SEKILAS TENTANG PENDIDIKAN DI JEPANG REFLEKSI UNTUK PENDIDIKAN DI INDONESIA

634 views
SEKILAS TENTANG PENDIDIKAN DI JEPANG REFLEKSI UNTUK PENDIDIKAN DI INDONESIA
Di tulis oleh:
Marlinang Siburian S. Si,, M. Biomed 
Konsultan Pendidikan Sekolah Tunas Pertiwi Bogor saat ini bekerja di Jepang.

PENDAHULUAN

      Jepang dikenal sebagai salah satu negara maju di dunia. Pasti banyak yang penasaran dengan sistem Pendidikan yang diterapkan disana. Karena tentu saja, kesuksesan suatu negara sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusianya yang artinya pendidikan yang diterapkan di masyarakatnya. Sebagian besar tulisan ini berdasarkan pengamatan dan pendapat pribadi,  informasi-informasi yang didapat dari orang-orang yang tinggal di Jepang khususnya Tokyo dan  beberapa artikel atau literatur. Penulis saat ini adalah seorang peneliti bidang kesehatan yang telah bekerja di Tokyo, Jepang selama hampir tiga tahun.

PEMBAHASAN

      Selama tinggal di Tokyo, saya berkenalan dengan beberapa ibu rumah tangga yang mempunyai anak-anak remaja usia SMP-SMA baik di tempat kerja maupun dari gereja yang saya suka kunjungi. Dari mereka saya mengetahui bahwa di Jepang diterapkan wajib belajar hingga tingkat SMP. Tidak ada biaya yang dipungut untuk periode wajib belajar tersebut. Namun masih ada biaya lainnya yang sering harus dibayar oleh orang tua murid. Seperti misalnya biaya makan siang, peralatan-peralatan ekstrakurikuler, kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler ataupun untuk kegiatan studi lapang. Menurut para orang tua tersebut biayanya cukup mahal.

      Setelah tamat dari SMP, siswa harus mengikuti ujian masuk ke SMA dengan biaya yang ditentukan. Nantinya akan ada uang pangkal yang juga harus dibayarkan dan lebih murah untuk sekolah negeri dibanding sekolah swasta. Persaingan untuk masuk sekolah negeri sangatlah tinggi. Sering sekali untuk mempersiapkan anak-anaknya memasuki SMA favorit, mereka akan mengikuti pelajaran tambahan yang biayanya cukup besar pula. Ada pendapat bahwa, sering sekali hanya anak-anak dari keluarga yang cukup berada saja yang akhirnya dapat masuk ke sekolah-sekolah favorit tersebut.

Tabel 1. Biaya pendidikan di Jepang ( sumber: https://www.allinjapan.org/)

NegeriSwasta
 JPYIDRJPYIDR
Taman kanak-kanak:753,972101,786,2201,696,200228,987,000
Biaya masuk ?81,00210,935,270
Pendidikan sekolah?400,03854,005,130?1,105,176149,198,760
Makan siang di sekolah43,1705,827,95075,45910,186,965
Ekstrakurikuler310,76441,953,140?434,58358,668,705
Sekolah dasar2,004,804270,648,5408,607,5601,162,020,600
Biaya masuk 368,45649,741,560
Pendidikan sekolah339,93045,890,5504,680,006631,800,810
Makan siang di sekolah245,62233,158,970185,05824,982,830
Ekstrakurikuler1,419,252191,599,0203,374,040455,495,400
SMP1,415,256191,059,5604,182,253564,604,155
Biaya masuk374,08050,500,800
Pendidikan sekolah399,54953,939,1152,873,679387,946,665
Makan siang di sekolah109,68914,808,01521,7622,937,870
Ekstrakurikuler906,018122,312,430912,732123,218,820
SMA1,561,509210,803,7153,481,433469,993,455
Ujian masuk345,73146,673,685
Pendidikan sekolah1,031,766139,288,4102,355,867318,042,045
Makan siang di sekolah 
Ekstrakurikuler529,74371,515,305779,835105,277,725
Universitas000
Ilmu kekhususan8,544,4001,153,494,00011,544,1251,558,456,875
Total:14,279,9411,927,792,03529,511,5913,984,064,785

Sekolah dimulai bulan April, yaitu awal musim semi. Kecuali untuk tahun-tahun pertama di sekolah dasar, waktu belajar disekolah setiap harinya adalah sekitar 6 jam, dan merupakan salah satu jam sekolah terpanjang di dunia. Bahkan setelah jam sekolah usai, siswa juga diberikan tugas-tugas dan pekerjaan rumah agar merekan tetap sibuk. Libur sekolah diberikan enam minggu pada musim panas, dan sekitar dua minggu untuk setiap musim dingin dan musim semi. Tentunya aka nada tugas-tugas yang harus diselasaikan selama liburan tersebut. Untuk sekolah dasar, pada setiap kelas akan ada wali kelas yang akan mengajar semua mata pelajaran.  Makan siang sekolah diwajibkan untuk dimakan bersama di dalam kelas terutama untuk SD dan SMP. Ada seragam sekolah yang diwajibkan terutama untuk SMP dan SMA.

