Pola dan Kualitas Hidup Keluarga Kristen di Zaman Milenial

2.821 views

Pola dan Kualitas Hidup Keluarga Kristen di Zaman Milenial

Oleh

Obden Sumero Odoh

STT LETS

Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:15)

Disitu ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernanama Akwila, berasal dari negeri Pontus, Akwila baru saja dating dari Italia dengan itrinya Friskila. Mereka datamg keKorintus sebab Kaisar Klaudius telah menyuruh semua orang Yahudi keluar dari Roma.Paulus pergi mengujungi mereka berdua. Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama sama, karena mereka sama sama tukang kemah. Kisah 18: 2-3

A. PENDAHULUAN

Alkitab menjelaskan bahwa disetiap zaman dan generasi Tuhan selalu memilih dan memakai setiap keluarga untuk melakukan kehendak Tuhan. Keluarga adalah satu satunya lembaga yang dibentuk sebagai inisiatif Tuhan sebelum manusia jatuh dalam dosa.  Pada zaman Perjanjian Lama Tuhan memilih keluarga Yosua bagi bangsa Israel dan Perjanjian Baru Tuhan memilih keluarga Akwila bersama Rasul Paulus melayanai Jemaat. Keluarga adalah pusat rencana Allah dibumi. Saya percaya dizaman milenial ini Tuhan sedang  memilih dan memakai setiap keluarga keluarga Kristen untuk melayani Tuhan di generasinya supaya kemulian Tuhan memenuhi bumi. Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian  keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan anaknya; atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).

B. KELUARGA KRISTEN DALAM PERJANJIAN LAMA

Pola Hidup Keluarga Yosua

Nama Ibrani “Yosua” atau “Yehoshua”, dalam bahasa Yunani dialih bahasakan menjadi “Yesus”. Arti nama ini adalah “Yahweh adalah keselamatan” atau “juruselamat”. Dalam konteks Yosua pasal 24 ini adalah pidato perpisahan Yosua kepada orang Israel sebelum ia selesai tugas sebagai pemimpin Israel. Yosua memberikan nasihat-nasihat dan peringatan kepada orang Israel agar setia kepada Tuhan, Nasihat-nasihat ini penting mengingat orang Israel yang telah berhasil memasuki tanah Kanaan pernah melupakan Tuhan yang telah memberi keberhasilan kepada mereka. Dalam prakteknya, Israel terjatuh dalam godaan untuk menyembah kepada “allah orang Mesir” yang pernah disembah menek moyang mereka atau kepada “allah orang Amori” yang disembah oleh masyarakat lokal. Dalam persimpangan iman itulah Yosua mengingatkan mereka untuk kembali beribadah kepada TUHAN.  Yosua juga memberikan tantangan agar orang Israel mengambil keputusan tegas untuk tetap beribadah kepada Tuhan. Ini bukan sekedar tantangan kepada orang Israel, tetapi juga kepada dirinya sendiri dan keluarganya. Yosua memberi teladan dan memutuskan bahwa ia dan seisi rumahnya telah membuat keputusan untuk tetap setia beribadah kepada Tuhan Allah Israel. Itu berarti istri, anak-anaknya, bahkan semua kaum keluarganya beribadah hanya kepada Tuhan. Berdasarkan dua ayat dalam Yosua 24:14,15, terdapa empat hal kebenaran penting tentang ibadah bagi orang percaya yaitu:

1. Ibadah Di dasarkan Pada Takut Akan Tuhan

Keluarga yang beribadah belum tentu takut akan Tuhan, tetapi keluarga yang takut akan Tuhan pasti beribadah, bagaimanapun situasi dan kondisinya. Contoh : Daniel, sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah orang yang takut akan Tuhan dan tetap beriibadah kepada Tuhan walaupun bahaya menghadang mereka. Di dalam bukunya You and Your Family, Dr. Tim La Haye memberikan gambaran silsilah dua keluarga yang hidup pada abad 18.

Yang pertama adalah Keluarga Max Jukes, seorang penyelundup alkohol yang tidak bermoral. Yang kedua adalah Keluarga Jonathan Edwards dan Sarah., keluarga yang hidup saleh,  mempunyai iman dan prinsip hidup yang benar. Melalui silsilah kedua keluarga ini ditemukan bahwa :

  1. Keluarga Max Jukes terdapat 1.026 keturunan, 300 orang mati muda, 100 orang dipenjara, 190 orang pelacur, 100 orang peminum berat.
  2. Keluarga Edwards terdapat 729 keturunan : 300 orang pengkhotbah, 65 orang profesor di universitas, 13 orang penulis, 3 orang pejabat pemerintah, dan 1 orang wakil presiden Amerika.

