Your Nation Is Yourself
(Negara mu adalah kamu sendiri)
Oleh
Yupinus
STT Pelita Bangsa
Negara mu adalah kamu sendiri, yang di dalamnya kamu adalah orang yang berperan aktif di dalam kesejahteran negara mu. Saya ada beberapa pertanyaan untuk di jawab dan direnungkan di dalam hati kita. Adakah hati kita untuk negara dan bangsa kita?.Pernakah ada beban dalam hati kita berdoa untuk bangsa dan negara kita?,jika kita melihat hal-hal yang terjadi di bangsa kita sekararang, mungkinkah kita berpikir apa yang saya dapat lakukan untuk membantu bangsa dan negara saya?,dan bagaimana saya melakukannya untuk bangsa saya yang seluas ini? Mungkin pertanyaan ini yang mudah terlintas di benak kita namun sadarkah kita secara tidak sadar kita meragukan kemampuan kita dan kuasa Tuhan dalam diri kita, pada hal ada satu cara yang paling mudah kita lakukan adalah dengan cara kita pray (berdoa), karena doa tidak di batasi oleh tempat,ruang dan waktu kita dan itu adalah bagian kita.
Dalam Yeremia 29: 27: usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraan mu. Dan ini adalah bagian kita sebagai orang yang percaya,untuk mengusahakan kesejahteraan kota kita, melaluai doa kita karena apa, karena doa memiliki kuasa yang sangat luar biasa dimana doa adalah cara komunikasi yang beraneka segi di antara orang percaya dengan Tuhan.Dan kenapa sih kita itu harus berdoa untuk bangsa kita? alasannya iyalah, karena itu adalah perintah dari Allah untuk berdoa bagi bangsa kita dan pemerintah kita, (Roma 13:1, 1 Taw 16:11), melalui doa kita memelihara hubungan kita dengan Allah, kedua doa merupakan mata rantai penting untuk menerima berkat dan kuasa Allah dan pengenapan akan janji-janjinya. Hal inilah yang harus kita lakukan dan menjadi tanggung jawab kita yaitu berdoa untuk bangsa kita dimana kita tinggal, mungkin selama ini kita hanya sibuk dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan kita atau kita sudah mulai lupa dengan saudara-saudara kita yang diluar sana,yang mengalamai kesusahan karena kita sudah mendapatkan apa yang kita punya, atau pemikiran kita tidak lagi terbuka dengan segala sesuatu yang terjadi diluar lingkungan kita, dan bahkan masalah yang terjadi di pulau lain, yang jauh dari kita sehingga kita berpikir hal itu tidak akan pernah terjadi dengan kehidupan saya adakah pemikiran itu dalam diri kita? Jikalau ada mari mulai kita mengisikan hidup kita dengan rasa penduli dengan orang-orang, lingkungan pulau kita dan bahkan untuk bangsa kita ini karena ini adalah tugas dan tanggung jawah kita untuk berdoa bagi bangsa kita, jikalau bangsa kita mengalami lawatan Tuhan maka akan tergenapi nast Alkitab dalam Yeremia 57:19 yaitu mengenai damai sejahtera dan pujian-pujian akan dinaikan kepada Tuhan karena kebesarannya. Oleh sebab itu, marilah kita menghampiri Allah yang mahakuasa dan sadarlah akan kebesaran kuasanya, mungkin doa yang paling sedikit di mengerti bahkan oleh orang kristen sendiri, namun doalah yang paling menakjubkan jikalau kita membaca Alkitab. Namun marilah kita melihat dengan mata iman kita akan kuasa doa itu, karena sukarnya untuk menyadari betapa berkuasanya doa itu. Doa bukan sekedar mengucapkan kata-kata, doa yang sebenarnya adalah berbicara dengan Allah yang kekal, Ia adalah Allah yang menciptakan segala sesuatu yang ada di dunia ini, dan yang mengendalikan alam semesta yang semakin luas dengan kecepatan 186.000 mil per detik kesegala arah setiap jam sampai selama-lamanya.
Mulai dari sekarang mulailah menyediakan waktu untuk berdoa bagi bangsa dan negara kita dengan menyesal kita yang mengatakan saya tidak “mempunyai waktu untuk berdoa”, untuk dipergunakan bersama dengan dia, yang telah memberikan hidup yang kekal kepada yang ingin bersekutu dengan dia, yang mana kita terlalu sibuk dengan kegiatan kita yang sama sekali tidak memberikan manfaat bagi kita, yang mana kita sibuk menonton teve atau melakukan apa saja sehingga kita kehilangan kesempatan untuk mendatangkan sukacita Allah didalam diri kita, oleh sebab itu saudara ku yang terkasih dalam Tuhan mari sekarang kita mulai, berikan waktu kita untuk berdoa mencari wajahnya ditenggah kesibukan kita bangsa dan negara bukan berbicara diri kita tetapi orang lain.
Jangan sampai kita buta dengan dunia sekitar kita, dingin dengan orang-orang di sekitar kita, dan lingkungan kita, dan sekaranglah waktunya untuk kita menanamkan rasa belas kasihan kepada bangsa dan negara kita. mungkin sekarang kita tidak bisa melihat secara langsung pekerjaan Tuhan, tetapi yakin dan percayalah bahwa Tuhan, sedang melakukan pekerjaanya, seperti kita melakukan bagian kita yaitu pray (berdoa) untuk bangsa dan negara kita, jangan kita mengukur waktu kita dengan apa yang akan Tuhan lakukan nanti, tetapi tetap yakin dan percayalah bahwa Tuhan akan mengerjakan sesuatu yang jauh luar biasa dari apa yang bisa kita pikirkan. Jadi mulailah kita untuk membebankan diri kita untuk bangsa kita karena bangsa kita adalah kita (Your nation is yourself).
Referensi:
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. (2019). Jakarta: Gandum Mas.