Anointing For Business
Di tulis oleh: Freddy Liong MM
Mahasiswa Pasca Sarjana STT LETS – IKB
Program Doktor Teologi
A. Pendahuluan
Yang dimaksud dengan market place adalah tempat beraktivitasnya berbagai profesi seperti para pengusaha di dunia bisnis, dosen di kampus-kampus, guru di sekolah, lawyer di pengadilan, nelayan di lautan, tukang gojek di usaha transportasi, akuntan di kantornya, dan masih banyak lagi. Mereka adalah orang-orang yang bukan berkarya secara penuh waktu digereja dengan tujuan melayani Tuhan. Pelayanan market place dimulai dari paradigma kita dalam memahami apa tujuan hidup dan panggilan Tuhan dalam hidup kita. Jika seseorang berbisnis, bekerja dan sebagai pemimpin sebuah perusahan, maka apa panggilan Tuhan dalam rangka menjalankan misi Bapa diperusahaan Anda.
Dalam 1 Kor. 7:17, Paulus mengatakan agar kita hidup didalam panggilan yang telah ditentukan oleh Tuhan bagi kita. Seorang Marketing Manager, seorang politisi atau seorang e-commerce trader, seorang content creator di media social atau bahkan seorang Menteri negara, semua ini adalah hamba Tuhan yang menjalankan misi Bapa melalui doman dan profesi masing-masing
Buku Anointed For Business ditulis oleh Ed Silvoso untuk “mendobrak” paradigma yang terjadi ratusan tahunan tentang banyaknya pemimpin Kristen, jemaat Kristen dan lembaga agama Kristen yang selama bertahun-tahun memiliki persepsi memandang pelayanan dan market place sebagai dua entitas yang terpisah.nAkibatnya, banyak yang percaya bahwa pelayanan ke Tuhan hanya terjadi dalam gedung gereja, saat hari minggu, ketika melakukan pelayanan misi , saat melayani sebagai usher di gereja. Sedangkan pekerjaan mereka sehari hari di market place bukanlah suatu pelayanan, Itu merupakan aktivitas cari uang untuk kebutuhan hidup
Buku Anointing For Business berusaha menjelaskan kepada kita semua peranan penting orang Kristen di market place sekaligus mengungkapkan empat kesalahan umum tentang dunia kerja dan dunia pelayanan dalam gereja, yaitu :
1.) Tuhan telah menetapkan pemisahan fungsi antara masyarakat awam dan pelayan Tuhan penuh waktu
2.) Tuhan memanggil jemaatnya untuk fokus dalam pelayanan didalam bangunan yang bernama gereja
3.) Para pekerja dan pelayan yang sepenuh waktu dan fokus bekerja dalam gedung gereja, lebih rohani dibandingkan mereka yang ada didalam market place
4.) Peranan utama orang Kristen di market place adalah mencari uang dan pada akhirnya mendukung secara finansial orang-orang yang ada dalam pelayanan penuh waktu ( yang berfokus didalam gedung gereja ) .
Silvoso membagi buku itu menjadi dua bagian.
· Bagian pertama Ed menggunakan kehidupan Yesus, para murid, dan pengalaman modern sebagai bukti bagi orang Kristen di market place
· Bagian kedua Ed membahas penerapan praktis bagi orang Kristen di market place :
a. 4 langkah untuk menemukan panggilan Anda di market place”,
b. 5 tingkat kesengsaraan dan kenyamanan”
c. Rencana bisnis rohani
Intinya, telah terjadi pengkotak-kotakkan hidup kita sebagai anak Tuhan, dimana kita memisahkan kehidupan kerja, kehidupan keluarga, dan kehidupan spiritual kita dengan ruang masing-masing sesuai dengan fungsinya. Hal inilah yang ingin dijelaskan oleh Ed Silvoso melalui bukunya
B. Paradigma Sesuai Alkitab
1. Tuhan menciptakan kita secara unik dan ditempatkan sesuai rencananya dalam domain masing-masing
Tuhan telah menciptakan kita secara khusus, melalui perpaduan unik dari talenta, karakteristik, pengalaman, hasrat, dan kemampuan yang hanya dimiliki oleh satu invidu saja. Dia menciptakan kita dengan segala keunikan, memposisikan kita di tempat dan profesi saat ini, memanggil kita ke domain pilihanNya, dan memberikan kasih karunia serta kemampuan yang diperlukan untuk mencapai tugas yang hanya dapat kita selesaikan dimarket place.