Dari silsilah kedua keluarga tersebut kita bisa melihat bahwa pola hidup dari orang tua di atas kita sangat mempengaruhi kehidupan kita. Demikian juga dengan pola hidup yang kita berikan kepada anak-anak kita bukan saja mempengaruhi mereka tetapi juga mempengaruhi generasi dibawah kita.

2. Ibadah Kepada Allah Harus Berasal Dari Hati Yang Tulus Iklas.

Kata tulus iklas dapat diartikan sebagai: rela, sungguh-sungguh, dan penuh penyerahan. Ketulusan kita berbakti kepada Tuhan terlihat dari sikap dan tindakan-tindakan kita. Contoh : Ketika saya meminta anak anak saya mengambilkan minum atau membantu tugas saya, maka saya akan tahu dengan segera apakah ia melakukannya dengan tulus atau tidak, reaksinya terlihat atau tergambar dari raut mukanya dan tindakannya.

3. Ibadah Kepada Allah Harus Dilakukan Dengan Setia.

Ibadah dengan setia ini dibagi tiga pengertian, yaitu : Ibadah dengan komitmen, ibadah dengan tekun atau terus menerus, dan ibadah yang menjadi gaya hidup kita. Kesetiaan diawali dari sebuah keputusan yang kuat. Komitmen adalah sebuah penyerahan yang total. Komitmen dimulai dari sikap hati. Selanjutnya komitmen itu harus dilakukan, sebab sebuah komitmen tidak dapat disebut komitmen jika tidak dilakukan. Dan ibadah ini akhirnya harus menjadi gaya hidup yang dilaksanakan tanpa paksaan tetapi dengan sukacita dan karena kasih kepada Tuhan.

4. Fungsi dan Peranan Seorang Bapak Untuk Membawa Seluruh Keluarga Beribadah Kepada Tuhan

Inilah yang dilakukan Yosua terhadap keluarganya. Ia melakukan peran ini. Peranan orang tua terutama, seorang Bapak untuk membawa seluruh keluarga beribadah kepada Tuhan berlaku dalam Perjanjian Lama dan tidak dibatalkan dalam Perjanjian Baru. Dari sekian banyak peranan Bapak dalam Alkitab, saya membagikan empat  hal kepada kita, yaitu :

  1. Efesus 5:22-29  Peranan Bapak sebagai kepala rumah tangga, Yaitu: Pengayom bagi semua anggota keluarga; Pelindung yang melindungi dan bertanggung jawab; Mendidik, menegor dan menasihati Memberi contoh dan teladan yang baik bagi keluarga. 
  2. Peranan Bapak sebagai imam, yaitu: Sebagai imam berdiri dihadapan Alah mewakili keluraganya dan mengatur ibadah dalam keluarga; Berdoa setiap waktu kepada Allah bagi seluruh anggota keluarganya dan juga bagi dirinya sendiri.
  3. Bapak sebagai Nabi. Menyampaiakan Firman Tuhan sebagai pelita bagi keluarga
  4. Bapak adalah sebagai Raja, dengan otoritas dari Tuhan memimpin semua anggota keluarga supaya hidup takut kepada Tuhan

Ketegasan Yosua harusnya menjadi teladan bagi orang tua Kristen, setiap kepala keluarga untuk memimpin seisi keluarganya mengenal Kristus sebagai Tuhan. Ia perlu memimpin seisi keluarganya bertumbuh dewasa dalam iman, kebenaran, kasih, dan pelayanan yang setia.  Jadi, orangtua adalah penanggung jawab utama pendidikan rohani bagi anak-anaknya. Tanggung jawab ini tidak dapat dialihkan kepada para guru disekolah maupun guru sekolah minggu karena waktu yang mereka miliki untuk bergaul dengan anak-anak di sekolah aupun di gereja jauh lebih sedikit dibandingkan dengan waktu yang dimiliki oleh orangtua.

