PERANANAN PENDIDIKAN KRISTEN DALAM MEMBANGUN GENERASI EMAS

328 views

PERANANAN PENDIDIKAN KRISTEN DALAM MEMBANGUN GENERASI EMAS

Oleh: Obden Sumero Odoh S.Th. M.Pd.K

Kaprodi S.PAK STT LETS Bekasi

 

PENDAHULUAN

Pendidikan memiliki peranan sangat penting dalam membangun generasi emas dan kemajuan suatu Bangsa. Keberhasilan penddikan sangat dipengaruhi oleh seorang guru yang bermutu. Dibutuhkan sinergitas yang terintegrasi antar pemerintah sebagai pemnagku kepentingan, lembaga sekolah dan guru dalam menjalankan proses pendidikan.

Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan.

Pengertian Pendidikan Kristen adalah merupakan upaya Ilahi dan manusiawi yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, untuk mentransmisikan pengetahuan, nilai- nilai, sikap- sikap dan ketrampilan-ketrampilan dan tingkah laku yang konsisten dengan iman

Pengertian Guru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 377) adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Dengan demikian, orang- orang yang profesinya mengajar disebut guru. Baik itu guru di sekolah maupun ditempat lain. Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Pengertian Generasi Emas adalah generasi masa depan sebagai sumber daya manusia (SDM) yang perlu mendapat perhatian serius dalam era globalisasi saat ini karena generasi emas mempunyai peran yang sangat strategis dalam mensukseskan pembangunan nasional.

PEMBAHASAN

Dalam Kitab Perjanjian Lama memberikan suatu variasi yang luas tentang konteks historis dan komunal untuk mengeksplorasi hakikat dari belajar mengajar dalam komunitas orang Israel. Karya tulis dari seorang pendidik Amerika Latin bernama Matías Preiswerk sangat membantu kita dalam mengidentifikasi berbagai agen pendidikan, yang terdiri dari para nabi, imam, dan orang Lewi, orang bijak, ahli Taurat, dan para rabi, termasuk juga umat Israel sebagai suatu bangsa. Setiap agen pendidik ini mempu nyai tujuan, konten, metode dan ekspresi institusional tersendiri, seperti yang terangkum di bawah ini.

A. Jenis-Jenis Pendidikan Kristen Dalam Perjanjian Lama

  1. Pendidikan Kristen pada zaman Bangsa Israel.

Tujuan pendidikan adalah Pembebasan, yang isinya peristiwa. sejarah, metode yang dipakai memori, budaya populer, lembaga yang dipakai Bangsa itu sendiri dan komunitas.

  1. Pendidikan Zaman Nabi

Tujuannya pendidikan zaman Nabi adalah merealisasikan pembebasan, isinya pendidikan cara pandang sejarah yang antisipatif, metode Firman dan tindakan simbolis, lembaganya adalah Sekolah Para Nabi.

  1. Pendidikan Zaman Imam

Tujuannya pendidikan zaman Imam adalah meneruskan tradisi, isinya praktek agama dan hukum-hukum, metodenya Taurat, perayaan dan penerapan  lembaganya Bait Allah.

  1. Pendidikan Zaman Orang Bijak

Tujuannya pendidikan zaman orang bijak adalah orientasi kepada kehidupan yang lebih baik. Isinya nasihat bagi kehidupan sehari-hari, metodenya hikmat populer, lembaganya lingkungan Istana

  1. Pendidikan Kristen Zaman Ahli Taurat, Guru, Rabi, Doktor Taurat

Tujuan pendidikan pada zaman ahli taurat adalah menafsirkan kitab suci seperti tertulis dalam kitab Ezra 7 ayat 6-10. Isinya tafsiran tafsiran Teologis, metode pengajaran lembaganya Sinagoge.