2. Yesus hidup ditengah-tengah market-place
Kehidupan Yesus dipenuhi oleh orang orang di market place. Ia dilahirkan di kandang sebuah penginapan, tiga orang majus yang merupakan para “pembesuk” pertamanya adalah karyawan dan pemilik usaha kecil. Yesus memiliki ayah seorang tukang kayu. Yesus belajar berdagang untuk mencari nafkah, dia adalah sosok yang banyak tahu yang berpengetahuan luas, dan sangat akrab dengan orang-orang di pasar.
Bahkan Ed Silvoso menulis bahwa “Yesus dengan sengaja merekrut orang-orang “pasar” sebagai murid-muridnya, yang bukan berasal dari keorganisasian agama karena tujuan-Nya adalah untuk menciptakan “gereja.”
Petrus dan Andreas adalah nelayan yang profesional, Matius adalah pemungut cukai,dan Nathaniel adalah seorang petani. Orang-orang ini terbiasa dan hidup dalam lingkungan nonreligius dan bukan orang lingkungan agama. Ed Silvoso juga menuliskan “hanya satu dari 40 peristiwa manifestasi Allah yang dasyat yang terjadi didalam lingkungan agama” yaitu Gerbang Indah Bait Allah ( Kis 3:1-11) 2)
Saat kita mempelajari Alkitab, kita belajar bahwa Yesus adalah anak seorang tukang kayu dan melakukan pekerjaan pertukangan dengan keluarganya. Banyak perumpamaan Yesus berhubungan dengan pasar untuk mengajar orang banyak tentang Kerajaan Allah. Melalui bisnis keluarga, Yesus mampu membiayai pekerjaan pelayanannya. Hidup Yesus adalah contoh yang paling baik bahwa Ia bergerak didunia kerja, ditengah masyarakat, bukan berdiam diri terus dalam “gedung”. Yesus belajar suatu ketrampilan supaya Ia bisa bekerja saat dia tumbuh, mencari nafkah untuk keluarga dan memajukan pekerjaan pelayanan-Nya.
Yesus Kristus adalah seorang pelayan sepenuhnya didalam market place. Yesus banyak melibatkan dirinya dalam berbagai aktivitas dipasar, dipingir laut, dibukit dalam rangka menjalankan misi Bapa, sekalipun Yesus tidak membawa label diri sebagai seorang penginjil, pendeta ataupun full timer di Bait Allah. Banyak diantara orang Kristen memandang bahwa Yesus adalah Hamba Tuhan full timer, pada hal jika kita menyimak injil Matius, ia menyebutkan bahwa Yesus disebut sebagai anak tukang kayu. Markus menggunakan kata yang sama untuk menjelaskan keluarga dari Yesus Kristus adalah keluarga tukang kayu.
Ed Silvoso menegaskan dalam bukunya, bahwa Yesus bukanlah seorang biarawan yang tinggal didalam sinagoga terus menerus. Yesus adalah seorang pengelola yang baik. Yesus hidup dan ada ditengah-tengah market place. Ia bergaul akrab dengan orang-orang didunia kerja. Beberapa bukti bahwa Dia akrab dengan dunia kerja adalah berbagai istilah dalam kehidupan dunia kerja seperti 1. Kontruksi (Mat. 7:24-27) 2. Pembuatan anggur (Luk. 5:37-8) 3. Petani (Mar. 4:2-20) 4. Pencarian harta karun (Mat.
