Diperlengkapi Untuk memasuki Jaman Milenial 4.0
Oleh
Antonius Natan
STT LETS
“Umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.”
Yesaya 43:21
Umat yang telah Kubentuk bagi-Ku
Memasuki dunia pendidikan di sekolah tinggi teologi merupakan kesempatan langka, tidak semua orang berminat, umumnya sekedar memperlengkapi yang ingin melayani gereja atau pelayanan sosial lainnya, tidak semua orang memiliki kesempatan dan tidak semua orang melihat lulusan ini pada gilirannya akan menjadi pemimpin besar atau pengusaha besar. Seperti yang tersurat dalam injil banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih. Maka yang mengalami pendidikan atau pembelajaran di sekolah tinggi teologi perlu memahami bahwa yang bersangkutan termasuk kategori manusia yang sedikit atau mungkin langka. Pertanyaannya apakah orang yang mengikuti pendidikan di sekolah tinggi teologi berambisi menjadi pemimpin besar atau pengusaha besar? rasanya tidak! mengikuti pendidikan di sekolah tinggi teologi merupakan keputusan atau respon yang benar terhadap suatu panggilan untuk melayani dan mengenal Tuhan.
Seseorang bermimpi menjadi pemimpin besar atau pengusaha besar tidaklah salah dan tentunya tidak merupakan tujuan dalam pembelajaran. Sejarah menunjukan nabi-nabi dalam perjanjian lama memiliki kemampuan sebagai pemimpin besar sekaligus pengusaha besar, mulai dari Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, Daud, Sulaiman, Daniel dll. Dalam pemahaman penulis bahwa Allah Sang Pencipta menyediakan kesempatan dan memperlengkapi anak-anaknya untuk menjadi pemimpin besar dan pengusaha besar. Semuanya disertai dengan proses yang luar biasa dalam bentuk kejujuran, kepatuhan, kebenaran, keteguhan, ketaatan, kesetiaan, disiplin, ketangguhan, ketabahan, pengabdian dll semuanya dibungkus dalam kata KOMITMEN. Suatu janji yang dikerjakan dengan tekun dan dijalani dengan tanggung jawab sebagai suatu sikap hidup. Apakah kita menyadari pembelajaran dalam sekolah tinggi teologi merupakan proses yang berkelanjutan dan tidak akan pernah berhenti? Melalui proses mahasiswa akan bertransformasi mengenal panggilan ilahi dalam kehidupan yang disebut sebagai spiritual calling. Ini merupakan pembentukkan Tuhan Sang pencipta langit dan bumi. Peserta pembelajar di sekolah tinggi teologi akan menjadi alat Tuhan yang luar biasa dan mulailah berfikir bahwa lulusan sekolah tinggi teologi tidak hanya berperan digereja atau pelayanan rohani. Pembentukan Tuhan kepada umatNya ditujukan kepada kemampuan terhadap penguasaan bumi ciptaan Tuhan itu sendiri (bdk kejadian 1:28).
Memberitakan kemasyhuran-Ku
Revolusi Industri generasi keempat dan jaman milenial 4.0 hadir bersamaan ditandai dengan diciptakannya super computer, robot pintar, kendaraan tanpa kemudi, editing genetic, dan perkembangan Neuroteknologi, yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak, hal ini disampaikan oleh Klaus Schwab, Founder dan Executive Chairman of the World Economic Forum dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution. Kemajuan teknologi kecerdasan robot disektor industri merupakan fakta, dibalik itu kegaduhan muncul dengan ancaman pengangguran massal. Efisiensi dan efektifitas menjadi fokus dalam produksi, zero defect produksi dapat dicapai justru terjadi tanpa melibatkan manusia, dan tentu saja kondisi ini memotong biaya-biaya dan pada ujungnya konsumen diuntungkan.
Perubahan cepat ditandai dengan perubahan drastis dalam beberapa organisasi pada saat ini, bisnis tidak sekedar mencari keuntungan melainkan juga melihat kepada tujuan, pemilik modal memulai bisnis mengacu kepada visi dan misi, nilai nilai perusahaan menciptakan budaya baru dalam organisasi, perusahaan menerima tanggung jawab lebih luas untuk kemaslahatan masyarakat banyak, perhatian terhadap ekosistem menjadi hal utama dalam mempertimbangkan keputusan, struktur dalam organisasi menyesuaikan kepada kebutuhan, hirarki dan birokrasi dihapuskan sehingga mempercepat pengambilan keputusan, teori organisasi yang dipelajari dari text book seakan menjadi usang, McKinsey & Company menyatakan bahwa agile organism merupakan model organisasi yang cocok saat ini, seperti yang dilakukan oleh ING’s (ING’s agile transformation). Apakah gereja mengalami perubahan paradigma dalam pelayanannya? apakah gereja masih memiliki visi dan misi yang sama tatkala kasih mula-mula itu lahir? Apakah gereja semakin efisien dalam menjangkau jiwa-jiwa? Apakah gereja menjadi jawaban bagi jemaat yang butuh pertolongan? Apakah rumah doa menjadi sahabat bagi orang sakit dan menderita? Sejumlah pertanyaan muncul seiring dengan perkembangan jaman. Semuanya ini harus berawal dari pendidikan yang dialami oleh setiap pembelajar. Peranan sekolah tinggi teologi menjadi sangat penting, selain mempelajari ilmu-ilmu sosial dan ilmu tentang pribadi Allah, berbagai ilmu terapan lainnya dan terkandung didalamnya dipelajari tentang ilmu perilaku dan proses bagaimana perilaku dilahirkan, dirawat, dididik dan dibesarkan dan kemudian melahirkan lagi sehingga menjadi siklus.
Melalui proses inilah orang yang dipilih memahami bakat dan kemampuannya, sehingga terbentuk mahasiswa yang multidisiplin untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan dan mampu mengambil keputusan, mampu mengerjakan segala sesuatu secara efisien, lulusan sekolah tinggi teologia tidak hanya sekedar melayani digereja tetapi berperan dalam berbagai bidang, memasuki dunia professional, birokrat sebagai pengacara, dokter, politisi, dinas militer maupun polisi, berperan sebagai lurah, camat, walikota, bupati, gubernur hingga menteri dan jikalau Tuhan berkehendak menjadi presiden.
Melalui peranan lulusan sekolah teologi diberbagai kancah kehidupan bermasyarakat nama Tuhan Yesus dipermuliakan, orang melihat ciri-ciri terang dan garam dunia melekat dalam kehidupan dan berperilaku. Tuhan Yesus Memberkati.