Tetap Ibadah, Doa dan Penginjilan di tengah Pandemi Covid-19
Oleh
Eduar J Moniyong
STT LETS
Shalom Jemaat Tuhan,
Bangsa Indonesia ada pada kondisi yang sulit pada saat ini ada pandemi corona yang memakan banyak korban bahkan ada hamba-hamba Tuhan yang meninggal karena corona. RS penuh, isolasi tidak mampu karena pasien membludak, banyak yang meninggal karena tidak terlayani. Disamping itu, dampak lain karena PSBB, buruh harian sangat berkurang penghasilannya, banyak yang dirumahkan/PHK dan kesulitan ekonomi bagi rakyat.
Ada beberapa hal yang gereja Tuhan dapat lakukan, antara lain:
1. Jangan arogan karena sudah banyak korban, kalau tidak rema dari Tuhan jangan gegabah. Mungkin kita tidak takut, tetapi sangat memalukan karena kecerobohan kita gereja jadi klaster besar penyebaran corona kasihan jemaat/rakyat disekitar kita.
2. Jangan takut, Maz 91:1-3 dan Maz 23, Tuhan menyertai kita dalam persekutuan yang intim dengan Tuhan. Kalau kita tidak takut dan tidak panik jemaat di bawah kita juga teduh.
3. Penatua lokal diberi otoritas Tuhan utk mimpin jemaat, jangan takut ambil keputusan bersama para penatua lokal Tuhan menyertai.
4. Taati prosedur anjuran pemerintah kita kerjasama untuk stop penyebaran covid-19.
5. Ibadah on line bukan tidak rohani yang penting ikuti dengan khidmat karena ibadah di gereja juga bisa hatinya kemana-mana, main hp, dan kurang fokus.
6. Saya rasakan situasi ini sangat luar biasa membuat pemulihan keluarga, bapa/ibu, anak banyak waktu bersama untuk beribadah. Hamba-hamba Tuhan tidak fokus pada kegiatan pelayanan tapi fokus menyembah Tuhan. Banyak waktu untuk intim dengan Tuhan.
7. Ini Justru kesempatan melatih jemaat bertemu dengan Tuhan secara pribadi, kita belajar menghadapi situasi jika gereja dianiaya/dilarang ibadah kita bisa mendorong menumbuhkan jemaat lewat media sosial (wa, zoom, Instagram dan lain-lain). Kita belajar berkomunikasi berjenjang ke ketua komsel, pemuridan, sampai ke jemaat di bawah.
8. Tetap perlu dipimpin/diarahkan secara berjenjang melalui pemimpin persekutuan, pemuridan, supaya jemaat ibadah meski online tapi ikuti dengan serius dan gunakan waktu. Saya dorong para pemimpin selalu ingatkan para pemimpin komsel/persekutuan di bawahnya utk setiap akan ibadah on line arahkan jemaat ikut dgn sungguh-sungguh
11. Para pemimpin jemaat galang jemaat yang mampu untuk memberi kepada jemaat yang kurang mampu secara rutin karena kondisi ekonomi/phk, dan lain sebagainya.
12. Para pemimpin mobilisasi jemaat untuk berdoa. Hal ini akan sangat membangun jemaat, mengubahkan kota dan bangsa.
13. Saat ini sangat mudah menginjili orang karena sangat terbuka dengar injil, dorong jemaat beritakan injil dengan cara yang sopan dan elegan.
Selamat melayani dengan hikmat Tuhan, kita tidak kalah dengan situasi, justru membalikkan kesulitan yang ada menjadi kebangunan rohani jemaat, cari Tuhan dengan banyak waktu beribadah on line. Saya percaya kebangunan rohani terjadi di Indonesia dan bangsa-bangsa.
Referensi:
Alkitab. (2014). Maz 91 : 1-3. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.