13:44) 5. Peternakan (Mat. 18:12-14) 6. Management dan tenaga kerja (Mat. 20:1-16)
7. Bisnis keluarga (Mat. 21:18-31) 8.Hasil Panen (Mark. 13:27-32)
3. Yesus memuridkan orang-orang didalam market place
Murid yang pertama sekali didatangi Tuhan Yesus adalah dari kaum nelayan yaitu Simon, Andreas, Yakobus. ( Mat 4:21-22). Padahal Yesus adalah tukang kayu. Dia
sudah memberikan contoh model untuk “cross-market”, yaitu tidak asik dan hanya au tahu didalam industri sendiri saja. Yesus menjangkau ke berbagai domain dan bidang industri yang sangat beragam. Yesus juga memanggil Matius dari bidang perpajakan (Mat. 9:9). Natanael dari bisnis pertanian pada saat ia sedang berada diatas pohon. (Yoh. 1:48).
Disini kita belajar bahwa para murid Yesus, tidak ada seorangpun berlatar belakang pendeta, sarjana teologi, atau pekerja full time gereja. Apa tujuannya? Yesus mau menjangkau dunia, Dia ingin memperluas Kerajaan Allah diseluruh bumi, bukan tempat yang dibatasi oleh orang-orang agamawi dalam gedung. Murid-murid Yesus hidup dan beraktivitas diluar gedung, bukan tinggal didalam sinagoge. Penginjilan dan memuridkan adalah gaya hidup Yesus ditengah-tengah masyarakat. Ini bukan sebuah program gereja
4. Kita semua diberi kuasa membawa pengaruh Kerajaan Allah di market place
Pekerjaan kita adalah anugerah dari Tuhan . Sadari bahwa pekerjaan kita adalah anugerah dari Tuhan, apa pun jenis pekerjaan itu. Idealnya kita ingin bekerja di lingkungan yang kita sukai dan senang bekerja, tetapi sayangnya tidak selalu demikian. Namun apapun sumber daya yang kita miliki, Tuhan menempatkan kita disuatu tempat, baik kita suka atau tidak suka, dengan suatu tujuan yang jelas, yaitu memaksimalkan sumber daya yang kita miliki untuk mempengaruhi lingkungan dengan sinar Kerajaan Allah. Ed Silvoso membagikan langkah-langkah yang harus diambil untuk menggunakan pengaruh kita serta menemukan tempat kita di market place guna membawa perubahan dan menjadi berkat di lingkungan.
a. Bergabung dalam sistem ( Join The System ) . Sistem korporat dunia sangat menindas dan dirancang untuk mengontrol orang-orang didalamnya serta banyak yang tidak alkitabiah. Dunia bisnis banyak dipenuhi berbagai praktek kotor, melanggar etika yang diajarkan alkitab, penuh intrik dan politik untuk menjadi semakin kaya, menggunakan berbagai cara untuk mendapatkakn keuntungan pribadi, serta berbagai tekanan yang membuat depresi. Kondisi ini seperti hukum rimba dimana yang kuat akan menguasai dan mengalahkan yang lemah. Ed Silvoso menyarankan, masuklah ke dalam “hukum rimba” yang penuh kegelapan ini. Dan pakailah “pengaruh” yang Tuhan anugerahkan sebagai pembawa obor terang Kerajaan Allah
b. “Rangkulah” sistem yang ada ( Embrace The System ) . Seperti kisah Yusuf yang Tuhan bawa kedalam situasi yang tidak menyenangkan, penuh ketidak adilan dan banyak penganiayaan yang dialami Yusuf. Tuhan memang sengaja membawa Yusuf kedalam situasi seperti itu, terlibat didalam “sistem dunia” yang berlangsung dan jangan lari. Hadapi kondisi lingkungan kerja yang penuh dengan suap, ke otoriteran atasan, ketidak adilan sistem upah, lingkungan kerja yang banyak “office-politik”, sistem pemerintahan yang korup atau banyak persaingan yang tidak sehat. Tuhan ingin kita tidak lari dari situasi ini, karena Dia punya rencana besar dalam misi market place kita
