The Eight Matrix Of Self Development Quotient

511 views

The Eight Matrix Of Self Development Quotient

Seri 4

Ditulis Oleh: Dr Jakoep Ezra M.BA

Dosen Tetap STT LETS Bekasi

Pada serial The Eight Matrix of Self Development Quotient pada edisi sebelumnya kita sudah membahas mengenai Significant Spiritual yaitu suatu kehidupan rohani yang selaras. Pada edisi kali ini kita akan belajar mengenai Solid Character. Solid Character berbicara mengenai respon benar. Ketika orang lain tidak benar, kita harus berespon benar. Ketika situasi dan barang tidak benar kita tetap harus berespon benar. Karakter bukan bicara siapa yang benar atau siapa yang salah, melainkan berbicara mengenai respon. Bagaimana kita harus berespon seperti Kristus berespon ketika dalam tekanan atau masalah, tak perlu mencari siapa yang benar dan siapa yang salah. Respon yang benar bukanlah tentang hasil akhirnya tapi tentang prosesnya.

Roma 5 : 3-5 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Tahan uji uji berbicara solid karakter yang akan menimbulkan pengharapan yang tidak akan pernah mengecewakan.

Dalam Ibrani 1:3 bagaimana Kristus sebagai cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Gambar wujud Allah berbicara mengenai karakter Kristus. Solid karakter adalah bagaimana berespon seperti Kristus, bukan respon yang didasarkan pada pengalaman masa lalu yang pahit sehingga setiap responnya penuh dengan kepahitan dan membuat orang lain pahit. Bukan juga respon berdasarkan pada posisi yang dimiliki berdasarkan otoritas atau pendidikannya yang tinggi, sehingga dalam responnya menunjukan sikap otoriter. Ketika disalibkan, Yesus tidak pernah menggunakan otoritasnya sebagai Allah, tetapi Dia setia sampai mati di kayu salib ( Filipi 2:11). Dan Dia tetap setia walaupun kita tidak setia.

Bagaimana supaya kita bisa berespon benar seperti Kristus ? Ada tiga point penting yang akan kita bahas dalam bagian ini supaya kita bisa berespon benar, yaitu :

1.      Emotional Control.

Dapatkah kita membayangkan seorang yang tidak dapat mengontrol emosinya? Dapatkah ia berespon benar? Tentu saja tidak ! Setiap keputusan diambil melalui otak kanan yaitu otak imajinatif, otak emosi, itulah sebabnya mengapa kita harus bisa mengontrol emosi. Yakubus 1 : 20 berkata “ sebab amarah manusa tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Ada empat hal yang bisa menolong kita supaya bisa mengontrol emosi:

  • Kita harus tahu siapa diri kita. Apa kekuatan – kekuatan maupun titik kritis kita.
    • Bagaimana kita berelasi atau berhubungan dengan orang lain, karena pergaulan buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Karena pergaulan berhubungan dengan perilaku.
    • Bagaimana kita mengelola stress. Ketika kita tahu siapa diri kita maka kita akan mempu mengelola stress kita.
    • Bagimana kita beradaptasi dengan perubahan

2.      Subconscious Detoxification

Apa yang di maksud dengan Subconscius Detoxification ? Subconscius adalah alam bawah sadar yang bekerja seperti RAM pada komputer, memegang peranan pada pengerakan prilaku sehari-hari. Subconcious Mind bekerja dengan cepat mengambil data

yang tersimpan dan mengaksesnya menjadi prilaku yang dibutuhkan. Subconscius bekerja setiap saat mengerakkan kita tanpa kita sadari, mengatur bagaimana kita merespon sesuatu berdasarkan pada nilai-nilai yang kita yakini, tentang iman pengharapan kasih, motivasi atau keunggulan-keunggulan yang bekerja menggerakkan kita secara otomatis. Respon manusia 80% dipengaruhi oleh alam bawah sadar, sedangkan hanya 12 % saja yang dipengaruhi oleh alam sadar yaitu yang berhubungan dengan logika, sistematika dan analisa. Kita bisa membayangkan jika alam bawah sadarnya penuh dengan kepahitan, amarah dan kecurigaan, maka respon dan perilakukanya akan dipenuhi dengan kepahitan, amarah dan kecurigaan. Disinilah perlunya subconscious detoxification!Bagaimana cara detox alam bawah sadar ?

  • Menceritakan kepada orang yang kita percayai. Yakobus 5: 16a berkata “ Karena itu hendaklah kamu salaing mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh ….”
    • Merenungkan hal-hal yang baik. Filipi 4 : 8 “ Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semua itu.

Hal ini harus dilakukan setiap waktu secara sadar sampai tersimpan dalam alam bawah sadar. Dengan demikian kita mampu berespon benar seperti Kristus.

3.      Metanoia Moment Of Truth

Suatu moment dimana kita mengalami perubahan akal budi atau sudut pandang.

Sudut pandang ini berhubungan erat dengan alam bawah sadar. Sudut pandang lebih kepada pintu masuknya ke alam bawah sadar. Metanoia moment of truh adalah waktu dimana kita berada pada situasi yang membuat kita berpikir “ bagaimana respon Tuhan Yesus ketika menghadapi hal ini”, dan “ apa yang akan Tuhan Yesus lakukan jika menghadapi hal ini” . Hal yang ahrus dilakukan ada dengan merubah pola pikir sesuai firman Allah. Roma 12 : 2 berkata “ Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan dan yang sempurna “

Jika kita dapat mengontrol emosi, mendetox alam bawah sadar sehingga memikirkan hal- hal yang baik dan mengalami perubahan akal budi dengan memiliki sudut pandang seperti Kristus maka kita akan memiliki karakter yang solid seperti Kristus dan mampu berespon benar.

Tuhan memberkati

    Daftar Pustaka

____  Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia, 2012

____  Materi PPT Seminar Kecerdasan Spritual STT Lets 2020

____ Developing and Refining a Leadership Training For Pastors of Multi-Stafrr Chirschers in The Georgia Cumberland Confrence

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!