Kasih yang Membawa Perubahan
Oleh
Tenny Cristina Malelak
Sekolah Tinggi Teologi Immanuel Nusantara
“karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar tetapi nati kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri kenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang palig besar diantaranya ialah kasih”
(1 Korintus 13:12-13)
Kasih, kasih dan kasih…. dalam kehidupan seorang Kristen selalu disinggung mengenai kasih sehingga kasih itu melekat pada diri orang percaya bahkan menjadi identitas dari orang percaya itu sendiri. Ada beberapa pengertian tentang kasih itu sendiri:
- Menurut KBBI “Kasih” ialah perasaan sayang, cinta, suka kepada seseorang.
- Kasih adalah perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia, perasaan ini akan timbul apabila manusia tersebut mempunyai rasa memiliki dan menyayangi.
- Kasih juga bisa dikatakan hubungan keterkaitan antara manusia tersebut dengan sesuatu.
Kasih dari bahasa Yunani itu sendiri terdiri dari 4 jenis yaitu, kasih Agape, Phileo, Eros dan Storge dari keempat ini yang kita bahas adalah kasih agape yaitu kasih tidak bersyarat seperti kasih Tuhan kepada manusia. Dalam surat ini Rasul Paulus menyisipkan hal kasih sebab banyakya karunia roh yang terdapat dalam jemaat Korintus.
Kebanyakan orang mengartikan kasih sebagai sebuah perasaan cinta dan sayang, namun yang sesungguhnya kasih bukan hanya berhubungan dengan perasaan dan tidak selalu berhubungan dengan perasaan. Namun kasih sebenarnya lebih bersifat keputusan yang dinyatakan dengan tindakan.
Rasul Paulus memberi gambaran seperti saat kita melihat dalam cermin (pada masa itu cermin terbuat dari logam yang di haluskan) suatu gambaran yang samar-samar dalam hal ini ia ingin menunjuk kepada manusia yang sering kali berpikir bahwa dirinya terbatas untuk mengasihi yang disebabkan oleh dosa yang mendorong manusia untuk mementingkan ego nya sendiri. Tetapi pada saatnya nanti ‘kita akan melihat muka dengan muka’ yang berarti hubungan intim antara manusia dengan Tuhan, dimana pada saat itu semua yang tersamarkan telah menjadi jelas, dosa tidak lagi seolah membatasi manusia untuk mengasihi Allah dan sesamanya.
Kasih bukan hanya sekedar perasaan namun kasih merupakan suatu tindakan yang nyata bukan mengada-ada ataupun diada-adakan. Seperti hal nya orang yang jatuh cinta bila ia tidak bertindak untuk menyatakan cinta nya maka itu hanya akan menjadi sebatas perasaan yang tidak terwujud. Kasih bukan hanya sekedar perasaan tetapi kasih yang sesungguhnya harus membawa perubahan baik kepada diri sendiri maupun kepda orang lain, maka untuk itu kita harus:
- Mengubah pola pikir yang membuat kita terbatas dalam hal mengasihi Tuhan dan sesama.
- Mengambil keputusan untuk mengasihi dengan sungguh.
- Terus membangun hubungan intim dengan Tuhan sebab Allah adalah kasih.
Kasih bukan hanya berbicara tentang hal yang manis dengan saling memuji, memberi ataupun rela berkorban tetapi kasih juga berbicara mengenai teguran, nasihat dan didikan. Karna pada akhirnya apa yang kita imani akan Nampak dan pengharapan itu akan terpenuhi tapi kasih akan tinggal tetap sampai selama-lamanya.
“Setiap orang memang tidak bisa memilih dimana, oleh siapa dan dari bangsa apa ia dilahirkan, namun setiap orang bisa memilih untuk mengasihi atau membenci.”
Referensi:
Alkitab. (1974). 1 Korintus 13:12-13. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.
KBBI. (2005). Pengertian Kasih. Jakarta: Balai Pustaka.
Desi, S. (2016). Menanamkan nilai-nilai membangun karakter Kristus sejak usia muda. Yogyakarta: Penerbit ANDI.