Perbedaan utama sistem pendidikan Jepang dengan sistem pendidikan barat (Amerika) adalah sementara di pendidikan barat ada penghargaan terhadap individualitas, pada sistem pendidikan Jepang, setiap individu dikontrol oleh aturan-aturan yang ada dalam kelompok.  Ada beberapa hal khusus yang menonjol dari sistem pendidikan Jepang. Berikut beberapa poin berdasar artkel yang ditulis oleh Prof. Shogo Ichikawa dari Institut Nasional untuk Kebijakan Pendidkan dan Riset, pada tahun 1990. Salah satu yang dikemukan beliau adalah bahwa dunia sekolah dan pendidikan di sekolah sangat mendominasi kehidupan anak-anak di Jepang. Hampir semua anak di Jepang mengikuti persekolahan. Sekitar 100% mengikuti pendidikan wajib 9 tahun, 95% mengikuti SMA, dan sekitar 38% mengikuti perkuliahan. Selain itu, waktu yang dihabiskan oleh seorang anak di sekolah adalah sekitar 240 hari dalam setahun termasuk hari Sabtu. Dalam tiap hari tersebut pun, mereka menghabiskan waktu yang sangat panjang di sekolah. Mereka akan tinggal di sekolah untuk kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dan mengikuti pelajaran-pelajaran tambahan.

Waktu-waktu mereka dihabiskan untuk persiapan ataupun pengulangan materi-materi yang mereka pelajari di sekolah. Selain itu, sekolah juga aktif dalam mengawasi kehidupan siswa-siswanya di luar sekolah. Para guru ataupun sukarelawan dari orang tua murid sering melakukan patroli ke jalan-jalan ataupun ke daerah tinggal mereka untuk menjaga tidak ada kenakalan pelajar yang terjadi. Secara umum, dalam diri masyarakat Jepang terdapat tuntutan terhadap sekolah agar dapat bertanggung jawab dalam menerapkan disiplin dan standard moral terhadap murid-muridnya.

      Poin berikutnya adalah biaya pendidikan yang sangat tinggi. Meski sesungguhnya untuk pendidikan dasar tidak ada biaya yang ditarik namun seperti telah dipaparkan sebelumya ada biaya-baya lain yang harus ditanggung oleh orang tua siswa. Namun keluarga-keluarga di Jepang telah melihat pendidikan sebagai suatu prioritas dan karenanya mereka telah mempersiapkan diri untuk biaya pendidikan anak-anaknya.   Hal yang sangat menarik dari pendidikan Jepang adalah bahwa para siswa akan diluluskan berdasarkan usianya. Tidak peduli apakah siswa tersebut memiliki nilai yang baik ataupun buruk, tidak ada siswa yang diijinkan untuk melewatkan kelas tertentu ataupun mengulang kelas tertentu. Mereka akan lulus bersama-sama dengan teman seangkatannya. Proses penyaringan akan terjadi ketika memasuki SMA. Pada saat ujian masuk SMA, maka akan terlihat siswa-siswa yang memang benar-benar dapat mengikuti pendidikan sebelumya dan yang tidak. Selanjutnya, untuk setiap sekolah di seluruh negeri ada standardisasi dalam kurikulum, fasilitas dan juga gaji-gaji guru. Baik yang di kota maupun di tempat-tempat terpencil, para guru dibayar dengan gaji yang sama dan cukup tinggi. Dan karenanya mereka juga diharapkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik dalam mengajar murid-muridnya.

PENUTUP

      Berdasarkan poin-poin tersebut, Jepang telah menjadi negara dengan pendidikan yang tinggi dibanding negra-negara lain. Namun, di sisi lainnya ada dampak negatif yang dialami oleh para siswa. Tekanan yang mereka terima oleh karena tuntutan dari keluarga dan seluruh masyarakat agar mereka dapat berhasil dalam pendidikan mereka terkadang menjadi terlampau berat. Tidak jarang saya melihat siswa-siswa dengan tas-tas yang besar dan terlihat lelah dan terkantuk-kantuk di subway (angkutan umum). Walaupun, karena disiplin dan taat mengikuti aturan dalam masyarakat telah menjadi budaya yang sangat kuat di masyarakat Jepang, beban-beban studi yang bagi masyarakat lain mungkin dirasa terlampau berat, bagi mereka ini adalah hal yang seharusnya terjadi. Menurut pendapat saya pribadi, cara terbaik mendidik seorang anak adalah seimbang antara kasih dengan disiplin. Tidak seharusnya ada tuntutan tapi perlu ada dorongan dan arahan, karena setiap anak punya potensi besar untuk melakukan hal-hal yang besar. Poin terbaik yang saya lihat dalam pendidikan dari masyarakat Jepang adalah adanya priotitas untuk pendidkan baik dari setiap keluarga, sekolah, maupun dari pemerintahnya. Ini juga harus menjadi prioritas kita untuk mengutamakan pendidikan anak-anak kita. Karena masa depan kita adalah mereka. Bagaimana kita membesarkan mereka adalah bagaimana jadinya kita nanti.

Daftar Pustaka

https://www.thoughtco.com/the-japanese-education-system

https://www.tgmjapan.com/life-in-japan/schools-and-education

https://www.nier.go.jp/English/educationjapan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!