PESAN NATAL 2021 CINTA KASIH YANG MENGGERAKKAN PERSAUDARAAN

326 views

PESAN NATAL 2021

CINTA KASIH YANG MENGGERAKKAN PERSAUDARAAN

1 PETRUS 1:22

Dr.Roster Simanullang, M.Th – Dosen STT LETS Belasi

 

“Karena kamu telah menyucikan dirimu, oleh Ketaatan kepada Kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan Kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu”.

Kitab 1 Petrus ini adalah rangkuman hidup Kristiani mengenai sikap hidup orang percaya, menghadapi berbagai pencobaan dan penderitaan. Ditujukan kepada “jemaat diaspora” tersebar di 5 wilayah Romawi sebelah utara Asia Kecil; Britinia, Pontus, Galatia, Kapadokia. Menghibur dan menguatkan iman serta mempersiapkan mereka menghadapi aniaya yang disebut sebagai “api siksaan”. Petrus mendorong mereka agar tetap memiliki keyakinan yang teguh didalam Tuhan, serta tetap bertahan menghadapi situasi sulit yang tidak diinginkan sambil menjaga kesalehan ditengah dunia yang jahat. Menurut Petrus orang Kristen adalah “Pendatang dan Perantau” di dunia ini artinya penduduk asing yang tinggal sementara, bukan penduduk tetap di dunia ini tapi warga kerajaan sorga. Dunia ini hanyalah tempat pejiarahan sementara, menjalani kehidupan menuju tempat tinggal menetap di Sorga. Selama menjalani hidup di dunia, harus menjaga kesetiaan iman, sebab penderitaan adalah proses pemurnian iman.   

Penderitaan yang dialami orang Kristen saat itu sangatlah pahit; mereka ditindas, dinista, dihujat dengan tuduhan-tuduhan palsu, difitnah, dicacimaki, dianiaya dengan sangat kejam, hidup dibawah ancaman karena mengikut ajaran Yesus. Propaganda kebencian terhadap orang Kristen terus digulirkan, awalnya dianggap suatu sekte Yahudi/Yudaisme, namun berikutnya diketahui bahwa agama Kristen bukan sekte Yahudi, kelompok agama Yahudi mulai mencela dan mempengaruhi pemerintah dengan tuduhan-tuduhan palsu, supaya memberikan tekanan terhadap orang Kristen. sehingga pemerintah Romawi secara resmi berusaha membasmi Kekristenan dan membatasi perkembangannya. Kaesar Nero membuat maklumat bahwa menjadi orang Kristen adalah Tindakan melawan hukum, banyak orang Kristen diseret ke pengadilan bukan karena melakukan kejahatan melainkan karena Imannya kepada Kristus.

Menurut catatan sejarah tanggal 19 Juli tahun 64, kebakaran besar melanda kota Roma, api membara selama tiga hari tiga malam, dan orang Kristen dijadikan kambing hitam atas peristiwa itu. Agitasi kebencian semakin membuat Orang-orang Kristen dimusuhi, dianiaya dengan berbagai cara; disiram dengan minyak lalu dibakar hidup-hidup menjadi obor yang menyala dikegelapan malam. Ada yang dijadikan menjadi umpan anjing-anjing pemburu untuk mencabik-cabik tubuh mereka, Sebagian dilemparkan kedalam nyala api, dan ada yang di salibkan. Keadaan itu menimbulkan kecemasan, kekhawatiran, keraguan, terhadap apa yang akan terjadi ke masa yang akan datang.

Dalam situasi yang sedemikian, Petrus memberikan nasehat serta bimbingan praktis bagi orang Kristen yang menghadapi cobaan, penderitaan dan penganiayaan supaya memiliki keyakinan yang teguh dan pengharapan didalam Tuhan, tetap menjadi saksi Kristus yang hidup, tidak boleh menjadi sama dengan dunia atau mengikuti cara-cara dunia yang licik meskipun berada di dunia, tidak mengikuti hawa nafsu dan kejahatan dunia. Memiliki rasa persaudaraan yang tulus ikhlas didalam Kristus, karena mereka adalah sesama pendatang dan perantau di dunia ini (2:1) perasaan senasib dan sepenanggungan, hidup seperti bersaudara kandung. Meski berada dalam berbagai cobaan, jemaat diyakinkan mengenai tujuan hidup yang agung, yaitu untuk terus menerus memurnikan iman mereka (1:7) dan turut ambil bagian dalam penderitaan Kristus (4:13). dalam keyakinan tersebut pengikut Kristus memperoleh identitas baru sebagai umat milik Allah sendiri (2:9) dan dipanggil untuk memberitakan Karya melalui kehidupan mereka ditengah-tengah dunia yang tidak bersahabat, serta dengan sungguh-sungguh dan segenap hati mengasihi satu sama lain (2:12-17)

