IMPLEMENTASI GURU PENGGERAK BELAJAR DARI GURU AGUNG YESUS
Ditulis oleh:
Obden Sumero Odoh S.Th., M.Pd.K
Kaprodi Sarjana Pendidikan Agama Kristen STT LETS Bekasi
“Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.”Yohanes13:13
A. PENDAHULUAN
Beberapa tahun terakhir ini Pemerintah lewat Menteri Pendidikan menetapkan program pengembangan kualitas pendidikan dengan meluncurkan program guru penggerak. Adapaun pengertian Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila
Kehadiran Yesus Kristus di dunia ini dan kematian-Nya, tidak ada seorang pun yang menyangkal hal tersebut. Bahkan kelahiran-Nya yang adi kodrati atau supra alami itu telah dinubuatkan jauh ratusan tahun sebelum kelahiran-Nya oleh para nabi. Jadi, pribadi Yesus merupakan sebuah pribadi yang istimewa karena ialah Allah yang turun dari sorga dan menjadi serupa dengan manusia. “Yesus tepat sekali bagi pekerjaan mengajar. Tidak ada orang yang lebih tepat untuk tugas ini daripada Yesus. Yesus benar2 seorang guru yang sempurna, baik dari segi ilahi ataupun insani.” Sehingga, pastilah Ia memiliki karakter yang sempurna dan layak dijadikan patokan untuk guru dimasa kini.
Di kalangan orang Kristen awam, sebutan Yesus sebagai Guru mungkin kurang familiar di telinga. Umumnya mereka lebih sering mendengar nama Yesus sebagai Tuhan, Juruselamat atau Penebus dosa. Kata guru tentunya memiliki keterkaitan dengan murid dan juga ajaran. Di hadapan murid-murid-Nya Tuhan Yesus mengatakan, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.”
B. PEMBAHASAN
Mengapa Tuhan Yesus disebut sebagai Guru Agung? Karena Dia mengajar orang-orang di mana pun berada, tidak terbatas ruang dan waktu: di tepi laut, di atas bukit, di atas perahu, di dekat sumur, di rumah atau saat dalam perjalanan. Ajaran Tuhan Yesus bersifat Alkitabiah, artinya semua yang Dia ajarkan berasal dari Kitab Suci, yaitu “…firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; …” (Ibrani 4:12a). Dari manakah Tuhan Yesus beroleh hikmat untuk mengajar? Dari Bapa di sorga! “Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku,” (Yohanes 14:10). Karena itu Tuhan Yesus menjadi orang yang paling berhikmat yang pernah hidup di muka bumi ini. Selain mengajar, membimbing, melatih, dan mendidik murid-murid-Nya Tuhan Yesus juga memberikan teladan hidup. Dengan kata lain Tuhan Yesus mempraktekkan apa yang Ia ajarkan. “sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” (Yohanes 13:15).
Sebagai pengikut-Nya kita pun wajib meneladani kehidupan Tuhan Yesus. “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes2:6).
1. Pengertian Guru Secara Umum
Pengertian guru secara umum menurut Wikipedia Indonesia, “Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikananak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.” Selain itu, guru sendiri memiliki peranan penting didalam dunia pendidikan karena posisinya yang penting dan vital dalam pendidikan.
2. Pengertian Agung Secara Umum
Pengertian kata agung secara umum jika dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu, sesuatu hal yang dianggap besar, mulia, serta luhur dan itu semua terdapat didalam diri pribadi Yesus Kristus.
3. Pengertian Guru Agung
Dari semua penjelasan yang telah diungkapkan pada bagian-bagian diatas jika digabungkan atau disimpulkan, maka pengertian dari Guru Agung adalah seorang pengajar dan pendidik yang mememiliki karakter yang dapat menjadi teladan bagi peserta didiknya dan pengajar itu memiliki nilai yang mulia dan luhur dalam dirinya sehingga kewibawaannya dapat terpancar dari perilakunya dan pembawaannya. Dari pengertian-pengertian tersebut, semua hal itu terdapat dan ada didalam pribadi Yesus Kristus, sehingga, Ia sangat tepat untuk menyandang gelar seorang Guru Agung.