c. Bawa Kerajaan Allah kedalam pekerjaan Anda ( Improve The system
) . Kerajaan Allah bersemayam di dalam hati kita. Kita adalah bait Allah tempat Dia bermukim. Saat Anda kita mengerjakan apa yang telah Tuhan taruh di hati biarkan hati Tuhan yang mengalir dalam segala hal yang kita lakukan. Tuhan ingin membawa pengaruh Kerajaan Allah ditengah-tengah sistem yang rusak dan kacau. Disinilah peran anak-anak Tuhan didalam ladang misi yang sesungguhnya . Mempraktekan sikap integritas dalam profesi maupun bisnis, memperlakukan pelanggan dan karyawan dengan benar, taat pada aturan pemerintah, tidak tergoda untuk korup, perbaiki budaya kerja yang tidak alkitabiah, kesempatan memimpin karyawan dengan budaya Kerajaan Allah dll. Tindakan tersebut adalah bentuk pelayanan yang akan membuat orang lain melihat Yesus di dalam Anda. Ini adalah pelayanan di market place. Berbeda sekali dengan paradigma pelayanan “gedung gereja” yang seolah-olah kita berhadapan sesame Kristen yang keliatan “baik-baik” dan rohani. Kita banyak bermain perilaku “agamawi”, namun diluar gedung gereja, perilaku kita tidak berbeda dengan kebanyakan orang yang belum terima Yesus. Misi Tuhan atas hidup kita di market place adalah membawa pengaruh Kerajaan Allah dan perbaiki sistem kerja dan sistem dunia yang kacau
d. Mendatangkan Kerajaan Allah ditengah-tengah pekerjaan Anda ( Bringing the Kingdom to Your Job)
Hidup sebagai garam dan terang ditengah-tengah market place. Selalu menjadi berkat bagi orang-orang yang telah Allah tempatkan dalam lingkungan pengaruh kita. Kehendak Tuhan adalah bagaimana kita bisa membuat orang lain menjadi lebih sukses, lebih untung, lebih berkembang dan lebih sejahtera. Seperti
perjalanan kehidupan Yusuf, banyak situasi kehidupan kita yang tidak masuk akal jika dilihat secara terpisah kecuali dari rencana akhir Tuhan yang luar biasa dan heran dalam hidup. Tuhan sedang bekerja dalam kita sekarang untuk membawa perubahan sekitar.
5. Tidak ada dikotomi pelayanan dengan dunia kerja
Allah tidak memisahkan antara dunia kerja dan aktivitas di masyarakta dengan pelayanan. Kitab Kejadian Kej. 1:28 sudah sangat jelas dituliskan bahwa setiap kita diberi mandat untuk mengelola dan melipat gandakan berbagai sumber daya yang dipercayakan. Semua orang harus mengelola apapun yang TUhan percayakan sebagai sebuah pelayanan. Namun iblis berusaha membangun kerajaannya dengan merusak paradigma yang telah Allah tetapkan, dengan membeda-bedakan kehidupan pelayanan misi Allah dengan dunia kerja dan kehidupan dimasyarakat. Aktivitas pelayanan gereja hanya terjadi didalam gedung gereja. Pemahaman gereja sudah mengalami penyimpangan dari persepsi alkitabiah.
Allah menghendaki kebangunan rohani tidak sebatas pada tempat yang dibatasi yang bernama gedung gereja. Kebangunan rohani dan pertobatan hati harus dikerjakan dalam setiap bidang pekerjaan dan seluruh aspek kehidupan manusia. Bersifat universal dan tidak ada sekat. Dan yang melakukan bukanlah orang-orang yang memiliki label sebagai pendeta atau penginjil semata, tetapi kita semua sebagai pelaku bisnis, guru, dosen, penari, olah ragawan atau politikus, semua terlibat didalam pekerjaan Allah yang dilakukan setiap hari. Bukan hanya saat ibadah minggu saja. Bekerjalah didunia bidang masing-masing adalah pelayanan yang nyata yang membawa perubahan atmosfir dan penjangkauan jiwa-jiwa bagi Kristus.