Dalam segala keadaan yang tidak menyenangkan kehidupan orang Kristen wajib mencerminkan diri sebagai umat tebusan yang telah dimerdekakan dari dosa, wujud syukur atas karya penebusan Kristus yaitu menjaga kekudusan hidup sebagaimana Allah adalah kudus, artinya berjuang dengan segenap hati, menjaga hati, pikiran dan Tindakan dari hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Orang percaya harus membuat seluruh hidupnya tampil baik dan menarik agar berbagai fitnahan dari orang-orang pembenci, dapat dibuktikan palsu, orang Kristen menjadi iklan Kristus melalui gaya hidup yang baik dan menarik, memiliki standar moral yang tinggi  akhirnya membuktikan fitnah-fitnah kejam terbukti tidak benar; menjungjung tinggi nilai kesopanan, tidak anarkis (band Matius 22:21), taat kepada pemerintah (Roma 13:1-7), mendoakan Raja dan pembesar (1 Tim 2:2).

 

Saat ini kita sedang menghadapi situasi hidup yang penuh tantangan dan berbagai pergumulan; bencana alam silih berganti mendera diberbagai wilayah tanah air, adanya longsor, banjir, letusan Gunung berapi, situasi Pandemi Covid, terus berkepanjangan dan munculnya varian baru yang belum tahu pasti akan berakhir kapan. Selain itu adanya kaum radikal, kelompok intoleran, terorisme yang merobek-robek tali persaudaraan serta mempropaganda kebencian ras dan primordial, demi kepentingan politik, ekonomi, tanpa peduli adanya ancaman perang sudara.

Sebagai orang percaya yang telah ditebus oleh Yesus Kristus kita dipanggil mewujudkan Cinta Kasih dalam tindakan nyata, menggerakkan persaudaraan sebagai implementasi pembatinan iman kepada Kristus. Saling mengasihi meskipun dalam kekurangan, berperan serta membantu pemerintah secara nyata dalam pemulihan keadaan diberbagai sisi, akibat pandemi covid dan bencana lainnya.

 

Perayaan natal ini meminta kita untuk mewujudkan Kasih Kristus secara nyata, serta menghidupi persaudaraan yang melampaui ikatan darah atau identitas primordial lainnya dengan cara berbelarasa dengan orang lain, khususnya saudara saudara kita yang paling membutuhkan. Belarasa bukanlah sekedar perasaan, tetapi kompetensi etis yang bersumber dari Kasih Kristus dan diimplementasikan pada Tindakan. Menghargai dan menghormati setiap orang tanpa memandang status sosial.

Dengan hidup saling menolong sebagai ungkapan belarasa satu sama lain, Kasih Kristus dihadirkan secara nyata dan kita alami Bersama, mari kita mengambil waktu khusus untuk menjadi pertolongan, karena apapun yang kita lakukan bagi saudara-saudari kita khususnya yang paling membutuhkan kita melakukan bagi Kristus (Mat 25:31-45). Kasih haruslah menjadi kekuatan yang terus menerus mengalir dalam hidup orang Kristen, kasih yang murni dan tulus artinya tidak mau memperalat orang lain bagi keuntungan diri sendiri, Kasih yang terus menerus diusahakan dengan sekuat tenaga. Kasih sejati bersumber dari Allah dan merupakan sifat Allah (1 Yoh 4:19), dalam diri manusia tidak ada Kasih sejati, maka kalau ingin memiliki Kasih hidup di dalam Allah, hanya orang yang hidup didalam Allah, bisa mengasihi orang lain, Hiduplah didalam Allah sehingga di mampukan mengasihi orang lain.

 

Selamat Natal 25 Desember 2021 dan Selamat Tahun Baru 1 Januari 2022

 

Sumber Bacaan

ALKITAB, Lembaga Alkitab Indonesia Jakarta, Cetakan Tahun 2014

Handbook to the Bible, Pedoman Lengkap Pendalaman Alkitab, Kalam Hidup Bandung, 2015

Werren W Wiersbe, Pengharapan di Dalam Kristus, Kalam Hidup Bandung, 1999

William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Kitab 1&2 Petrus, BPK Gunung Mulia, 2007

Wycliffe, The Wycliffe Bible Commentary, Gandummas Cetakan kedua 2007

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!