Pelayanan Konseling Pastoral yang Memperlengkapi Karakter dan Pertumbuhan Rohani Jemaat

1.530 views

Pelayanan Konseling Pastoral yang Memperlengkapi Karakter dan Pertumbuhan Rohani Jemaat

Oleh

Glorius Ezra

STT LETS

Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Ayat ini menjelaskan bahwa tujuan akhir dari setiap murid Tuhan Yesus adalah menjadi serupa dengan Tuhan Yesus. Keserupaan yang dimaksud adalah keserupaan dengan karakter Tuhan Yesus. Sebagai seorang murid Yesus Kristus, maka sudah selayaknya menjadikan Yesus Kristus sebagai teladan dalam kehidupannya. Bahkan pertumbuhan rohani seorang murid Yesus Kristus adalah sebuah proses kehidupan, yang setiap hari diubahkan untuk memilki karakter seperti Yesus Kristus. Gereja yang memiliki visi untuk menjadikan jemaat menjadi serupa dengan Yesus Kristus adalah jemaat yang sehat dan bertumbuh.

Keserupaan dengan Yesus Kristus tercermin dari karakter jemaat. Dalam hal ini adalah karakter Kristus. Pada saat jemaat menunjukan karakter Kristus dalam kehidupan pribadinya, maka gereja akan menjadi kesaksian bagi dunia ini. Hal ini sangat penting,sebab melalui kehidupan yang benar maka jemaat akan menjadi saksi yang hidup di tengah-tengah dunia ini.Tujuan utama kedatanganNya ke dunia tidak hanya menyelamatkan sebagian orang saja, tetapi Tuhan ingin menyelamatkan seluruh umat manusia dan menjadikan seluruh umat manusia menjadi muridNya. Melalui jemaat yang memiliki karakter Kristus maka jemaat akan menjadi terang dan garam bagi dunia ini. Terang yang akan menenerangi kegelapan dunia ini dan garam yang akan memberi “rasa” kepada dunia ini.  Dan ini akan terjadi jika karakter Kristus semakin terpancar dalam kehidupan setiap orang percaya.

Proses pembentukan untuk menjadi serupa seperti karakter Kristus memang tidak mudah dan tidak terjadi secara instan. Malah sebaliknya proses itu amat menyakitkan dan biasanya melibatkan krisis dalam kehidupan jemaat. Saat krisis itu terjadi maka respon kepada kehendak Allah adalah hal yang penting. Pada saat jemaat memiliki respon yang benar kepada kehendak Tuhan, maka pada saat itu karakter Kristus akan muncul dalam diri jemaat tersebut.

Namun pada kenyataan yang terjadi, penulis menemukan sebagian jemaat memiliki respon yang salah dalam setiap masalah/krisis yang terjadi dan hal ini malah membuat jemaat semakin terpuruk dalam masalah/krisis tersebut. Sikap menyalahkan situasi dan orang lain,kerap penulis temukan terjadi. Padahal Tuhan ingin melalui masalah/krisis ingin membentuk karakter orang tersebut. Tidak jarang ditemukan bahwa pelayan Tuhan undur dari pelayanan disebabkan mengalami tekanan hidup yang berat dan jemaat juga undur dari gereja, disebabkan karena persoalan yang menindih hidupnya.

Demikian juga dengan kerohanian jemaat. Pertumbuhan rohani jemaat sangat erat kaitannya dengan karakter jemaat. Jemaat yang bertumbuh secara kerohanian adalah jemaat yang mengalami perubahan karakter. Buah-buah pertobatan adalah perubahan karakter tersebut. Gereja membuat komunitas sel,ibadah,pemuridan dan lainnya tujuan utamanya adalah ingin mendorong supaya jemaat semakin bertumbuh dalam hal kerohanian.

Pertumbuhan kerohanian jemaat tidak ditentukan oleh status, gender, suku dan yang lainnya. Pertumbuhan rohani adalah sebuah sikap hati yang semakin taat kepada firman Tuhan. Pada saat jemaat memiliki ketaatan kepada firman Tuhan,maka pertumbuhan rohani akan terjadi. Dalam hal ini diperlukan sebuah usaha untuk menyangkal diri dan memikul salib bagi Yesus kristus. Di dalam gereja lokal, penulis menemukan bahwa ada sebagian jemaat yang mengalami stagnasi dalam pertumbuhan rohaninya atau mengalami pertumbuhan rohani yang sangat lambat. Atau biasa disebut sebagai bayi rohani. Secara usia sudah matang/dewasa tetapi dalam kerohanian, masih disebut sebagai bayi rohani.

Ada banyak hal yang menghambat pertumbuhan rohani dan pembentukan karakter jemaat. Faktor penghambat bisa berupa masalah-masalah emosional yang terjadi atau juga berhubungan dengan pola pikir atau mindset dari orang tersebut. Proses untuk menemukan dan memperbaiki/memulihkan orang dari pola pikir yang salah dan masalah-masalah emosional dapat dilakukan melalui konseling. Proses penyembuhan memerlukan waktu sehingga peran seorang konselor sangat penting dalam konseling pastoral.

Sebagai manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, maka gambar Allah yang ada dalam diri manusia, telah menjadi rusak,sehingga diperlukan sebuah usaha untuk mengembalikan gambar dan rupa Allah tersebut. Karakter manusia adalah gambar dan rupa Allah yang telah rusak oleh pekerjaan iblis. Oleh sebab itu pelayanan konseling pastoral sangat penting untuk dapat membantu pemulihan gambar dan rupa Allah dalam diri manusia.

Pelayanan konseling pastoral merupakan pelayanan yang sangat diperlukan di gereja, sebab melalui pelayanan ini,maka pemulihan akan terjadi. Pemulihan dalam keluarga, pemulihan dalam hubungan suami-isteri, hubungan orangtua-anak dan berbagai macam hubungan lainnya serta pemulihan dalam bentuk gambar diri yang salah dan masalah emosional lainnya.

Referensi

Alkitab. (1974). Rm 8 : 29. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!