IMPLEMNTASI KARAKTER PENGUASAAN DIRI

500 views

IMPLEMNTASI KARAKTER PENGUASAAN DIRI

Ditulis Oleh:  

Anita R.Sitio,SP.,M.Pd.K

Kepala Sekolah SDTK Sekolah Tunas Pertiwi Bogor.

 

PENDAHULUAN

Banyak persoalan sering muncul dalam kehidupan manusia dipengaruhi oleh ketidak mampuan seseorang dalam penguasaan  diri. Seperti halnya tawuran antar pelajar, pertikaian antar suku atau masyarakat, mencuri, korupsi, penyalahgunaan obat terlarang dan free sex merupakan contoh perilaku yang timbul karena ketidak mampuan dalam penguasaan diri. Perkembangan penguasaan diri seseorang pada dasarnya sejalan dengan bertambahnya usia. Semakin dewasa diharapkan mempunyai  yang lebih baik dibanding saat remaja dan anak-anak.

 

PEMBAHASAN

Menurut buku Character First, definisi penguasaan diri adalah menolak keinginan saya sendiri dan melakukan apa yang benar. Kata Bijak “Pengendalian diri adalah kekuatan. Pikiran yang tepat adalah penguasaan. Ketenangan adalah kekuatan (James Allen). Ikon karakter penguasaan diri adalah beruang hitam. Walaupun beruang tidak merasa ngantuk, tetapi beruang harus tetap tidur agar mereka berhasil melewati musim dingin yang tidak mudah. Sebelum musim dingin tiba, beruang hitam makan sebanyak 9 kg makanan setiap hari. Ia makan sebanyak itu untuk mempersiapkan dirinya saat tidur yang panjang agar tidak merasa lapar.

Ketika musim dingin tiba, ia harus berhenti makan dan lebih memilih untuk tidur sepanjang musim dingin, yaitu sekitar tiga bulan. Bagi beruang hitam hal itu terjadi secara alami, namun bagi kita perlu penguasaan diri untuk tidur dan tidak makan bahkan tidak minum atau mandi selama tiga bulan. Beruang hitam tidur di sebuah lubang atau gua yang tidak terlalu besar, hanya muat untuk badannya dan anak-anaknya. Anak beruang hitam yang masih kecil tidur di pelukan induknya agar tetap hangat karena diselimuti oleh bulu induknya.

Beruang hitam yang marah bisa menyergap dengan kecepatan 25 mil per jam kalau ada yang mengganggu tidur panjangnya saat musim dingin. Para pemburu datang untuk menangkap beruang saat sedang tidur panjang. Ketika beruang tahu ia akan ditangkap, ia mulai bergerak. Para pemburu pun ketakutan dan lari terbirit-birit. Beruang hampir menangkap 1 orang dari para pemburu. Tetapi tiba-tiba ia berhenti dan tidak bergerak dan lebih memilih kembali ke lubang tempat ia tidur bersama anak-anaknya. Beruang hitam lebih memilih untuk tidak marah dan menguasai diri agar tetap melindungi anak-anaknya.

Dasar firman dari karakter penguasaan diri adalah Amsal 16 :32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai diri melebihi orang yang merebut kota. Pada zaman dahulu setiap kota memiliki tembok pertahanan dari musuh seperti kisah tembok Yerikho. Menurut Wikipedia tebal tembok Yerikho sekitar 6 meter dan orang yang menguasai diri dapat merebut kota dengan ketebalan seperti itu. Indikator penguasaan diri adalah kemampuan untuk tidak bertindak sesuka hati, tidak menyamakan keinginan dan kebutuhan, menetapkan btasan untuk diri sendiri, menyadari kemarahan sebagai tanda adanya sesuatu yang tidak beres dan terakhir mampu menjauhi hal-hal yang tidak benar.

Pada masa pandemi covid 19, penguasaan diri ini relevan dengan anjuran pemerintah untuk tetap menjaga protokol Kesehatan. Contoh tidak bertindak sesuka hati seperti tetap memakai masker jika berinteraksi dengan orang lain, mengurangi mobilitas seperti menahan diri piknik, berlibur.  Contoh tidak menyamakan keinginan dan kebutuhan seperti memprioritaskan memenuhi kebutuhan primer/dasar seperti sandang, pangan dan papan supaya menjaga stabilitas keuangan ditengah ekonomi yang sulit.

Contoh membuat batasan bagi diri sendiri adalah berkomitmen tetap menjaga prokotol Kesehatan dan tidak melewati batas itu supaya tetap aman dan sehat.  Contoh menyadari kemarahan sebagai tanda adanya sesuatu yang tidak beres adalah menahan emosi jika sesuatu yang diharapkan tidak terkabul, perekonomian sedang menurun sehingga, tidak bebas bepergian.  Contoh mampu menjauhi hal-hal yang tidak benar tegas menolak acara kumpul bersama, bepergian bersama, atau beraktivitas berkerumun dan menawarkan alternatif untuk melakukannya melalui media daring yang sudah banyak aplikasi yang mudah dijangkau kecuali didaerah yang memang masih sulit dijangkau oleh teknologi.

 

PENUTUP

Karakter penguasaan diri sangat dibutuhkan oleh siapapun dan semakin situasi tidak menentu semakin dibutuhkan penguasaan diri karena bisa membuat kita tenang. Pada Yesaya 30;15 tertulis Sebab beginilah firman Tuhan Allah yang Maha kudus, Allah Israel ;” Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan.

 

Daftar Pustaka

Alkitab, 2017, Lembaga Alkitab Indonesia. Jakarta.

Buku Saat Teduh Karakter Penguasaan Diri, SDTK Tunas Pertiwi, 2021, Bogor

Wikipedia, Tembok Yerikho diakses tanggal 23 Agustus 2021

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Please Contact STT LETS...!