VISI  KEPEMIMPINAN

245 views

VISI  KEPEMIMPINAN

Ditulis Oleh :

Raymond Poltak,M.Th-Dosen Prodi Teologi STT Lets Bekasi

 

Visi itu sebuah wahyu!. Kita harus mendapakan suatu pewahyuan ilahi dulu agar memiliki visi. Visi itu datang dari Allah dan datangnya diwahyukan. Beberapa orang mengatakan visi itu sama dengan cita-cita atau impian. Pengertian ini tidak salah, hanya saja setelah kamu mendapat pewahyuan dulu dari Allah.

 Sebenarnya mendapat pewahyuan ilahi (devine revelation) adalah suatu yang normal. Jika kamu hidup bergaul dengan Tuhan, bukankah terjadi hubungan yang timbal balik atau komunikasi dua arah? Bukankah terjalin suatu komunikasi yang wajar layaknya hubungan persahabatan? Bukankah demikian seharusnya? Jika kamu bersekutu dengan Allah, tentulah Allah menyatakan sesuatu kepada kamu. Sebab Allah kita bukan Allah yang mati dan bisu, sehingga Dia tidak bisa berbicara kepada manusia. Masalahnya, Dia tidak berbicara pada sembarangan orang hanya kepada orang yang dikenan-Nya. Jika kamu mendapat suatu pewahyuan ilahi, itu berarti Allah berkenan pada kamu. 

Apa yang paling penting yang diberitahukan Allah pada manusia? Jawabannya adalah Visi. Visi adalah suatu pewahyuan dari Allah-sebuah penglihatan tentang bagaimana dan siapa diri kita di masa depan. Visi berasal dari Allah. Visi adalah gambaran penggenapan seluruh rencana Allah dalam kehidupan kita. Allah mau berkerja di dalam kita dan bergerak melalui kita. Tanpa Allah kita ga bisa jadi berkat, tanpa kita Allah tidak mau bekerja. Allah mencari seseorang untuk dijadikan saluran berkat-Nya.

Visi juga  merupakan arah perjalanan hidup kita. Jika sebuah kapal layar tidak memiliki arah, maka kapal terebut akan berlayar kemana arah angin bertiup. Orang yang memilliki visi tahu kemana ia pergi dan tahu dimana posisinya saat ini. Orang yang tidak punya visi, tidak memiliki tujuan yang pasti. Itulah sebabnya dikatakan dalam firman Tuhan bahwa orang yang tidak punya visi akan menjadi liar.

            “Bila tidak ada wahyu (visi), menjadi liarlah rakyat…”(Amsal 29:18). Bahkan dalam terjemahan Inggris (King James Version) dikatakan bahwa mereka yang tidak memiliki visi akan binasa (perish). “Where there is no vision, the people perish: (Proverbs 29:28, KJV)  

Visi mirip membangun sebuah bangunan. Dalam membangun sebuah bangunan, yang harus ada pertama kali adalah cetak biru (Blue Print) dari bangunan itu. Blue Print  ini merupakan gambar detail dari bangunan yang menjadi dasar dalam pendirian bangunan. Blue Print dibuat oleh seorang arsitek. Seorang yang memiliki visi ibarat seorang arsitek. Ia menggambarkan apa yang ia lihat dalam rencana Tuhan lalu berupaya untuk mewujudkannya.

Orang yang memiliki visi adalah orang yang punya tujuan yang jelas, sama seperti yang dikatakan oleh Paulus, “Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan “(I Kor 9:26). Itu juga berarti bahwa setiap orang yang tidak mendapat tuntunan Tuhan, akan menjadi tidak terarah hidupnya. Tidak punya satu tujuan yang jelas. Mereka akan mengambil suatu tindakan berdasarkan apa yang mereka pandang baik. Segala tindakan mereka hanya berdasarkan pertimbangan manusia belaka.

 “Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.” (Hakim-hakim 17:6)

Visi inilah yang memiliki kuasa untuk mengguncangkan dunia. Kita mungkin orang yang tulus mengasihi Allah, tetapi tanpa sebuah visi kita tidak akan menjadi berkat. Jika kehadiran kita di bumi ini tidak memiliki suatu tujuan yang berhubungan dengan kerajaan Allah, kita akan binasa.

Banyak pemimpin mengaku memiliki visi, tapi sebenarnya tidak. Satu-satunya cara mengetahui orang yang mempunyai visi adalah dia hidup sesuai visinya dan terus bergerak ke arah penggenapan visi itu. Orang yang punya visi bergerak maju. Mengalami perubahan positif. Membawa pengaruh. Mereka tahu apa yang harus dilakukan. Orang yang memiliki visi memiliki hati dan jiwa yang berbeda. Mereka berpikir dan bertindak selaras dengan visi mereka. Mereka tidak terpengaruh trend sesaat. Orang yang memiliki visi Allah selalu berpikir di atas orang rata-rata. Mereka tidak memiliki mental mediokritas (biasa-biasa). Mereka fokus. Mereka terbakar. Mereka mempersiapkan diri. Melatih dan mengembangkan kapasitas mereka dalam Tuhan. Intinya bahwa mereka mengalami progress. Mereka tekun memperjuangkan visi itu sampai mati. Itulah sebabnya Martin Luther King Jr. berkata, “Seseorang harus mempunyai sesuatu yang harus diperjuangkannya sampai mati, jika tidak ia tidak patut hidup.”

 

Daftar Pustaka

Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2017

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!