Kingdom Driven Teacher
(Suatu Panduan Praktis Guru adalah sebagai Panggilan Allah dan Profesi)
Oleh:
Obden Sumero Odoh
STT LETS
Pendahuluan
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar. Untuk memperlengkapi orang orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristes. Efesus 4:11-12
Alkitab adalah tolak ukur bagi Gereja dalam menjalankan tugas pendidikan dan pengajaran baik dilingkungan Jemaat atau sekolah formal. Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sangatlah menekankan pentingnya pendidikan dan pengajaran dan hal itu haruslah menjadi acuan bagi pendidikan saat ini. Guru adalah salah satu unsur penting yang harus ada dalam pendidikan. Hal ini karena guru adalah salah satu tumpuan bagi gereja, dan negara dalam hal pendidikan. Dengan adanya guru yang profesional dan berkualitas maka akan mencetak anak didik yang berkualitas. Pengertian guru secara umum: Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini di sekolah formal, mulai pendidikan dasar, sampai menengah. Pengertian guru secara khusus: Menurut orang India, Cina, Mesir dan Israel mereka percaya bahwa guru merupakan seorang Imam atau Nabi. Oleh sebab itu, seorang guru sangat dihormati dan terkenal di masyarakat serta menganggap guru sebagai pembimbing untuk mendapat keselamatan dan di hormati bahkan lebih dari orang tua mereka.
- Guru di Indonesia
Secara formal, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal berstatus sarjana, dan telah memiliki ketetapan hukum yang sah sebagai guru berdasarkan undang-undang guru dan dosen yang berlaku di Indonesia. Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan guru adalah sebagai berikut.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Sementara itu, standard kompetensi guru tertuang dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang meliputi: kompetensi. pedagogik, kompetensi kepribadian, profesional dan kompetensi sosial.
Kompetensi Pedagogik : Kompetensi ini menyangkut kemampuan seorang guru dalam memahami karakteristik atau kemampuan yang dimiliki oleh murid melalui berbagai cara. Cara yang utama yaitu dengan memahami murid melalui perkembangan kognitif murid, merancang pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil belajar sekaligus pengembangan murid.
Kompetensi Kepribadian : Kompetensi kepribadian ini adalah salah satu kemampuan personal yang harus dimiliki oleh guru profesional dengan cara mencerminkan kepribadian yang baik pada diri sendiri, bersikap bijaksana serta arif, bersikap dewasa dan berwibawa serta mempunyai akhlak mulia untuk menjadi sauri teladan yang baik.
Kompetensi Profesional : Kompetensi profesional adalah salah satu unsur yang harus dimiliki oleh guru yaitu dengan cara menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
Kompetensi Sosial : Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik melalui cara yang baik dalam berkomunikasi dengan murid dan seluruh tenaga kependidikan atau juga dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
- Kompetensi Guru Pendidikan Agama Kristen
Kompetensi Spritual. Kompetensi Spritual adalah salah satu unsur penting yang dimiliki semua pendidik Kristen secara khusus guru Pendidikan Agama Kristen yaitu memiliki hubungan/persekutuan pribadi yang baik dan erat dengan Tuhan, meneladani karakter Yesus sebagai guru Agung, mengusai mata pelajaran secara mendalam dan koprehensip dan aktif terlibat dalam pelayanan gerejawi.
- Pola Ajar Guru PAK dengan Penyesuaian Perkembangan Anak
NO | USIA | PERKEMBANGAN ANAK | Pola dan Metode Ajar |
1 | <3 thn | Tidak tahan lama, cerita tidak lebih dari 5 menit | -Sarana audiovisual
-Pelajaran yang kongkrit, bisa dipegang |
2 | 3-5 thn | Susah untuk tenang, cerita hanya 5-8 menit | -Melipat, menggunting, menempel
-Gerak lagu -Gerakan aktif lompat, tari -Ilustrasi cerita dengan Fabel |
3 | 6-8 thn | -Permaianan kelompok, kerjasama
-Hapal ayat -Kesaksian -Fantasi, dongeng |
|
4 | 9-12 thn | Suka berkelompok, penuh daya kreatif, keingin tahuan tinggi | -Mengaktifkan hobi/kebiasaan positif
-Pujian yang tepat |
- Jenis Metode Mengajar dan Hasilnya.
NO | METODE MENGAJAR | MENGINGAT KEMBALI DALAM 3 JAM | MENGINGAT KEMBALI DALAM 3 HARI |
1 | Bercerita | 70% | 10% |
2 | Menunjukkan saja | 72% | 20% |
3 | Bercerita & menunjukkan | 85% | 60% |
Penutup
Guru yang berhasil adalah Guru yang semakin mengenal Tuhan, meiliki karakter Kristus dan menjadikan profesinya sebagai pangilan Tuhan dalam hidupnya. Dalam pengajaran Yesus Alkitab menguraikan gaya dan cara mengajar Yesus, yaitu sebagai Nabi, Imam dan Raja.
- Yesus Mengajar sebagai Nabi. Pernyataan dan Nubuatan yang diajarkan oleh Yesus lebih lengkap, lebih besar, dan lebih kompleks daripada semua pengajaran yang diberikan oleh orang-orang yang dijadikan nabi oleh Tuhan Allah. Perlu diketahui banyak pengajaran Yesus dalam nubuatan ini yang memiliki unsur rahasia dan sebagai manusia hanya kerendahan hati dan iman yang tertuju pada Tuhan yang dapat menantikan datangnya akhir zaman.
- Yesus Mengajar Sebagai Imam. Yesus menggenapi defenisi utama sebagai Imam yaitu seorang laki-laki yang patut diangkat untuk bertindak bagi orang lain dalam perkara-perkara yang berkenan dengan Allah. Sebagai Imam Yesus menggenapi lima tuntutan yang diperlukan dari keimananNya yaitu : Yesus layak bagi jabatan itu seperti tertulis pada Ibrani 1:3 yang berbunyi “Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firmanNya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk disebelah kanan Yang Mahabesar ditempat yang tinggi”
- Yesus Mengajar Sebagai Raja. Ketika Yesus datang, Ia menggenapi tuntutan dari Raja yang dibuatkan dalam Perjanjian Lama walaupun secara penggenapan akan dilakukan kepenuhannya dalam pengajaranNya sebagai Raja dalam kedatanganNya yang kedua kali kelak. Yohanes 19.15 mencatat bahwa penolakan terhadap pengajaran Kristus sebagai Raja oleh bangsa-bangsa Israel berakibat ditundanya kerajaan seribu itu tetapi tidak dapat mengubah kepastian dari penggenapan lengkap dari pekerjaanNya sebagai seorang raja dan tidak mengubah fakta bahwa didalam pribadiNya Yesus adalah Raja Israel. Secara keseluruhan ketiga cara pengajaran Yesus sebagai Nabi, Imam dan Raja dapat dipahami sebagai cara untuk mengkomunikasikan keinginan Allah kepada manusia. PengajaranNya sebagai Imam berhubungan dengan pelayananNya sebagai Juruselamat dan Pengantara : pegajaranNya sebagai Raja adalah mengingat hakNya untuk memerintah atas Israel dan atas seluruh bumi.
Referensi
Alktab. (2012). Lembaga Alkitab Indonesia. Jakarta.
Manullang Rachmat. (2017). Pendidikan Kerajaan Allah. Yogyakarta: Yayasan Andi.
Nainggolan JM. Guru sebagai Panggilan dan Profesi. Bandung
Jhon dan Hassan. (2014). Kamus Inggris-Indonesia. Jakrta: Gramedia Utama.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.