C. Keluarga Kristen Dalam Perjanjian Baru

1.  Pola Hidup Keluarga Akwila dan Friskila. Kisah 18:1-4

Arti nama Akwila adalah burung rajawali. Sedangkan arti nama Priska atau Priskila adalah, patut dimuliakan. Akwila dan Priskila adalah sepasang suami-istri Kristen pada abad pertama. Mereka adalah orang Yahudi asli yang berasal dari Pontus.  Mereka pernah mengungsi ke Roma, yang kemudian mengungsi ke Korintus karena Kaisar Kladius melarang orang-orang Yahudi untuk ada di Roma.. Dikota inilah mereka bertemu dengan rasul Paulus yang baru saja datang dari Athena. Rupanya keluarga ini memiliki tempat khusus di hati Paulus, sehinga Paulus harus menulis beberapa kali mengenali Akwila dan Priskila ini.  Alkitab menulis nama Akwila dan Priskila  sebanyak 7 kali, 3 kali dalam surat Paulus dan 4 kali dalam kitab Kisah Para Rasul. ( II Tim 4:19, Roma 16:3, I Kor 16:19, Kisah 18-2, Kisah 18:18, Kisah 18:19 dan Kisah 18:26).  Berikut teladan kehidupan keluarga Akwila dan Priskila yang bisa kita contoh yaitu:

1. Mereka adalah pasangan yang memiliki kesehatian. Perhatikan ayat-ayat yang menulis tentang Akwila dan Priskila, selalu disebut bersama-sama. Kisah 18:2-3

2. Mereka adalah pasangan suami-istri yang melayani Tuhan. Alkitab Satu setengah tahun mereka menampung Paulus ( Kisah 18:3, 11)

3. Mereka adalah keluarga yang bekerja dan usaha.  Pekerjaan mereka adalah tukang  kemah atau pengusaha property.  

D. PENUTUP

Kisah hidup keluarga Yosua dan keluarga Akwila adalah sebagai contoh yang baik untuk kita lakukan bagaimana pola dan kulaitas hidup keluarga mereka. Berikut ini lima ciri khas pola dan kualitas hidup keluarga Kristen di zaman milenial adalah:

  1. Mengusai dan menggunakan teknologi dengan benar.  Dunia begitu cepat berubah  dan berkembang oleh karena  adanya teknologi, dimana setiap pribadi, keluarga atau masyarakat mengalami langsung dampaknya, baik secara positif dan negative. Contoh positifnya saat ini kita mudah berkomunikasi dan  megetahui suatu peristiwi ditempat yang lain dengan cepat karena teknologi. Pemerintah Indonesia mentapkan bahwa saat ini Indonesia sudah memasuki era indusrti 4.0 atau sering disebut generasi milenial. Meningkatnya bebagai layanan dengan system online. Seperti layanan Pendidikan untuk pendaftaran Siswa/I baru PPDB online, Ujian Nasional Berbasis Komputer UNBK. Dimana kehidupan keluarga sangat dipengaruhi oleh teknologi. Contoh negative kemajuan teknologi adalah, manusia semakin rendah interaksi hubungan sosialnya, teknologi bisa mendekatkan orang yang jauh dan bisa menjauhkan orang yang dekat, anak anak mngalami kecanduan kepada game online/ofline, prostitusi online, dll. Kita tidak bisa menghentikan kemajuan teknologi, yang kita lakukan adalah mengusai, menyelaraskan diri, dengan kemajuan teknologi. Karena itu orang tua dalam keluarga Kristen harus membuat aturan, batasan, polisi tidur, sebagai kontrol kepada semua anggota keluarga.  Daniel 12:4
  2. Beribadah.  Peran dan fungsi orang tua (Bapak/Ibu) memipin seluruh anggota keluarga mengenal Tuhan, melakukan ibadah dirumah secara rutin, membaca Alkitab bersama secara teratur.  Dizaman milenial ini keluarga keluarga akan mengalami kegoncangan baik secara ekonomi, hubungan, social terlebih  iman. Tetapi keluarga yang beribadah akan tetap hidup. Yosua 24
  3. Melayani bersama. Ekspresi iman keluarga Kristen adalah semua anggota keluarga (Bapak, Ibu dan Anak) harus melayani bersama sesuai talentah masing masing.  Ciri manusia di zaman milenial ingin dilayani. Yesus sudah memberikan contoh bahwa Yesus datang untuk melayani.  Matius 20:28
  4. Hidup dalam komunitas Keluarga Rohani. Komitmen hidup kepada Rumah Rohani atau Gereja local adalah penting. Manusia adalah makluk social artinya setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan interaksi karena itu Komunitas adalah solusinya Komunitas adalah benteng pertahanan yang tidak bisa digoncangkan. Ibrani 10: 25
  5. Bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja iklas.  Bekerja adalah bentuk ibadah kepada Tuhan dan tanggung jawab sebagai orang tua dalam keluarga. Tuhan menempatkan keluarga Adam di taman eden untuk mengusahakan dan memelihara taman.  Dengan cara kita bekerja, usaha maka kapasitas, talenta dalam diri manusia akan berkembang dan maximal.  

Referensi

Alkitab. (2012). Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Buku Panduan Pasca Nikah. (2016). Bogor: GKKD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!