6. Kita semua adalah penggerak pelayanan dalam market place
Beberapa tokoh alkitab yang bisa kita pelajari sebagai penggerak pelayanan dalam masyarakat dan dunia usaha, misalnya 1. Lidya, seorang pengusaha penjual kain ungu yang merupakan orang yang kaya dan memiliki rumah di Filipi dan di Tiatira dan menjadi petobat pertama dari Eropa. 2. Dorkas seorang perancang yang telah banyak memberikan hasil karya dalam dunia busana ( Kis. 9:36 ) 3. Akwila dan Priskila yang memiliki bisnis pembuat kemah (Kis. 18:3) 4. Sida-sida Etiopia yang dikenal sebagai seorang kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu Etiopia. 5. Erastus bendahara Negeri (Rom. 16:23) dimana melalui pelayanannya Theofilus seorang pejabat pemerintahan dimenangkan. Mereka semua ini adalah tokoh-tokoh yang tidak berasal
dari sinagoga. Mereka adalah orang-orang awam dimasyarakat dan bukan tokoh agama
C. Kesimpulan
Tuhan adalah Allah yang menciptakan alam semesta beserta segala isinya serta Tuhan yang sama yang menciptakan manusia yang sudah diberi mandat dalam mengelola dan melipat gandakan sumber daya yang dipercayakan kepada kita melalui profesi dan domain masing-masing. Tuhan memberikan kita anugerah dalam bentuk talenta dan kemampuan untuk bisa menjalankan misi Bapa dimuka bumi ini. Tuhan melalui Roh Kudus menolong kita untuk bisa menjadi terang dan garam terutama di market, dimana banyak orang yang belum mengenal Kristus. Kita diperintahkan menjadi duta besar Kristus ditengah-tengah masyarakat untuk membawa “obor budaya Kerajaan Allah” ditengah-tengah huta rimba kerajaan gelap di market place.
Tuhan memerintakan kita semua pergi untuk menjadi pusat solusi untuk dunia. Tuhan tidak menciptakan orang Kristen yang agamawi yang hanya fokus didalam gedung gereja, asik dengan berbagai program gereja, hanya fokus mengatasi berbagai permasalahan orang Kristen yang tidak mau bertumbuh atau hanya fokus jalankan ritual agamawi saja. Tuhan merancang dan merencanakan kita semua untuk “angkat kai” dan melangkah ke “dunia” untuk menunjukkan kasih dan kebaikan-Nya kepada seluruh orang di market place dan Dia memanggil kita untuk memainkan peran penting dalam rencana itu.
Tuhan mau memakai profesi kita untuk mempengaruhi dunia, untuk mewarnai dunia dan untuk menggerakan dunia menuju kepada gaya hidup Kerajaan Allah. Kita semua akan dipakai sebagai duta besar Kerajaan Allah untuk membawa transformasi ditengah-tengah market place yang penuh “kegelapan”. Untuk melakukan itu semua, Tuhan sudah mengurapi , bukan akan mengurapi, kita semua untuk melakukan misi Allah tersebut.
Seluruh pendeta, pekerja gereja penuh waktu dan jemaat gereja perlu rhema dengan isi buku Anointing for Business ini. Gereja perlu memperlengkapi dan membangun jemaat nya dengan paradigma yang benar tentang panggilan orang Kristen ditengah market place, Gereja perlu melatih dan mengutus para jemaatnya untuk fokus menjangkau dan bertumbuh ditengah tengah market place. Bukan hanya asik dengan berbagai program internal gereja yang dikonsumsi untuk orang-orang dalam gedung gereja itu saja. Seluruh jemaat gereja perlu didorong dan digerakan melalui contoh model para pendetanya sebagai motor. Bukan hanya berkotbah atau inner healing orang yang itu
itu saja. Gereja harus menjadi pusat solusi sebagaimana dikatakan oleh Yesaya dalam Yes 2 : 2- 5
Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir : gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung i dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: “Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran o dan firman TUHAN dari Yerusalem
Dari gereja akan terpancar cahaya Kerajaan Allah yang menerangi lingkungan sekelilingnya. Jemaat Tuhan akan menjadi mercu suara bagi para karyawan, atasan, rekan kerja, pelanggan, supplier, masyarakat dan pemerintah. Gereja adalah gunung tempat rumah Tuhan yang bergerak ditengah-tengah masyarakat dan membawa pembaruan dalam tatanan kehidupan masyarakat. Jemaat Tuhan akan menjadi terang dan garam ditengah masyarakat
Daftar Pustaka
Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2017
Ed Silvoso, Anointed for Bisness.