi rencana Allah dan mengikuti pimpinan Allah haruslah menjadi prioritas pertama.
- Setiap pasangan mengerti tujuan pernikahan
Pernikahan bukanlah sebuah tujuan tetapi sarana untuk mencapai tujuan ilahi yang bernilai kekal. Tujuan pernikahan tidak boleh lepas dari tujuan Allah dalam menciptaakan keluarga, yaitu mewujudkan gambar Allah sehingga orang melihat Allah melalui keluarga dan memultiplikasikan gambar Allah dengan melahirkaan anak-anak jasmani dan rohani.
Keluarga adalah suatu unit yang paling dasar dan fundamental dalam pembentukan masyarakat dan gereja.
- Membangun komunikasi yang sehat
Pasangan suami-istri yang berbahagia mempunyai komunikasi yang baik. Kemampuan berkomunikasi dengan baik adalah keahlian dasar yang harus ada untuk pertumbuhan dalam pernikahan. Lewat komunikasi yang efektif dan berhasil, maka tujuan ilahi dapat diwujudkan.
- Memahami dan menghargai perbedaan
Seorang pria dan seorang wanita masing-masing mempunyai perbedaan, baik fisik dan juga kepribadian, latar belakang, pengalaman bahkan pola asuh yang sangat mempengaruhi respon seseorang terhadap adanya perubahan di lingkungan, situasi dan orang.
Bimbingan pra-nikah akan memberikan input kepada calon pasangan suami-istri berupa: Alasan menikah, Tujuan menikah, Membangun komunikasi, Memahami perbedaan untuk saling melengkapi, Fungsi dan peran suami-istri, Parenting, Sex dalam pernikahan, Pengelolaan keuangan.
Sebagai ouput, diharapkan calon pasangan suami-istri mengerti dan memahami: Rencana Allah bagi pernikahan, Bermultiplikasi, Mendengar pasangan, Menerima pasangan, Melengkapi pasangan, Menjadi teladan, Melayani pasangan dan Setia memberi dan terampil menabung.
Referensi
Alkitab. (1974). Kej 1 : 18 ; Kej 1 : 28. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia
Terberkati. Terima kasih!
Topik yang sangat menarik di tengah lautan kasus yang hangat diperbincangkan di media masa. Bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami. Akan lebih lengkap jika disertai studi kasus👌
Terimakasih…
sangat diberkati
pesan nya sampai
Thanks Kak Meiti u/renungannya… Sangat diberkati… Thanks juga sdh membimbing kami… Contoh dan teladan yg baik…..
Ya.. bimbingan pranikah menjadi salah satu faktor yg berperan dlm mempersiapkan pasangan pra nikah sebelum memasuki khidupan pernikahan..
Setidaknya bagi mereka yg sudah pernah mengikuti bimbingan ini, sudah mempunyai dasar sebelum melangkah ..
GBU Kak…
Ulasan yang bermanfaat …
Bagus sekali… Terberkati…
Thank You..
Luar biasa diberkati oleh tulisan Kak Meiti ini.
Betapa pentingnya bimbingan pranikah buat setiap pasangan, ini seperti dikasi soal tryout / kisi2 materi ujian sebelum ujian UN hahahahahaha 😂😂.
Karena seperti yg Kak Meiti sampaikan diatas, dlm bimbingan pranikah qta akan dibekali dgn nasehat dan pengetahuan tentang alasan & tujuan menikah, tips n trik berkomunikasi, saling menghargai, menghormati, sadar peran masing2, dst…
Diharapkan itu semua bisa menjadi bekal unt setiap pasangan dlm menjalani marriage life, Pernikahan yg maksimal itu ga datang dgn sendirinya, tapi perlu diusahakan, perlu dikerjakan. dan tentunya hal yg paling utama adalah setiap pasangan harus meletakkan KRISTUS as the CORE of their family.
Hmmm.. Dengan adanya bimbingan PRA-NIKAH sebenarnya kita lagi di persiapkan untuk masuk dalam musim yang baru dengan cara berkolaborasi bersama pasangan kita.. tentunya tidaklah mudah, semua butuh proses dengan semakin dalamnya pengenalan satu sama lain maka akan semakin indah kerjasama dalam berkolaborasi..
Jika di lihat ternyata banyak juga angka perceraian dalam pernikahan kristen, dan menurut saya yang utama mereka sampai gagal dalam kehidupan pernikahannya karna mereka GAGAL MENGHADIRKAN KRISTUS dalam kehidupan pernikahnya.
Artikel dan topik yg sangat menarik,apa lagi skrg bnyk perceraian dlm pernikahan…thanks kak meiti…sangat di berkati
Pernikahan adalah sarana untuk mencapai tujuan Ilahi yg bernilai kekal, mewujudkan gambar Allah shg org melihat Allah dlm keluarga (mengutip dlm tulisan diatas). Pernikahan bukan hanya sekedar beranak cucu dan memenuhi bumi, hidup bukanlah hanya sekedar lahir, dewasa, menikah, punya anak, cucu, mnjd tua dan meninggal. Dengan mengikuti kelas bimbingan pranikah, calon pasutri akan dibukakan cakrawala berfikirnya tentang khdpn rmh tgg ,dan menyadari bhw setiap pasangan perlu bersinergi agar maksimal melayani bersama pasangan dan keturunannya kelak. Tksh Ka Meiti untuk tulisannya. Sangat diberkati.
Pernikahan adalah sarana untuk mencapai tujuan Ilahi yg bernilai kekal, mewujudkan gambar Allah shg org melihat Allah dlm keluarga (mengutip dlm tulisan diatas). Pernikahan bukan hanya sekedar beranak cucu dan memenuhi bumi, hidup bukanlah hanya sekedar lahir, dewasa, menikah, punya anak, cucu, mnjd tua dan meninggal. Dengan mengikuti kelas bimbingan pranikah, calon pasutri akan dibukakan cakrawala berfikirnya tentang khdpn rmh tgg ,dan menyadarkan bhw setiap pasangan perlu bersinergi agar maksimal melayani bersama pasangan dan keturunannya kelak. Tksh Ka Meiti untuk tulisannya. Sangat diberkati.
Sangat menginspirasi…dan membuka pengertian yg lebih mendalam, terutama buat kami yang muda.
Thanks kk buat karya tulisnya