WORK FROM HOME VERSUS WORK FROM OFFICE  MASA PANDEMI COVID-19

658 views

WORK FROM HOME VERSUS WORK FROM OFFICE  MASA PANDEMI COVID-19

Ditulis oleh:  Juliana Sodak S.Pt

 Guru Sekolah Dasar Teologi Kristen Tunas Pertiwi Bogor

 

PENDAHULUAN 

Semenjak pandemi Covid 19 menyebar di negeri ini setahun lalu, dapat dipastikan bahwa istilah WFH (work from home) dan WFO (work from office)  bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi perusahan/instansi tempat kerja maupun karyawan-karyawannya. Pemerintah juga turut andil dalam penentuan jangka waktu serta jumlah karyawan/pekerja yang WFH atau WFO. Kebijakan yang diambil pemerintah terkait usaha memutuskan rantai penyebaran covid 19 terus menyesuaikan seiring dengan perkembangan jumlah pasien positif terpapar virus covid 19. Kebijakan pemerintah mengenai pembatasan jumlah karyawan pada daerah yang mengalami Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis mikro, work from office (WFO) dan work from home (WFH) berubah menjadi 50% dari sebelumnya 75%. Tidak hanya perusahan-perusahaan yang terdampak, namun juga sekolah-sekolah akan tetap melakukan kegiatan belajar secara daring (CBN, 2021).

Bekerja baik secara WFO maupun WFH memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Radika Cahyadi (2020) melalui sebuah blog menuliskan bahwa saat bekerja di rumah, kita tidak perlu melakukan perjalanan ke kantor. Waktu yang terbuang untuk perjalanan dapat dialokasikan untuk hal lain, misalnya menghabiskan waktu bersama keluarga. Bekerja dari rumah juga memberikan fleksibilitas untuk mengatur waktu, memungkinkan kita menentukan jam kerja dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu produktif, tidak masalah apakah itu pagi, atau larut malam. Di sisi lain, bekerja dari rumah membuat kita dapat berpakaian dengan nyaman. Hal ini tentu sangat berbeda ketika kita bekerja di kantor, ada standar mengenakan pakaian formal. Namun perlu menjadi perhatian bersama, kekurangan bekerja di rumah adalah tidak adanya suasana kerja bahkan terkadang dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian saat bekerja di rumah.

Oleh karena itu, saat kita bekerja dari rumah sangat membutuhkan disiplin tinggi dan motivasi yang kuat agar dapat mengelola waktu dengan bijak untuk memulai pekerjaan dan menyelesaikannya tepat waktu seperti pasa saat kita bekerja di kantor. Seorang filsuf Jerman, Arthur Shoppenhauer, mengatakan “Orang rata-rata tidak mempedulikan waktu yang ada, sementara orang yang bijak menggunakan waktu dengan baik”. Kata-kata bijak Shoppenhauer mengingatkan bahwa dengan ada atau tidak ada pandemi covid 19, sebagai orang bijak sudah seharusnya kita belajar mempergunakan waktu dengan bijak. Demikianpun saat WFO atau WFH, sebagai karyawan yang bijak sudah tentu akan bijak dalam menghabiskan waktunya agar tetap produktif.

 

PEMBAHASAN

Berikut beberapa tips dalam menggunakan waktu yang dapat diterapkan baik saat bekerja di kantor ataupun bekerja dari rumah

A. Mengevaluasi Waktu

  1. Memanfaatkan Waktu

Tentukan cara untuk memanfaatkan waktu dengan jalan menulis catatan harian atau jurnal selama beberapa hari, atau membuat grafik penggunaan waktu. Catatan tersebut atau grafik akan menunjukan bagaimana penggunaan waktu selama ini sehingga kita dapat memperbaiki cara untuk memanfaatkan waktu.

  1. Menulis tujuan

Tentukan tujuan dalam menghabiskan waktu dengan cara membuat sebuah catatan khusus. Setelah menggevaluasi pemanfaatan waktu, kita dapat melihat jumlah waktu yang telah terbuang sia-sia kemudian mulailah mengubah cara menghabiskan waktu tersebut dengan terlebih dahulu membuat tujuan untuk mengisinya.

  1. Memprioritaskan tujuan

Tentukan prioritas atas tujuan-tujuan yang sudah dicatat untuk menggunakan waktu dengan cara mengurutkan tujuan-tujuan tersebut berdasarkan cara kita menyelesaikannya. Sesudah menyelesaikan beberapa tugas atau pekerjaan, ada kemungkinan rencana atau prioritas kita berubah. Tidak perlu ragu untuk mengubah prioritas setelah kita mengevaluasinya, karena setiap orang membutuhkan proses belajar sehingga terus dapat menjadi bijaksana.

  1. Merencanakan Waktu

Tentukan rentang waktu yang bisa dikelola dan tuliskan daftar tujuan yang harus dicapai. Kemudian, aktivitas mingguan akan lebih mudah terlihat sehingga kita dapat menetapkan tugas atau pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut.

  1. Menyadari waktu adalah kekayaan dari Tuhan

Jangan biarkan waktu kita terisi dengan kegiatan yang tidak membuat Anda mendekati tujuan atau hal yang tidak membuat bahagia. Jika ada sesuatu yang sepertinya hanya membuang-buang waktu, cobalah mempersingkat atau bahkan melewatkannya sama sekali. Demikian pula sebaliknya, jangan merasa bahwa kita harus menyelesaikan semuanya sendiri, karena hasilnya tidak akan sempurna. Belajarlah cara kerjasama dengan tim, cara mempercayai orang lain dan mendelegasikan tanggung jawab agar tugas kita dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.

