Keterampilan sebagai modal hidup untuk mengembangkan manusia Rohani
Oleh:
Selviana
Fakultas Psikologi UPI YAI / STT LETS
Pendahuluan
Setiap orang diciptakan Tuhan dengan keunikan masing-masing. Sebagaimana Firman Tuhan mengatakan bahwa manusia adalah berharga dan mulia dimata Tuhan (Yes 43 : 4), oleh karena itu Tuhan melengkapi manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya beserta juga ketrampilan-ketrampilan tertentu baik yang merupakan karunia dari Tuhan maupun yang kita latih dalam diri kita. Dalam sebuah penelitian, Selviana (2011) mendefinisikan bahwa human capital skills adalah ketrampilan-ketrampilan yang dimiliki seseorang yang dijadikan modal untuk mengembangkan diri lebih lanjut. Ketrampilan-ketrampilan ini bersifat hidden curriculum (kurikulum tersembunyi) artinya ketrampilan yang diperoleh, tidak dinilai oleh siapapun dan merupakan akibat sampingan dari kurikulum yang ada. Hal ini bisa berarti bahwa ketrampilan-ketrampilan tersebut tidak diperoleh karena seseorang mengikuti kursus atau sekolah tertentu, melainkan hal tersebut sudah terdapat dalam dirinya sebagai karunia dari Tuhan. Dengan ketrampilan-ketrampilan ini, seseorang dapat mengembangkan dirinya dalam kehidupan sehari-hari dan membuatnya menjadi sesorag yang luar biasa dengan kemampuan tertentu yang dimilikinya.
Cote dan Levine (1997: 237) mengungkapkan ada dua jenis dalam human capital skills: pertama adalah soft skills yaitu ketrampilan-ketrampilan individu seperti kepemimpinan, membangun hubungan dengan orang lain, ketrampilan mengatur diri, dan kedua adalah hard skills yaitu ketrampilan-ketrampilan individu seperti bermain musik, berolah raga, ketrampilan komputer dan kuantitatif. Ketrampilan-ketrampilan seperti ini bila terus dikembangkan maka dapat membuat potensi seseorang dapat berkembang dengan maksimal dan menjadi berkat bagi sesamanya. Selanjutnya Cote dan Levine membagi human capital skills ini ke dalam 3 faktor, antara lain:
- Self management skills
Berkaitan dengan ketrampilan seseorang dalam mengembangkan ketrampilan-ketrampilanya untuk mengelola diri serta beradaptasi dengan lingkungan. Contohnya: Memimpin PA/Kelompok tumbuh, ketua event-event, ketrampilan beradaptasi, kreativitas, serta inovasi dalam mengerjakan program-program yang ada dalam pelayanan gereja.
- Self motivation skills
Mengungkap ketrampilan-ketrampilan tertentu yang membuat seseorang bisa memotivasi dirinya untuk terus bertumbuh. Contohnya: Inisiatif untuk terlibat secara aktif untuk pelayanan, punya semangat yang tinggi untuk terus bertumbuh (DOA, SATE (Saat teduh), PA/Kelompok Tumbuh, mau bekerja secara mandiri maupun kelompok, dan mengambil keputusan yang tepat dalam segala hal yang dilakukannya.
- Self technical skills
Berkaitan dengan ketrampilan-ketrampilan yang sifatnya teknis. Contohnya: multimedia, helps, ushers, main musik, olah raga, dan ketrampilan memecahkan masalah.
Dengan ketrampilan-ketrampilan (skills) yang sudah dijelaskam di atas, setiap kita punya potensi yang sangat besar untuk menjadi maksimal sesuai dengan karunia maupun ketrampilan-ketrampilan tertentu yang bisa kita pelajari, tinggal upaya kita untuk terus belajar dan memaksimalkan setiap ketrampilan-ketrampilan itu agar kemuliaan Tuhan semakin nyata di hidup kita. Jadi, selamat belajar. Saya berharap dan berdoa agar kita semua terus bertumbuh, menjadi berkat, dan maksimal dalam seluruh rencana besar Tuhan dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
Kenali potensi anda dan kembangkan agar hidup anda menjadi maksimal.
Referensi:
Alkitab. (1974). Yesaya 43 : 4. Lembaga Alkitab Indonesia : Jakarta.
Cote, J & Levine, C. (1997). Student motivations, learning environments, and human capital acquisition: Toward an integrated paradigm of student development. Journal of College Student Development. 38. 229-242.
Selviana. (2011). Motivasi mengikuti forward generation memprediksi kepemilikan human capital skills melewati lingkungan belajar di GKKD Jakarta. Tesis. Universitas Persada Indonesia YAI.