4. Guru penggerak akan berperan untuk
⦁ Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya
⦁ Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah
⦁ Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah
⦁ Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
⦁ Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah
5. Manfaat Guru Penggerak
Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Untuk menjadi Guru Penggerak, guru harus mengikuti pendidikan guru penggerak selama 9 bulan. Selama mengikuti proses pendidikan, peserta yang lolos seleksi Program Guru Penggerak akan mendapatkan
1. Pendidikan Guru Penggerak selama 9 bulan dan pengembangan kompetensi dalam Lokakarya Bersama
2. Peningkatkan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid
3. Pengalaman belajar mandiri dan kelompok terbimbing, terstuktur, dan menyenangkan
4. Pengalaman belajar bersama dengan rekan guru lain yang sama-sama lolos seleksi program guru penggerak
5. Pengalaman mendapatkan bimbingan/mentoring dari pengajar praktik (pendamping) pendidikan guru penggerak
6. Mendapatkan komunitas belajar baru
7. Mendapatkan sertifikat pendidikan 306 JP dan Piagam Guru Penggerak
Selama pelaksanaan Kemdikbud akan memberikan dukungan berupa:
1. Selama pendidikan dan pendampingan mendapatkan bantuan paket data untuk pelatihan daring (online)
2. Biaya transportasi, konsumsi, dan akomodasi jika diperlukan utk pelaksanaan Lokakarya (sesuai kebutuhan).*
C. PENUTUP
Teladan Pribadi Pendidik
Hal yang paling penting dalam mengajar adalah memiliki tujuan yang jelas, seperti yang diungkapkan oleh Price, “Salah satu hal yang sangat penting dalam hal mengajar ialah tujuan yangn jelas dan khas.” Sehingga, para pengajar banyak yang merasa tidak bersemangat dan tidak memiliki tujuan dan sasaran yang jelas. Tapi tidak dengan Yesus, “Ia tidak pernah mengajar se-mata2 karena Ia harus mengajar. Ia selalu mempunyai tujuan2 yang akan dicapaiNya. Ia benar2 tahu apa yang dikehendakiNya, dan berusaha untuk mencapainya. Ia tahu arah tujuanNya dan dengan gigih bergerak kearah itu.”. Jika, setiap pendidik mampu untuk seperti yang Yesus lakukan maka akan dapat memberi dampak yang postif bagi peserta didik karena dapat menjadi teladan yang baik. “Ketika seorang masih kanak-kanak, ia miliki kemungkinan yang sangat besar untuk kita bentuk. Mereka sangat cepat untuk meniru orang lain, khususnya orang-orang yang mereka kagumi.” Hal ini lah yang medorong setiap pendidik untuk menjadi teladan bagi para peserta didiknya karena mereka meniru apa yang mereka lihat dan meniru setiap orang yang mereka kagumi. Oleh karena itu, seorang pendidik harus memiliki karakter seperti Yesus sehingga dapat dijadikan teladan dan contoh bagi peserta didiknya.
Sifat Rohani Pendidik
“Di dalam setiap kepribadian ada sifat rohani yang melampaui sifat natural biasa. Kerohanian yang bersifat supranatural ini menjadikan kita harus bersikap sangat serius di dalam masalah pendidikan.
Kita mendidik orang dan bukan binatang untuk mencari nafkah, bukan untuk bermain sirkus. Kita mendidik manusia yang harus bertanggung jawab secara rohani dihadapan Tuhan yang berencana kekal bagi mereka. Oleh karena itu, kita mendidik karakter-karakter yang bersifat spritual dan supranatural. Ini merupakan keunikan dan signifikan pendidikan manusia.”[6]
Jiwa Pendidik Yang Berkorban
“Kasih tidak dapat dididik melalui cara filsafat, kasih tidak bisa dibahas di dalam sebuah skripsi. Kasih hanya bisa dimengerti melalui kematian Kristus untuk menjadi contoh bagaimana mengabdi dan melayani sesama, bahkan Ia rela mati bagi murid-Nya.” dan dengan pengorbanan-Nya Ia mengenalkan apa itu artinya kasih yang sesungguhnya. “Manusia tahu bagaimana menjalankan komunikasi dalam relasi-antar-pribadi dengan dunia ini dengan cinta yang ada dan dinyatakan oleh diri Kristus, yang telah berkorban bagi Saudara dan saya, untuk menjangkau sesama manusia, berkorban bagi orang lain, melayani mereka. Inilah yang akan mambentuk Karakter Kristen.”
Daftar Pustaka
Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. 2017
Price, J. M. Yesus Guru Agung. Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 1975.
Walker, D. F. Konkordansi Alkitab. Jakarta: BPK, 1994
http://id.wikipedia.org/wiki/Guru. Disadur 1 Nopember 2021, oukul 20:30 wib
Kamus besar bahasa Indonesia, online disadur 1 Nopember 2021 pukul 20:00 wib
https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/faq/#:~:text=Program%20Pendidikan%20Guru%20Penggerak%20adalah,bulan%20bagi%20calon%20Guru%20Penggerak.
Disadur 1 Nopember 2021 pukul 21:00 wib