 

  1. Mengelola waktu secara efektif
  2. Memulai pekerjaan dari tugas yang memiliki tujuan paling penting. Hal ini mungkin mudah ketika telah mendekati tenggat waktunya, namun kita perlu memulainya dengan mengumpulkan energi untuk menyelesaikan tugas yang paling vital sebelum berpindah ke yang kurang penting
  3. Mengatakan tidak tanpa merasa bersalah kapada sesuatu yang tidak ingin dikerjakan. Selain urusan pekerjaan, walau permintaan sederhana yang tampaknya tidak akan menjadi masalah besar tetapi dapat membuat tugas/pekerjaan kita menumpuk dan kita tertatih-tatih mencapai tujuan utama.
  4. Tidak mengerjakan tugas ganda yang membutuhkan konsentrasi pikiran agar kita dapat bekerja maksimal.
  5. Selalu siap sedia terhadap perubahan jadwal jika tidak, hal ini akan membuat kita stres karena tujuan-tujuan yang tidak tercapai akibat perubahan tersebut.
  6. Kerja sama tim akan membuat tugas atau pekerjaan lebih ringan dan cepat selesai.
  7. Menyingkirkan gangguan saat bekerja seperti situs media sosial, televisi, ponsel dan bekerjalah di tempat yang lebih tenang.
  8. Menyediakan waktu istirahat yang cukup atau mungkin waktu berekreasi bersama keluarga/teman.

 

PENUTUP

Upaya memanfaatkan dan menghabiskan waktu dengan sebaik mungkin dapat dilakukan melalui tips-tips di atas, namun sebagai ciptaan Tuhan kita sangat perlu jujur dengan pengisian waktu yang ada. Apakah cara penetapan tujuan-tujuan dalam memanfaatkan waktu yang kita lakukan sudah bijak dan membuat kita merasa bahagia serta berguna selama masa hidup kita? Entah saat WFO atau WFH, sudahkah kita menjadi bijak dalam menyeimbangkan waktu produktif bagi pekerjaan di kantor, waktu bagi keluarga, teman, ataukah bagi diri sendiri dalam hubungan dengan Tuhan? Mungkin saja kelebihan-kelebihan yang kita dapatkan dalam menjalani WFH justru membuat kita malas sehingga pekerjaan menjadi terabaikan, banyak waktu terbuang di rumah karena terganggu oleh anak atau pertengkaran dengan pasangan. Sedangkan di sisi lain, WFO juga tidak kalah membuat kita depresi dengan tuntutan pekerjaan yang banyak dan suasana persaingan kerja yang sangat kuat. Manusia perlu menyadari bahwa waktu adalah salah satu kekayaan yang diberikan Tuhan bagi semua orang, bahkan bagi seseorang yang tidak mempunyai apa-apa, tentunya dia memiliki waktu. Pemberian ini suatu saat akan dipertanggungjawabkan oleh setiap manusia kepada Tuhan. Musa dalam doanya mengajarkan kita menghitung hari-hari sedemikian, hingga kita beroleh hati yang bijaksana” (Mazmur 90:12). Paulus juga menasehatkan bahwa, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat” (Efesus 5:15-16).

Hidup bijaksana melibatkan penggunaan waktu dengan cermat serta dari perspektif yang benar. Sebab itu, menjadi bijak dalam menggunakan waktu selama masa WFO dan WFH tidak hanya berbicara mengenai cara mengisi waktu dengan tujuan atau kegiatan tertentu tetapi juga berbicara tentang dengan siapa kita berbagi waktu. Manusia ciptaan Tuhan tentu harus membagi waktu utamanya dengan Sang Pencipta. Kita sangat memerlukan hikmat Tuhan untuk menjadi bijak dalam mengelola waktu yang diberikan agar sesuai dengan tujuan Tuhan.

Mengenai etos kerja, perlu diingat bahwa Allah telah mengajari umat manusia agar tidak malas (Amsal 6:10-11) dan mengerjakan segala sesuatu dengan segenap hati seperti untuk Tuhan (Kolose 3:23).  Karyawan-karyawati Kristen sudah semestinya menjadi teladan dalam menggunakan waktu secara bijak terutama dalam masa PPKM mikro ini, baik saat WFO maupun WFH, tetap bersemangat, bersukacita, bertanggung jawab dan tentunya jujur. Tanggung jawab dan tekanan dunia ini (pekerjaan/keluarga dll) dapat membuat kita tidak menjadi bijak dalam mengisi waktu. Mari temukan Tuhanmu dan jadilah bijak dalam mengelola waktu pemberianNya.

 

Daftar Pustaka:

Alkitab, 2012, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta.

https://www.gadjian.com/blog/2020/05/06/work-from-home-wfh-versus-work-office-wfo/if

https://id.wikihow.com/Memanfaatkan-Waktu-dengan-Bijak

https://www.cnbcindonesia.com/news/20210207195434-4-221686/aturan-ppkm-mikro-terbit-mal-buka-sampai-jam-9-wfh-bisa-50

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!