SIKAP BERTAHAN DAN MENANG DI MASA SUKAR

273 views

SIKAP BERTAHAN DAN MENANG
DI MASA SUKAR
Ditulis Oleh:
Firman Schrijver M.Th., CBC
Dosen STT LETS Bekasi
Email: schrijverf@gmail.com
HP. 0811-111674


A. PENDAHULUAN
Sudah hampir genap 2 (dua) tahun seluruh masyarakat di dunia mengalami masa yang sulit lewat pandemi Covid-19. Masa dan waktu yang penuh dengan tantangan dan kesulitan dimana kita semua suka dan tidak suka dibuat untuk menyesuaikan diri dalam adaptasi kebiasaan baru. Cara kita berinteraksi, berkomunikasi, bekerja, belajar bahkan beribadah.
Manusia diciptakan dengan sebuah kemampuan luar biasa dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam kehidupan ini. Alkitab mencatat ada seorang tokoh pada era Perjanjian Lama yang bernama Daniel. Daniel membuktikan dirinya dapat bertahan menghadapi masa sulit yang terjadi saat itu bahkan juga dialami oleh bangsanya yang hidup dalam penjajahan bangsa asing. Paling tidak terdapat 4 (empat) rezim kerajaan dimana Daniel diberikan sebuah kepercayaan untuk menjadi orang kunci di istana raja. Daniel dapat bertahan (survive) dan mengalami kemenangan iman juga berhasil menempati posisi puncak pada beberapa kerajaan yang berbeda.


B. PEMBAHASAN
Ada beberapa sikap yang dapat diteladani dari kisah kehidupan Daniel pada jamannya, sehingga dia dapat bertahan bahkan menang di masa sukar;
1. Sikap hati kepada Allah.
2. Sikap terhadap diri sendiri.
3. Sikap terhadap orang lain dan situasi.
Sikap hati kepada Allah. Sebagai orang percaya kita diberikan pilihan untuk memiliki respon terhadap sebuah situasi, di masa pandemi Tuhan mengajar kita untuk memiliki respon yang benar. Segala kesulitan yang terjadi agar kita bersyukur akan kuasa dan kasih pemeliharaanNya atau sebaliknya memiliki sikap negatif seperti mengeluh dan menyerah pada keadaan. Alkitab mencatat bagaimana sikap Daniel kepada Allah yang disembahnya. Ada begitu banyak alasan untuk Daniel mengeluh tentang kehidupan pribadi dan bangsanya, namun Daniel memilih untuk tetap hidup dalam kekudusan dengan tidak menajiskan dirinya, dalam Daniel 1:8 (TB) Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan
anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.


Demikian pula Daniel membangun kebiasaan dan karakter yang kuat lewat kehidupan doa yang dia lakukan, sebuah kesadaran bahwa keterbatasan manusiawinya membutuhkan kuasa Allah bekerja dalam dirinya guna menggenapi tujuan (destiny) ilahi. Daniel 6:10 (TB) Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Ditengah situasi yang sulit Daniel memiliki sikap yang benar terhadap Allah dengan tetap hidup dalam kekudusan dan mengandalkan Tuhan lewat doa dan saat teduh pribadinya.


Sikap terhadap Diri Sendiri. Bagaimana kita memandang diri sendiri ditentukan oleh bagaimana prinsip dan nilai kehidupan yang kita yakini. Daniel melihat dirinya sebagai pribadi yang Tuhan sudah pilih dan tetapkan untuk mewakili bangsanya meski di tengah bangsa yang tidak mengenal Allah. Karakter yang Daniel bangun selain hidup dalam kekudusan dan mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.menunjukkan hal tersebut dan membuat Daniel menjadi seorang visioner, pribadi yang selalu memiliki harapan dan sikap terbuka terhadap masa depan. Daniel sangat yakin akan kedaulatan Allah atas kehidupan pribadinya dan juga bangsanya. Daniel 2:21,35 (TB) Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian;
Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.”


Apapun yang dialami oleh orang percaya dengan segala kesulitan yang dialaminya, pada akhirnya kedaulatan Allah yang akan berlaku atas hidupnya dan juga seluruh alam semesta.
Sikap terhadap orang lain dan situasi. Kehidupan Daniel memberikan sebuah inspirasi dan keteladanan bagi orang-orang disekitarnya, iman percaya, gaya hidup dan kebergantungannya kepada Allah, diakui secara langsung maupun tidak langsung oleh penguasa saat itu.
Daniel 2:47 (TB) Berkatalah raja kepada Daniel: “Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu.”


Sikap, karakter, dan kehidupan orang percaya dalam keseharian merefleksikan nilai-nilai dan kebenaran yang dihidupinya. Yesus mengajarkan bahwa hidup orang percaya seumpama garam dan terang, garam yang berfungsi untuk memberikan rasa, dan terang yang bercahaya ditengah kegelapan. Matius 5:13-14 (TB) “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.


C. PENUTUP
Seperti Daniel yang hidup pada masanya, waktu yang penuh tantangan dan kesukaran sama halnya dengan jaman yang kita alami dan hadapi saat ini melewati musim pandemi dan berbagai kesukaran yang mengikutinya seperti krisis ekonomi, dan ketidakpastian lainnya, kiranya keteladanan hidup Daniel dapat memberikan inspirasi kepada kita semua bahwa Allah tetap berdaulat atas hidup orang percaya, dan hidup harus dimaknai secara benar baik terhadap diri sendiri maupun orang lain dan situasi yang terjadi disekitar kita. Kita dipanggil untuk jadi garam dan terang dunia, bahkan jadi saksiNya dimanapun Tuhan tempatkan. Tuhan memberkati kita semua.


DAFTAR PUSTAKA
Aplikasi Alkitab versi 4.8.0 , 2010 – 2021, Yayasan Lembaga Sabda (YLSA), Jakarta.
Dykes, David O, Karakter yang Muncul Melalui Krisis, Jakarta: Metanoia, 2007
Cole, Edwin Louis, Tetap Tegar di Tengah Masa Sukar, Yogyakarta: Yayasan Andi, 1994

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!