Karunia Kesembuhan Ilahi

Karunia Kesembuhan Ilahi

 

Oleh

Terry Wuisam

 

– STT LETS –

 

 

Dasar Teologis

Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.

(1Korintus 12:9)

 

Dari tulisan Rasul Paulus di atas,,,,” karunia untuk menyembuhkan”,  dapat ditinjau melalui:

  1. Versi Alkitab King James Version dituliskan,,, the gifts of healing , yang berarti karunia-karunia kesembuhan. Karunia diasumsikan dalam bentuk jamak (gifts), artinya karunia kesembuhan bukan hanya dapat menyembuhkan sakit fisik / jasmani saja, tetapi juga untuk menyembuhkan sakit batiniah juga. Bukan saja menyembuhkan satu jenis penyakit pada tubuh saja, tetapi juga dapat berarti menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang ada.
  2. Versi Alkitab The Greek New Testament  dituliskan  χάρισμα ἴαμα (charismata iama), yang berarti anugerah-anugerah  illahi  yang diberikan secara cuma-cuma dengan maksud untuk menyokong, menguatkan,  menyembuhkan, dan memulihkan  orang lain; dengan ditandai adanya kuasa-kuasa yang luar biasa.

Dari kedua definisi di atas, sebagai orang percaya yang mendapatkan karunia kesembuhan harus memiliki pemahaman yang jelas bahwa karunia ini bukan untuk  memperindah diri, tetapi digunakan untuk menyembuhkan sakit  penyakit  jasmani,  memulihkan jiwa / roh  yang terluka, menopang orang lain dalam kelemahan, memperteguh iman bagi yang rapuh imannya, dan membangun keutuhan keluarga Allah (I Korintus 12:7).

 

Impartasi Karunia Kesembuhan

Karunia kesembuhan adalah sebuah karunia Roh yang  bukan hanya dipendam tetapi juga perlu diimpartasikan dan dipertajam, dengan cara:

  1. Iman yang dikobarkan

Berbicara karunia Kesembuhan tidaklah  boleh lepas dari iman. Mengapa?  Sebab dalam I Korintus 12:9 ,  Iman dinyatakan dalam sebuah bentuk karunia.  Jadi karunia iman adalah iman yang secara khusus diimpartasikan Allah kepada seseorang untuk menyelesaikan maksud-maksud-Nya dalam situasi tertentu. Karunia iman tidak bisa digunakan dari kemauan manusia melainkan diberikan oleh Tuhan untuk mendemonstrasikan sesuatu hal yang dari Allah. Kuasa dari karunia Iman lebih luas dan lebih kuat dari mujizat, karena iman adalah dasar dari mujizat / kesembuhan. Karunia iman itu berfungsi dalam alam supra natural. Apabila karunia iman berkobar pada seseorang, ilmu medis pun tak akan sanggup menjangkau bahwa sebuah kesembuhan illahi telah terjadi bagi orang yang sakit. Karunia iman berperan penting dalam semua aspek karunia Roh lainnya, khususnya untuk karunia kesembuhan.

  1. Penyerahan diri yang total pada Tuhan

Ketika seseorang mulai berserah total  kepada Roh Kudus dalam doa dan puasa (Matius 17: 21), Ia mampu menyempurnakan karunia-Nya dan orang tersebut akan menerima kuasa dalam karunia kesembuhan yang sangat dahsyat. Yang harus dikerjakan hanyalah menempatkan Dia sebagai Sumber Kesembuhan dan hidup ini sebagai ‘pipa air’ kesembuhan bagi jiwa-jiwa yang membutuhkan.

  1. Kerendahan hati

Kerendahan hati bagaikan landasan yang kuat buat Roh Kudus mendarat pada pribadi orang percaya. Karya-karya Roh Kudus akan jauh lebih tajam terjadi melalui pribadi yang rendah hati. Kerendahan hati adalah sebuah kualitas bangunan roh yang harus terbangun pada karakter. Kualitas akan di nilai dan di uji oleh Dia sebagai Sang Pemberi Karunia,,,layak atau tidak layak menerima salah satu karunia Roh-Nya ?

Smith Wigglesworth  (penginjil kesembuhan illahi  yang legendaris) pernah berkata,,,,”Tidak benar bila Anda berpikir, karena Anda memiliki suatu karunia, Anda dapat memamerkannya di depan orang lain dan berusaha mendapat pujian dari mereka. Jika begitu, Anda akan keluar dari kehendak Allah “.

  1. Kekudusan

Ini adalah sebuah instrumen yang utama bagi orang percaya, apalagi bagi seorang yang memiliki karunia kesembuhan. Dalam I Petrus 1:15-16,,,   tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus”

Tangan yang  tertumpang pada tubuh si sakit, mulut yang berdoa, pikiran yang bekerja, hati yang terbuka dan segenap hidup kita harus berada pada kondisi yang selalu KUDUS.

Artinya, kekudusan adalah sebuah harga mati bagi pribadi yang mau dipakai Tuhan untuk mengobarkan karunia-karunia Roh khususnya karunia kesembuhan.

dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya (Efesus 1:19)

Tuhan Yesus memberkati !

 

Referensi:

Dake, Finis Jennings. (1994). Dake’s annoted reference bible – Authorized or King James Version Text. 23ͭ ͪ.ed. Georgia: DBS, Inc.

 

Jongkind, Dirk., & Peter Williams. (1996). The Greek New Testament. Cambridge: Tyndale House.

 

Wigglesworth, Smith. (1990). Promises for Spirit-Led Living. Michigan: Servant Publications.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!