B. Peranan Guru Kristen.

Seorang guru Kristen memiliki memiliki peranan penting dalam melaksanakan pendidikan. Guru Kristen yang sudah lahir baru merupakan syrata dalam mendidik anak agar dapat merefleksikan sumber kebenaran Allah kepada murid-muridnya. Guru bukan sekadar perpanjangan tangan orangtua karena jabatan guru berkaitan dengan mandat alkitabiah (Ef. 4:11). Menjadi guru adalah karena bakat dan panggilan. Oleh karena itu, sekolah harus distrukturisasi dalam pola yang memungkinkan mengembangkan talenta para guru dengan cara memuliakan mandat Tuhan. Harro Van Brummelen menggunakan metafora mengenai seorang guru yang adalah artis, fasilitator, pencerita, pelayan, pendeta, dan pemandu. Metafora ini dipakai untuk melukiskan gambaran tugas berganda seorang guru Kristen. Oleh karena itu, seorang guru terpanggil sebagai pilihan hidup yang suci dan bertanggung jawab yang memimpin siswa, membantu siswa, dan mengembangkan worldview kristiani dalam diri anak. Kata kuncinya, pendidik Kristen haruslah membangun worldview kristiani dalam diri sendiri terlebih dahulu sebelum worldview ini “ditularkan kepada siswa. Pendidik Kristen harus lahir haru terlebih dahulu sebelum menjadi terang dan garam bagi para muridnya. Menurut Ellen Lowrie Black, seorang guru harus dapat menjadi teladan dalam hal spiritual leader, biblical role model, reflection of Christ, academic leader dan mentor”

  1. Spiritual leader, para pendidik adalah pemimpin iman yang setiap hari memengaruhi perkembangan pertumbuhan dan pembentukan iman para muridnya. Para pendidik sangat berperan memberikan pengaruh kepada muridnya sebagai fondasi iman mereka. Pendidik Kristen harus menyadan adanya dimensi iman dari pekerjaan mereka, yaitu sebuah pelayanan dengan implikasi kekal. Allah telah menciptakan dan memperlengkapi murid dengan cara unik. Para pendidik dalam penyertaan Tuhan yang sunguh-sungguh melayani akan memberikan pengalaman dan kesempatan bertumbuh bagi murid-muridnya.
  2. Biblical role model (Tit. 2:7). Guru adalah model peran Alkitab karena panggilan menjadi pendidik Kristen hukan hasil dari pilihan dan perenungan Timotius diingatkan oleh Paulus agar melanjutkan hal-hal yang telah diajarkan pendahulunya. Tokoh yang dimaksudkan adalah pendidiknya (2 Tim. 3:14) yaitu ibunya dan neneknya sendiri. la didesak untuk mengikuti teladan dari para mentor imannya. Keteladanan dalam pemikiran jika diungkapkan dalam Filipi 4:8-9 ditanamkan tidak hanya dalam sikap dan tingkah laku, tetapi juga pemikiran yang terkait dengan buah-buah Roh.
  3. Reflection of Christ, pendidik sekolah Kristen harus terus-menerus berkembang dalam pemahaman tentang muridnya dan hal-hal yang memengaruhi kehidupan murid. Pertumbuhan seperti ini membutuhkan doa dan pemahaman. Para pendidik harus berkarakter gembala yang baik yang mengenal domba-dombanya Model Kristus harus tercermin dalam memberikan pengertian dan pemahaman kepada orang-orang yang mengikuti-Nya. Guru-guru dapat menyesuaikan strategi-strategi pendidikan-Nya dengan pemahaman dan kebutuhan anak anak.
  4. Academic leader, komitmen akademik tidak dibuat berdasarkan aspek spritual tetapi pelayanan iman dari para pendidik Kristen menuntut mereka untuk teguh dalam komitmen akademis mereka, komitmen untuk terus relajar (life long learning), dan terus menggali firman Tuhan. Pembelajaran dan pertumbuhan kognitif yang giat dilakukan oleh sekolah Kristen adalah cerminan iman.

KESIMPULAN

      Dalam mewujudkan pembangunan generasi emas dibangsa Indonesia, membutuhkan peranan semua pihak, termasuk umat Kristiani melalui lembaga pendidikan Kristen, baik mulai tingkat PAUD sampai Pendidikan Tinggi. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!